Berita Regional
Oknum Polisi Tembak Istri dan Anggota TNI di Rumahnya, Diduga Karena Cemburu
Seorang anggota polisi berinisial Bripka He (47) menembak istrinya, HT (42) dan seorang anggota TNI Serda HA (46) di kediamannya.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Seorang anggota polisi berinisial Bripka He (47) menembak istrinya, HT (42) dan seorang anggota TNI Serda HA (46) di kediamannya di Jalan Sungai Kelara, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (15/5/2020) malam.
Dari informasi yang dihimpun, Bripka He merupakan salah satu anggota polisi yang bertugas di Makassar.
Sementara anggota TNI yang tertembak berasal dari kesatuan TNI Kodim Jeneponto.
• Kapolda Jateng Akan Kawal Imbauan MUI Salat Ied di Rumah Hingga Ditaati Masyarakat
• Tak Cuma Skill, Mental Petugas saat Ambil Swab Pasien Covid 19 Diuji
• THR PNS TNI dan Polri Cair Hari Ini, Beda Dengan Tahun Lalu, Ini Komponen yang Diterima Tahun Ini
• Pemerintah Sesumbar Tidak Ada Lagi Pasien Ditolak RS Setelah Iuran BPJS Naik
Peristiwa penembakan ini dibenarkan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Saat diwawancara wartawan, Ibrahim mengatakan anggota polisi tersebut sudah diamankan Provost Polda Sulawesi Selatan.
"Prosesnya tetap berjalan. Saat ini kedua korban ada di rumah sakit," kata Ibrahim, Jumat (15/5/2020).
Meski enggan membeberkan kronologi kejadian secara rinci, Ibrahim mengatakan saat ini Kapolda Sulsel beserta Kapolrestabes Makassar serta Kapolres Jeneponto sudah berkoordinasi dengan Pangdam XIV Hasanuddin dan Dandim.
"Sekarang ini Kita sudah koordinasi Pak Kapolda, Pangdam, Dandim, Kapolres sudah berkoordinasi masing-masing lini agar tidak ada efek yang muncul," ujar Ibrahim.
Kejadian penembakan itu sempat menggegerkan warga setempat.
Dari informasi yang dihimpun, penembakan terjadi setelah Bripka He yang baru pulang dari Makassar mendapati istrinya dan Serda HA berduaan di rumahnya di Jalan Sungai Kelara, Jeneponto, Kamis (14/5/2020) malam.
Ibrahim hanya mengatakan, penembakan tersebut didasari alasan personal.
Namun Ibrahim tidak merinci alasan personal tersebut.
"Kita tidak ekspos kronologisnya karena ada kepekaan yang kita jaga."
"Ini bukan permasalahan institusi. Ini permasalahan personal."
"Dan saya rasa semua pihak mempunyai jiwa ksatria melihat permasalahan ini," kata Ibrahim saat diwawancara di Polda Sulsel, Jumat (15/5/2020) siang.