Berita Jawa Tengah
Fenomena Program Bansos di Salatiga, Tak Sedikit Penerima PKH Ingin Beralih ke BST Kemensos
Tak sedikit di antara para penerima program keluarga harapan (PKH) yang tergiur untuk beralih ke bantuan sosial tunai (BST) di Kota Salatiga.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SALATIGA - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Salatiga membeberkan fenomena baru dalam program penerimaan bantuan sosial di masa pandemi virus corona (Covid-19).
Tak sedikit di antara para penerima program keluarga harapan (PKH) yang tergiur untuk beralih ke bantuan sosial tunai (BST).
Padahal BST merupakan program temporer yang diberikan untuk warga terdampak Covid-19.
• Masih Ada Kasus Positif Covid-19 di Kota Magelang, Kamis Malam Tambah Dua Pasien
• Banyumas Masuki Fase New Normal, Tim Gugus Tugas Covid-19 Tetap Bekerja, Ini yang Dilakukan Mereka
• Direktur PDAM Kudus Hilang Tanpa Kabar Sejak Kamis, Kejari Bongkar Dugaan Suap Jual Beli Jabatan
• Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit
Kepala Dinsos Kota Salatiga, Rochadi mengatakan, BST sebesar Rp 600.000 per bulan menjadikan banyak penerima program bantuan lain ingin mendapatkannya.
"Warga banyak yang ingin beralih dari PKH atau Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) ke BST yang dikeluarkan Kementerian Sosial (Kemensos)," jelasnya.
Seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (12/6/2020), menurutnya, warga yang ingin menerima BST tersebut menilai yang diterima lebih besar dibanding BPNT atau PKH.
Untuk BPNT sebesar Rp 200.000 dan PKH maksimal Rp 2 juta dengan penerimaan per item.
"Kami sudah memberikan penjelasan BST itu hanya temporer selama tiga bulan."
"Untuk wacana perpanjangan hingga Desember 2020, belum ada keputusan."
"Kami berharap masyarakat berterima dengan bantuan itu dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan agar wabah Covid-19 ini cepat berlalu," papar Rochadi.
Dia menuturkan, sejak pandemi virus corona ini menyebabkan semua masyarakat terdampak.
Sehingga orientasi pemberian bantuan adalah pemerataan.
"Tidak ada penerima manfaat yang dobel dalam menerima bantuan," kata Rochadi.
Di Salatiga, jumlah warga miskin mengalami kenaikan akibat Covid-19.
Hal tersebut disebabkan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat perusahaan mengalami penurunan produksi.