Berita Regional

Kisah Mak I'ah Bersiap Jadi Gelandangan Karena Gubuk Reyotnya Akan Digusur Perumahan

Seorang nenek yang tinggal dengan cucunya di sebuah gubuk terancam menjadi gelandangan karena akan digusur.

Editor: Rival Almanaf
Kompas.com
Mak Iah (70), janda tua asal Cianjur, Jawa Barat, tinggal bersama cucunya yang berusia 5 tahun di gubuk di tengah areal pesawahan dengan kondisi memprihatinkan(KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN) 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Seorang nenek yang tinggal dengan cucunya di sebuah gubuk terancam menjadi gelandangan karena akan digusur.

Lokasi gubuknya yang berada di tengah persawahan terancam digusur pengembang perumahan yang akan mengubah lahan tersebut menjadi hunian.

Hal itu juga yang membuat Mak I'ah (70) beberapa hari terakhir ini sulit tidur.

 Jika kabar itu benar, praktis ia harus rela meninggalkan gubuk yang sudah delapan tahun dihuninya itu.

Virus Corona Diprediksi Tidak Akan Mati, Masyarakat Harus Beradaptasi Dengan Keadaan Normal Baru

Kartu Pra Kerja Kembali Digunjing Netizen Karena Biaya Pelatihan Instal Windows Sebesar Rp 260 Ribu

Jadon Sancho Bisa dengan Mudah Abaikan Manchester United demi Gabung Liverpool

Larang Kunjungan Idul Fitri dan Pastikan Tunda Keberangkatan Ibadah Haji, MUIS: Umat Harus Patuh

Kepada Kompas.com Mak I’ah bertutur, kabar tersebut ia dapat dari warga kampung.

“Ada yang bilang ke emak, katanya emak harus siap-siap pergi karena lahannya mau dibuat perumahan tahun ini,” tutur Mak I’ah, Rabu (13/5/2020).

Kabar itu pun selalu terngiang di telinganya.

Betapa tidak, buruh tani serabutan itu bingung jika harus meninggalkan tempat tinggalnya.

“Apalagi orang itu sudah dua kali datang dan bilang seperti itu,” ucapnya.

Mak I’ah tak menampik jika lahan tempat gubuknya berdiri punya orang lain.

Sehingga jika lahan tersebut akan digunakan oleh pemiliknya, mau tak mau ia harus rela pergi.

“Kalau sama bu haji (pemilik lahan) dulu diizinkan tinggal di sini."

"Tapi kan sekarang tanahnya sudah di jual ke orang lain,” tutur dia.

Sebelum tinggal di gubuk ini, Mak I’ah sebenarnya pernah punya rumah di perkampungan tak jauh dari tempat tinggalnya sekarang.

Namun, karena persoalan ekonomi rumah satu-satunya itu terpaksa dijual.

“Emak harus kemana atuh, apa harus ke kolong jembatan,” ucapnya lirih.

Diberitakan sebelumnya, seorang nenek di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tinggal di gubuk reyot di tengah sawah.

Bersama cucunya yang masih berumur 5 tahun, Mak I'ah (70) mengisi hari-hari tuanya dengan berkebun.

Di waktu senggang ia mencari kayu bakar, dan sesekali membantu panen di sawah milik orang lain.

Upahnya sebagai buruh tani serabutan ia pakai untuk belanja kebutuhan sehari-hari.

Kalau masih ada uang sisa untuk jajan cucu tercinta.

Perempuan lanjut usia itu sudah delapan tahun menempati gubuk itu.

Awalnya Mak I’ah tinggal bersama suami.

Namun, sejak suaminya meninggal tiga tahun lalu, ia kini tinggal bersama cucunya, Sania (5).

Larang Kunjungan Idul Fitri dan Pastikan Tunda Keberangkatan Ibadah Haji, MUIS: Umat Harus Patuh

Sudah Punya Istri dan Dua Anak, Pernikahan Daniel Mananta Selalu Adem Ayem, Ini Rahasianya

Seorang Wanita Dibakar Teman di Pasar Tanpa Alasan yang Jelas

Seorang Penata Busana Ditemukan Membusuk di Rumah, Mobilnya Hilang

Kondisi gubuk yang berada di areal pesawahan di Kampung Ciroyom RT 003/008, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah itu sangat memprihatinkan.

Gubuk yang terbuat dari kayu berukuran 2×4 meter persegi itu tampak sudah ringkih dan doyong ke belakang.

Dinding-dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu penuh lubang.

Tempatnya bernaung dari panas terik dan hujan itu pun tanpa penerangan listrik

. Jika malam datang dan gelap mulai menyergap, hanya cahaya kecil dari sumbu lampu cempor yang menjadi sumber penerangan satu-satunya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disuruh Pergi dari Gubuknya, Nenek Ini Terancam Jadi Gelandangan", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved