Berita Semarang
Swab Tes Virus Corona Digencarkan di Pusat Perbelanjaan di Semarang, Ada yang Positif Langsung Tutup
Rapid test maupun swab test akan lebih gencar dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang di tempat-tempat kerumunan.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Rapid test maupun swab test akan lebih gencar dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang di tempat-tempat kerumunan.
Hal ini guna mempercepat penanggulangan covid-19 di Kota Semarang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, swab test dan rapid test tidak hanya dilakukan di pusat perbelanjaan ataupun pasar namun sudah mulai masuk ke tempat-tempat kerumunan.
Setiap tenaga migran yang datang ke Kota Semarang dari berbagai negara juga akan langsung dilakukan swab test.
Menjelang lebaran ini, diakuinya, pusat perbelanjaan memang mulai ramai.
Masyarakat mulai sibuk mempersiapkan lebaran.
Padahal, dia telah mengimbau bahwa lebaran kali ini salat idul fitri dilakukan di rumah masing-masing dan tidak ada anjangsana maupun open house.
• Rumah Mewah Pengusaha Konveksi Digrebek Polisi, Diduga Terlibat Kasus Terorisme
• Saat PSBB Dua Ormas di Bekasi Malah Bentrok, Rusak Pertokoan dan Bakar Sepeda Motor
• Virus Corona Buatan Amerika Versi Bossman Mardigu Dibantah Pakar Biologi, Siapa Lebih Logis?
• Pentingnya Masker! Virus Corona Juga Menular Lewat Udara, Bisa Terbang 6 Meter dalam 5 Detik
Dia pun meminta pengelola pusat perbelanjaan untuk menerapkan SOP kesehatan kepada para pengunjungnya.
Mulai dari pengecekan suhu tuhu, penyediaan handsanitizer, pengaturan jarak, dan pemakaian masker.
"Kepada teman-teman di mall sepanjang mereka tidak menerapkan SOP kesehatan begitu kami melakukan rapid atau swab, ada yang positif, mohon maaf unitnya akan kami tutup secara paksa untuk disterilkan," tandas Hendi, sapaannya, usai rapat bersama Forkopimda, Kamis (21/5/2020) malam.
Dia menyebutkan, salah satu pasar di Kota Semarang saat dilakukan rapid test hasilnya ada yang menunjukan reaktif.
Orang yang bersangkutan pun langsung dibawa ke rumah karantina dan dilanjutkan swab test.
Saat ini, petugas tengah menelusuri atau tracking dengan siapa saja orang yang bersangkutan terakhir kontak.
Begitu juga keluarganya tengah ditelusuri.
"Kalau hasilnya banyak pedagang yang kena, pasarnya akan kami tutup."