Berita Nasional
Orang Sakit Dilarang Masuk Mal dan Pusat Perbelanjaan, Pemerintah: Ketika New Normal Diterapkan
Orang Sakit Dilarang Masuk Mal dan Pusat Perbelanjaan, Pemerintah: Ketika New Normal Diterapkan
"Kita pastikan bahwa siapapun yang berada di fasilitas umum, misalnya di pusat pertokoan, di supermarket atau di mal adalah orang-orang yang kita yakini, yang secara selektif bisa kita lihat bahwa dia adalah orang yang sehat."
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Masyarakat harus mulai membiasakan diri hidup berdampingan dengan virus corona penyebab Covid-19 saat 'New Normal' nanti, tentunya dengan protokol kesehatan yang harus diikuti agar tak turut terjangkit.
Juru bicara pemerintah untuk percepatan penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengatakan ketika kenormalan baru (new normal) diterapkan, pemerintah ingin pusat pertokoan dan pusat perbelanjaan hanya untuk orang yang diyakini sehat.
Dengan kata lain, orang sakit dilarang masuk mal (ngemal) dan pusat perbelanjaan lainnya.
Hal ini menurutnya sejalan dengan keinginan pemerintah agar masyarakat tetap produktif tetapi dalam kondisi aman.
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• Simak 4 Tips Aman Hadapi New Normal di Tengah Pandemi Covid-19
• Hasil Swab Test Massal di Mall Paragon Dan Media Penularan Virus Corona di Pasar Kobong
• Cerita Emak-emak Pasien Positif Covid-19 di Banyumas Kabur, Panjat Tembok Rumah Sakit
"Kita pastikan bahwa siapapun yang berada di fasilitas umum, misalnya di pusat pertokoan, di supermarket atau di mal adalah orang-orang yang kita yakini, yang secara selektif bisa kita lihat bahwa dia adalah orang yang sehat," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (27/5/2020).
Karenanya, pemerintah memastikan akan ada indikator khusus untuk menerapkan rencana tersebut.
Salah satu indikatornya yakni mengukur suhu tubuh.
Namun, Yuri mengungkapkan jika teknis pengukuran suhu tubuh masih didiskusikan secara rinci oleh pemerintah.
"Tadi cukup panjang kami diskusikan apakah harus kita ukur suhu tubuhnya saat berada di pintu gerbang saja."
"Atau selama berada di dalam (pertokoan, supermarket, mall) kita ukur pakai alat tertentu," jelas Yuri.
Teknis ini menurutnya dibahas serius agar nantinya memudahkan deteksi bagi individu yang suhu tubuhnya tinggi.
"Ada beberapa alternatif yang kami sedang cari solusinya," tambah Yuri.
Sebelumnya, pemerintah mempersiapkan Indonesia memasuki fase kenormalan baru (new normal) di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda.
Dengan demikian, sejumlah aktivitas ekonomi yang sebelumnya dihentikan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa kembali beroperasi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, Indonesia harus tetap produktif tetapi juga aman dari wabah penyakit infeksi pernapasan Covid-19.
Untuk itu, Jokowi meminta masyarakat harus meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan sebelum masuk ke dalam pola hidup normal secara baru (new normal) di tengah pandemi Covid-19.
"Kita ingin sekali lagi masuk ke normal baru, tatanan baru dan kita ingin muncul kesadaran dan kedisiplinan kuat sehingga R0 (basic reproductive number) bisa kita tekan di bawah 1," ujar Jokowi saat meninjau kesiapan memasuki era new normal di Summarecon Mall, Bekasi, Selasa (26/5/2020).
"Kita ingin tetap produktif tapi aman Covid. Produktif dan aman Covid," lanjut Jokowi.
Persiapan besar-besaran menuju era new normal ditandai dengan kunjungan Presiden ke Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, dan Summarecon Mal, Bekasi, Selasa kemarin.
25 Daerah dan 4 Provinsi Bersiap Terapkan 'New Normal'
25 daerah dan 4 provinsi bersiap mulai menerapkan 'New Normal' di saat pandemi Covid-19 belum berlalu.
Presiden Joko Widodo menyebut, aparat TNI/Polri akan dikerahkan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota.
Personel TNI/Polri tersebut akan menjaga tempat umum dan pusat keramaian untuk memastikan masyarakat menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan virus corona.
Gelar pasukan ini dilakukan dalam rangka persiapan menuju new normal atau tatanan kehidupan baru.
"Hari ini telah dimulai TNI/Polri polri menggelar pasukan dan aparat di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota," kata Jokowi, saat meninjau persiapan new normal, di Mal Summarecon Bekasi, Selasa (26/5/2020).
Jokowi ingin masyarakat bisa beraktivitas secara produktif, namun terhindar dari Covid-19.
Presiden Jokowi merinci 4 provinsi yang dimaksud yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo.
• Ganjar Cek Kesiapan Sarana Publik di Semarang, Jateng Bersiap Segera Terapkan New Normal?
• Ingin Terbang ke Jakarta dari Yogyakarta, Calon Penumpang Pesawat Harus Penuhi Syarat Ini
• Foto-foto Lengangnya Jalan Raya di Temanggung, Warga Main Bola hingga Tiduran di Hamparan Kasur
• Kekhawatiran Wali Kota Solo Rudy Dirinya Jadi OTG dan Tularkan Virus Corona Tanpa Disadari
Sementara, daftar 25 kabupaten/kota yang dimaksud berdasarkan data dari biro pers sekretariat presiden adalah sebagai berikut:
1. Kota Pekanbaru
2. Kota Dumai
3. Kabupaten Kampar
4. Kabupaten Pelalawan
5. Kabupaten Siak
6. Kabupaten Bengkalis
7. Kota Palembang
8. Kota Prabumulih
9. Kota Tangerang
10. Kota Tangerang Selatan
11. Kabupaten Tangerang
12. Kota Tegal
13. Kota Surabaya
14. Kota Malang
15. Kota Batu
16. Kabupaten Sidoharjo
17. Kabupaten Gresik
18. Kabupaten Malang
19. Kota Palangkaraya
20. Kota Tarakan
21. Kota Banjarmasin
22. Kota Banjar Baru
23. Kabupaten Banjar
24. Kabupaten Barito Kuala
25. Kabupaten Buol
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut, ada 340.000 personel TNI/Polri yang akan dikerahkan untuk persiapan new normal di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota tersebut.
Menurut Hadi, 340.000 personel itu akan dikerahkan di 1.800 obyek. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul New Normal, Pemerintah Ingin Hanya Orang Sehat yang Masuk Mal