Berita Nasional

PAN Jateng Meradang Amien Rais Disebut Sengkuni, Wakil Ketua DPW: Tak Cukup Maaf, Harus Ada Sanksi

PAN Jateng Meradang Amien Rais Disebut Sengkuni, Wakil Ketua DPW: Tak Cukup Maaf, Harus Ada Sanksi

Istimewa/Dok DPRD Kota Tegal
Wakil Bendahara Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga anggota DPRD Kota Tegal, Tengku Rizki Aljupri. 

Namun, ia menilai, Kongres V PAN justru sarat akan kekerasan dan mencoreng wajah partai.

Di sisi lain, Hanafi berpendapat, saat ini PAN cenderung bersikap konformitas terhadap kebijakan pemerintah.

Padahal, menurut dia, banyak kader dan simpatisan ingin PAN menjadi antitesis dari pemegang kekuasaan.

"Kecenderungan melakukan konformitas terhadap kekuasaan sekalipun didahului dengan kritik-kritik, bukan sikap yang adil di saat banyak kader dan simpatisan menaruh harapan PAN menjadi antitesis dari pemegang kekuasaan," tutur dia.

Kisah Dokter Muda Cantik Layani Dua Nenek Buta di Banjarnegara, Ternyata Putri Seorang Kiai

Mumtaz Rais: Saudaraka Belum Dewasa Berpolitik

Putra sulung Muhammad Amien Rais, Hanafi Rais, mundur dari jabatannya dari anggota DPR RI dan juga kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN).

Ketua DPP PAN Ahmad Mumtaz Rais, yang juga adik kandung Hanafi Rais, menyatakan menghormati keputusan kakaknya itu. 

Namun, ia jugs menyayangkan keputusan tersebut, karena dinilainya sebagai bentuk ketidakdewasaan Hanafi Rais dalam berpolitik.

"Kami institusi PAN menghormati keputusan beliau yang mundur, karena tentu sudah dipikirkan dengan baik."

"Akan tetapi, sebagai rekan berpartai sungguh kami sangat menyayangkan keputusan tersebut karena kedewasaan dalam berpolitik tidak ditunjukan oleh Saudaraku Hanafi Rais," kata Mumtaz dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (7/5/2020).

Mumtaz mengatakan, sudah sewajarnya semua pihak termasuk Hanafi Rais, arif dan bijaksana dalam menerima hasil Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Seperti diketahui, hasil Kongres V PAN memilih Zulkifli Hasan menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

"Zulkifli Hasan secara sah dan legitimate, bahkan dengan selisih suara yang sangat telak yakni selisih 106 suara. Itu adalah kemenangan yang mutlak!," ujarnya.

Mumtaz juga menyinggung peristiwa Pandean pada Februari 2020.

Ia mengaku, diusir dan dianiaya karena perbedaan pilihan politik di Kongres V PAN.

Menurut dia, terjadi perbedaan pilihan politik dalam Kongres V PAN antara dirinya dan saudara-saudaranya seperti Hanum Rais, Tasniem Rais, dan Hanafi Rais.

Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini

Kronologi Tukang Becak Berdarah-darah Diduga Dianiaya Anggota Ormas di Cilacap, Terkait Puasa

Akhir Bahagia Anak Penjual Gorengan Yang Sabar Dibully Teman, Dapat Hadiah Motor dan Beasiswa

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved