Berita Jawa Tengah
PW Muhammadiyah Jateng: Diyakini, Warga Tetap Ada yang Salat Idulfitri di Masjid
Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir tidak dapat memaksa semua warganya untuk mengikuti imbauan MUI itu. Ini alasannya.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - MUI Pusat mengintruksikan terkait pelaksanaan salat Idulfitri di rumah.
Namun imbauan itu tidak diserta merta diterima masyarakat, khususnya di Jawa Tengah.
Satu di antaranya dari Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah yang menanggapi intruksi dari MUI tersebut.
• Catatan OJK Tegal: 45.819 Debitur Dapat Keringanan Kredit, Nilainya Capai Rp 2,32 Triliun
• Napi Asimilasi di Purbalingga Diusulkan Dapat Bantuan Sembako
• Perang Sarung, Puluhan Pemuda Ditangkap Polisi, Kapolres Purbalingga: Anak SD Juga Ikut-ikutan
• Tribute to Didi Kempot, Tribun Jateng Gelar E-Konser Amal Ngabuburit, Sabtu Pukul 15.00
Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah, M Tafsir menilai, tidak dapat memaksa semua warganya untuk mengikuti imbauan MUI itu.
Pasalnya tidak semua fatwa harus dipatuhi 100 persen oleh masyarakat.
"Kalangan graasroot Muhammadiyah tidak menutup kemungkinan masih berniat salat Idulfitri di masjid."
"Ini lantaran rumahnya dekat dengan masjid. Jadi mereka berpikir eman-eman kalau tidak dipakai untuk salat Idulfitri," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (8/5/2020).
Menurut Tafsir, warga Muhammadiyah yang bersikukuh menggelar salat Idulfitri di masjid adalah orang-orang yang masuk jaringan non struktural di kepengurusan.
Warga non struktural tersebut berada di kabupaten atau kota kecil terutama di pedesaan terpencil.
Di sisi lain, pengurus Muhammadiyah yang termasuk struktural terutama di inti kepengurusan diyakini akan tetap menaati aturan tersebut.
"Hanya saja yang non struktural, satu-dua ada yang ingin tetap salat di masjid."
"Namun Itu yang lokasinya di desa atau kabupaten yang wilayahnya skala kecil," terangnya.
Kendati demikian, Tafsir menegaskan, warga Muhammadiyah yang non struktural tersebut sudah memastikan lokasi aman untuk salat Idulfitri di masjid.
"Mereka juga berjanji dan berkomitmen menjaga protokol kesehatan dan bertanggung jawab kalau ada masalah kesehatan pada jemaahnya," ungkapnya.
Tafsir mengungkapkan, sebenarnya pihaknya telah menerbitkan Fatwa Tarjih yang diterbitkan oleh PP Muhammadiyah.
Pihaknya telah meminta agar warganya menaati imbauan dari MUI untuk salat Idulfitri berjamaah di rumah.
"Tetapi pada kenyataannya sebagai contoh saat pihaknya menggelar rakor seluruh Jawa Tengah."
"Sejumlah pengurus Muhammadiyah ada yang menyampaikan permintaan agar tetap bisa menggelar salat di masjid," tandasnya. (Iwan Arifianto)
• Resmi Mulai Hari Ini, Brigjen Pol Ahmad Luthfi Sebagai Kapolda Jateng
• ATM Bank Mandiri Nyaris Dibobol Maling, Kapolsek Banyumanik: Kami Masih Periksa Pelaku
• Cerita PNS Jateng Jelang Lebaran: Tak Boleh Mudik dan Tak Ada Tunjangan Kinerja
• Terjaring Tak Gunakan Masker, 15 Warga Banyumas Jalani Sidang Tipiring, Ini Hasilnya