Berita Regional
Fakta Pemecatan 109 Tenaga Medis RSUD Ogan Ilir di Tengah Pandemi Corona, Diawali Mogok Kerja
Fakta Pemecatan 109 Tenaga Medis RSUD Ogan Ilir di Tengah Pandemi Corona, Diawali Mogok Kerja
109 tenaga medis RSUD Ogan Ilir yang dipecat itu di antaranya 14 dokter spesialis, 8 dokter umum, 33 perawat berstatus aparatur sipil negara (ASN), 11 tenaga honorer, dan sejumlah tenga medis lainn di rumah sakit pelat merah tersebut.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Di tengah masa pandemi corona, tenaga medis menjadi garda terdepan dalam menghadapi wabah Covid-19.
Namun, 109 tenaga medis di RSUD Ogan Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel) justru dipecat, karena menyuarakan sejumlah tuntutan dengan aksi mogok kerja.
Surat pemecatan 109 tenaga medis RSUD Ogan Ilir ditandatangani oleh Bupati setempat, Ilyas Panji Alam.
Bupati dan manajemen RSUD Ogan Ilir berdalih tuntutan yang disampaikan para tenaga medis yang melakukan aksi protes tersebut dianggap mengada-ada.
• Mogok Kerja Karena Kekurangan APD, 109 Tenaga Medis RSUD Ogan Ilir Dipecat
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• Duduk Perkara Simpangsiur Penangkapan M Nuh, Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Rp2,5 M
• Bapak dan Anak Ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Terduga Teroris Jaringan JAD Batang
Meski ada ratusan tenaga medis yang dilakukan pemecatan, mereka menilai tak mempengaruhi layanan yang diberikan.
Sebagai penggantinya akan dilakukan perekrutan tenaga medis baru.
Keluhan tenaga medis
Sebelumnya, sebanyak 60 tenaga medis di RSUD Ogan Ilir yang berstatus honorer melakukan protes dengan menggelar aksi mogok kerja.
Beberapa alasan yang mereka sampaikan, di antaranya terkait ketersediaan alat pelindung diri (APD) minim, ketidakjelasan insentif dari Pemkab, tidak ada rumah singgah bagi tenaga medis yang menangani pasien corona, dan gaji hanya sebesar Rp750.000 per bulan.
“Tenaga paramedis tidak mau melaksanakan perintah pihak rumah sakit karena tidak ada surat tugas, selain itu tidak ada kejelasan soal insentif bagi mereka."
"Mereka hanya menerima honor bulanan sebesar Rp750 ribu, sementara mereka diminta juga menangani warga yang positif Covid-19,” terang sumber Kompas.com yang tidak ingin disebut namanya.
Saat Diminta Tangani Pasien Corona DPRD turun tangan Menyikapi aksi protes dari para tenaga medis tersebut, DPRD Ogan Ilir turun tangan.
Ketua Komisi IV DPRD Ogan Ilir Rizal Mustopa mengaku sudah mendesak bupati untuk melakukan evaluasi terhadap manajemen RSUD.
Sebab, ia menilai tuntutan yang disampaikan para tenaga medis berkaitan dengan kebutuhan dasar dan keselamatan tenaga medis itu sendiri.
• Viral Foto Bantuan Beras 5 Kg Bergambar Wajah Bupati, untuk Warga Terdampak Corona
Seperti kebutuhan APD standar, intensif tambahan, rumah singgah, dan sebagainya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/rsud-ogan-ilir.jpg)