Berita Sragen
Diklaim Mampu Sembuhkan Covid-19 Jamu Contravid Akan Diproduksi Massal di Sragen
Viral jamu Contravid yang diklaim mampu sembuhkan seseorang dari Virus Corona akan diproduksi massal di nDayu Park Sragen.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Rival Almanaf
Khasiat jamu Contravid ini nampaknya sudah dirasakan oleh belasan warga Sragen yang menjadi peserta Ijtima Gowa, Sulawesi Selatan.
M (30) warga Kecamatan Ngrampal misalnya, setelah dinyatakan reaktif rapid test dirinya dan teman-teman mulai dikarantina di gedung belakang Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen.
M yang juga menjadi ketua regu di SMS menyampaikan setelah dikarantina langsung mendapatkan jamu Contravid tersebut sebanyak lima botol untuk lima orang.
Dua hari setelah dikarantina dirinya dan 36 orang lainnya menjalani pemeriksaan swab test yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.
Menunggu hasil swab tersebut dirinya dan rekan-rekan mengkonsumsi jamu Contravid tersebut.
"Alhamdulillah saya pribadi setelah menkonsumsi obat herbal ini luar biasa hasilnya saya rasa bukan hanya Virus Corona yang pergi, batuk-batuk, flu, badan kurang fit kembali sehat," katanya.
"Kami konsumsi lima botol selama lima hari, setelah tujuh hari menunggu hasil swab test Alhamdulillah hasilnya negatif dan kami diperbolehkan pulang," terang dia.
Dirinya pribadi mengucapkan terima kasih atas jamu Contravid tersebut dirinya dan beberapa rekannya sangat merasakan manfaatnya dan kembali bugar.
Bersamaan jamu Contravid tersebut dirinya juga berikhtiar meminum rendaman siwak, degan hijau dan vitamin yang diberikan DKK Sragen.
Dirinya menceritakan rombongan Sragen yang berangkat ke Gowa ketika itu tidak sampai satu hari disana. Hanya hitungan jam dan langsung pulang.
"Rombongan Sragen disana itu tidak sampai satu hari, datang malam besoknya sudah balik lagi. Tapi memang kerumunan saat itu padat," katanya.
Hal sama juga disampaikan S (57) warga Kecamatan Tangen, setelah mengkonsumsi jamu Contravid tersebut tenggorokan plong keluhan di badan langsung bugar.
Racikan jamu Contravid tersebut ditemukan oleh Tri S Dewo Putro warga Punggawan, Solo.
Dirinya mengaku sejak muncul Corona di Wuhan Desember 2019 lalu, dirinya sudah membuat ramuan.
• Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Purwokerto Banyumas Ramadan Hari ke-26 Selasa 19 Mei 2020
• Kekurangan APD Dan Hanya Digaji Rp 750 Ribu Saat Tangani Pasien Corona, 60 Tenaga Medis Mogok Kerja
• Ketahuan Keluar Rumah Saat Karantina Mandiri, Warga Desa Grenggeng Kebumen Didenda Rp 500 Ribu
• Sersan Mayor Rindam Jaya Ditahan 14 Hari Karena Istrinya Unggah Status Rezim Tumbang Via Medsos
"Saya memang dari dulu senang membuat racikan herbal."