Berita Regional
Fakta Teror Pemuda Bersamurai yang Tewaskan Anggota Polisi, Petugas Temukan Dokumen ISIS
Fakta Teror Pemuda Bersamurai yang Tewaskan Anggota Polisi, Petugas Temukan Dokumen ISIS
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan turut ditemukan dokumen terkait ISIS. Termasuk sepeda motor pelaku, jerigen berisi bensin, pedang, hingga surat wasiat.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Seorang pemuda berusia 19 tahun mengamuk dan menyerang kantor Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (1/6/2020) dini hari.
Pemuda tersebut membawa senjata tajam jenis samurai, juga (belakangan diketahui) dokumen terkait ISIS.
Akibat penyerangan tersebut, seorang petugas Polsek Daha Selatan, Brigadir Leonardo Latupapua tewas di tempat kejadian.
Dari informasi yang dihimpun, penyerangan kantor polsek tersebut dilakukan pada Senin (1/6/2020) sekitar pukul 2.15 Wita.
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• Pocong Gegerkan Purbalinga Lagi, dari Kutasari ke Kalimanah, Diburu Warga hingga ke Semak-semak
• 127 Anak-anak di Surabaya Positif Covid-19, 36 di Antaranya Balita, dari Mana Mereka Tertular?
• Pemuda Bersamurai Serang Polsek, Bacok Polisi hingga Meninggal, Setelahnya Tewas Ditembak Petugas
Adapun petugas piket yang berjaga saat itu di antaranya adalah Brigadir Leo Nardo Latupapua kepala SPKT III, Brigadir Djoman Sahat Manik Raja, dan Bripda M. Azmi.
Saat itu, pelaku yang belakangan diketahui bernama Abdul Rahman (19) tersebut datang sendiri ke polsek dengan membawa pedang dan membakar satu unit kendaraan dinas.
Setelah melakukan pembakaran, pelaku langsung masuk ke dalam kantor di ruang sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) dan menyerang Brigadir Leonardo dengan senjata yang digunakan.
Meski sempat ada perlawanan, Brigadir Leonardo diketahui tewas setelah mendapat sabetan senjata tajam oleh pelaku.
"Sebelum melakukan penyerangan, pelaku membakar mobil dinas Polsek Daha Selatan dan setelah mobil meledak maka antara pelaku berhadapan dengan korban Brigadir Leonardo Latupapua, dan sempat terjadi perlawanan," kata Kapolres Hulu Sungai Selatan (HSS) AKBP Dedy Eka Jaya dikutip dari Antara, Senin.
Rekannya menolong
Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Mochamad Rifa’i mengatakan, saat mendengar adanya keributan tersebut, rekan korban bernama Bripda M. Azmi langsung mendatangi lokasi kejadian.
Setibanya di lokasi, Bripda M. Azmi melihat Brigadir Leo Nardo sudah terkapar dan bersimbah darah, akibat terkena sabetan senjata tajam.
Mengetahui kondisi itu, Bripda M. Azmi kemudian memberitahu rekan satunya Brigadir Djoman Sahat Manik Raja untuk meminta pertolongan.
Saat keduanya kembali ke ruangan SPKT, mereka justru diserang pelaku dengan senjata tajam.
Kedua rekannya tersebut kemudian berusaha menyelamatkan diri.
“Anggota yang dikejar tersebut lari ke ruang intel dan binmas serta mengunci ruangan dari dalam sambil meminta bantuan menelepon ke Polres Hulu Sungai Selatan,” ujarnya.
Pelaku tewas ditembak
Mendapat laporan itu, anggota polisi dari dari Polres Hulu Sungai beberapa saat kemudian tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi.
Saat itu, pelaku diketahui masih bersembunyi di dalam salah satu ruangan di dalam polsek.
Aparat yang sudah melakukan pengepungan sudah berusaha untuk meminta pelaku menyerahkan diri.
Hanya saja pelaku diketahui tidak mengindahkan imbauan itu, hingga akhirnya aparat memberikan tindakan tegas dan pelaku tewas di tempat.
“Sampai bantuan dari Polres Hulu Sungai Selatan datang, pelaku tersebut tidak mau menyerah sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur terhadap pelaku tersebut,” tutur Mochamad Rifa’i.
Setelah pelaku berhasil dilumpuhkan, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan turut ditemukan dokumen terkait ISIS.
Termasuk sepeda motor pelaku, jerigen berisi bensin, pedang, hingga surat wasiat.
“Satu bendera hitam identitas ISI berbentuk syal, satu KTP, satu lembar surat wasiat, dan satu buah Al Quran kecil,” ujarnya.
Meski demikian, hingga kini polisi masih melakukan pendalaman penyelidikan untuk mengungkap motif pelaku. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Mapolsek Daha Selatan Diserang OTK, Anggota Polisi Tewas dan Ditemukan Dokumen ISIS
• Cara Cepat Klaim Token Listrik Gratis Via WA dan Juga Website PLN, untuk Pelanggan 450 dan 900 VA
• Gadis 13 Tahun Dicabuli Kakek Sendiri hingga Hamil, Terbongkar Setelah Korban Menikah
• Pedagang Pasar Wajib Kenakan Face Shield, Pedoman New Normal Kementrian Perdagangan
• Petaka Pesta Ulang Tahun, Keracunan Massal, 40 Orang Mendapat Perawatan Medis
