Pilkada Serentak 2020
Saatnya Pemungutan Suara Cara E-Voting, Begini Alasan Gubernur Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengusulkan agar pemungutan suara dalam Pilkada Serentak 2020 dilakukan menggunakan cara e-Voting.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pilkada Serentak 2020 mulai bergaung kembali, tidak terkecuali di 21 kabupaten-kota se- Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengusulkan agar pemungutan suara dalam Pilkada Serentak 2020 dilakukan menggunakan cara e-Voting.
Dengan mekanisme tersebut, menurut dia, orang tidak perlu berkerumun di tempat pemungutan suara.
• Senator Asal Cilacap Ini Tak Setuju Pilkada Digelar 9 Desember, Terlalu Berisiko dan Dipaksakan
• Kunci Pasien Covid-19 Cepat Sembuh Versi DKK Salatiga, Hari Ini Tambah 4 Orang
• Bulan Ini Mulai Musim Kemarau, 15 Kecamatan Rawan Kekeringan di Purbalingga
• Curi Perhatian Warga, Wali Kota Solo Gunakan Masker Karakter Kumis Tebal, Alasannya Karena Ini
"Hari ini sebenarnya saatnya pakai e-Voting."
"Meskipun kami tahu perdebatan pasti akan sangat panjang."
"Namun, harus ada pola baru yang disiapkan agar tidak ada kerumunan massa saat proses pencoblosan berlangsung," kata Ganjar seperti dilansir Kompas.com, Selasa (9/6/2020).
Ganjar mengatakan, ada banyak rutinitas yang diubah.
Misalnya cara kampanye yang tidak lagi terbuka dengan mengumpulkan massa besar.
Melainkan menggunakan media sosial (medsos) dan platform digital lainnya.
Untuk itu, Ganjar Pranowo ingin ada diskusi dan pembahasan serius tentang kemungkinan e-Voting digunakan saat pilkada yang sedianya akan dimulai tahapannya pada 15 Juni 2020.
"Dengan e-Voting, orang bisa nge-vote di mana pun dia berada."
"Sebenarnya, ini cara yang bisa dipakai di tengah kondisi saat ini."
"Kami ingin ada diskusi dan pembahasan serius soal ini," terangnya.
Disinggung terkait penganggaran termasuk kesiapan anggaran untuk protokol kesehatan saat pilkada berlangsung nanti, Ganjar menegaskan, semuanya sudah disiapkan.
Namun, dia justru mengkhawatirkan kesiapan daerah yang akan melaksanakan Pilkada Serentak itu.
Pasalnya, pandemi Covid-19 ini memaksa semua daerah mengalihkan anggaran untuk penanganan wabah.
Ganjar merasa perlu ada evaluasi bersama, apakah daerah-daerah itu masih ada anggaran untuk Pilkada atau tidak.
"Kalau tidak ada, maka urutannya bagaimana, apakah dibantu dari provinsi, pusat, atau bagaimana."
"Soal ini sedang dibahas oleh KPU, Kemendagri, dan Bawaslu."
"Namun, intinya kami siap, kami akan bantu dan dorong kabupaten dan kota untuk hal ini," ujarnya.
Sebagai informasi, pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 rencananya tetap digelar tahun ini.
Di Jawa Tengah, ada 21 kabupaten/kota yang akan berpartisipasi dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.
Yaitu Kabupaten Blora, Boyolali, Demak, Grobogan, Kebumen, Kendal, Klaten, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo.
Rembang, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, dan Kabupaten Wonosobo.
Adapun untuk kota yakni Kota Magelang, Pekalongan, Semarang, dan Surakarta. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul "Cegah Kerumunan Saat Pilkada Serentak 2020, Ganjar: Saatnya E-Voting"
• Cegah Aksi Ambil Paksa Pasien Covid-19, Polresta Banyumas Mulai Ikut Jaga Rumah Sakit
• Kasus Pembacokan di Banyumas, Kesal Karena Ibu Pelaku Menangis, Korban Tagih Utang Rp 100 Ribu
• Gubernur Jateng Sangsi Kesiapan Anggaran 21 Daerah Penyelenggara Pilkada Serentak 2020
• Jepara Tertinggi Kasus Narkoba di Jateng, BNNP: Pandemi Covid-19 Berimbas Stres Meningkat