Teror Virus Corona
Sempat Berstatus Nol Kasus Covid-19, Brebes Mendadak Berzona Merah
Bertahan tidak lama sebagai daerah nol corona, Brebes kini dinyatakan pemerintah setempat sudah menjadi zona merah.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kabupaten Brebes sempat mencatatkan rekor dengan daerah satu-satunya di Jawa Tengah yang tidak ditemukan kasus positif corona (Covid-19).
Bertahan tidak lama sebagai daerah nol corona, Brebes dinyatakan pemerintah setempat sudah menjadi zona merah.
Itu lantaran ditemukannya kasus warga terkonfirmasi positif Covid-19.
• Update Corona Cilacap, 6 Mei: 80 PDP Negatif, 1.386 Selesai Pantau
• Ombudsman Soroti Netralitas ASN Disdikbud Purbalingga, Siti Farida: Mirip Kasus di Sukoharjo
• KABAR GEMBIRA, PDAM Kota Tegal Beri Diskon Tagihan Air Selama Dua Bulan, Simak Ketentuan Ini
• Bantuan Warga Terdampak Covid-19 Belum Ada yang Cair, Pemkab Purbalingga: Masih Pendataan
Pada kasus pertama yang diumumkan Pemkab Brebes, Selasa (5/5/2020), ada satu orang warga yang dinyatakan positif corona dari hasil swab PCR.
Kemudian, pada pengumuman kedua, Rabu (6/5/2020) ini, tidak tanggung-tanggung, ada sebanyak 15 warga Kota Bawang ini yang terpapar virus corona.
Sehingga total ada 16 warga Brebes berstatus pasien positif corona.
Semuanya merupakan klaster Gowa.
Mereka adalah alumni Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan.
"Pada 4 Mei 2020 kami kirimkan 50 spesimen swab untuk diperiksa laboratorium PCR."
"Yang sudah keluar 41. Rincinya 20 spesimen transmisi lokal dinyatakan negatif."
"21 dari klaster Gowa, 16 positif dan 5 negatif," kata Bupati Brebes, Idza Priyanti kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (6/5/2020).
Mengetahui ada kasus positif corona, Pemkab Brebes akan menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) seperti halnya yang dilakukan Pemkot Semarang.
PKM direncanakan dilakukan mulai Kamis (7/5/2020) hingga 28 hari ke depan.
"Langkah pemerintah untuk mencegah penyebaran dengan menerapkan PKM, bukan PSBB."
"Perbup (Peraturan Bupati) sudah kami siapkan, besok Kamis (7/5/2020) sudah jadi."
"Ada sejumlah aturan yang harus ditaati masyarakat sebagai upaya pencegahan," tandasnya.
16 warga positif corona di Brebes tersebut semuanya berasal dari wilayah Brebes bagian selatan.
Yakni Kecamatan Bumiayu (1 orang), Paguyangan (1 orang), dan Bantarkawung (14 orang).
• Total Ada 34 Pasien Positif Corona di Purbalingga, Hari Ini Tambah Dua Orang, Asal Klaster Gowa
• ASN Disdikbud Purbalingga Diduga Tidak Netral, Tersebar Video Dukung Bakal Calon Bupati Petahana
• Di Purwokerto, Bank Indonesia Yakini Inflasi Tetap Terkendali Hingga Lebaran
• Vivo Y11 Sudah Tersedia di Gerai Ponsel, Ini Harga dan Spesifikasinya
Warga Diminta Melapor
Sementara itu, penyebaran Covid-19 dari klaster Gowa menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Sebab, dari hasil laboratorium, banyak alumni Gowa di Jawa Tengah yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kami minta sekali lagi, untuk kesekian kalinya kepada kawan-kawan yang kemarin ikut ijtima ulama di Gowa."
"Tolong betul-betul mendaftar dan melapor agar bisa dilakukan penanganan dengan cepat," kata Ganjar.
Ia menuturkan, sebelumnya Brebes satu-satunya daerah yang masih kuning karena belum ada kasus positif Covid-19.
Saat ini, daerah itu sudah menjadi merah dan penyebabnya adalah klaster Gowa.
"Klaster Gowa ini akan menjadi perhatian kami. Kami meminta Bupati maupun Wali Kota dan khususnya dinas kesehatan masing-masing daerah untuk mencari."
"Mengejar sampai dapat mereka-mereka yang kemarin ikut ijtima ulama Gowa. Cari betul-betul, agar bisa dicek kesehatannya," tegasnya.
Dari data sementara yang didapat, Ganjar menerangkan ada sekira 1.500 warga Jateng yang mengikuti ijtima ulama di Gowa.
Meski acara dibatalkan, namun mereka sudah terlanjur sampai di lokasi itu.
"Itu (1.500 orang) akan kami cari satu persatu termasuk tracing kontak selama ini."
"Kami mohon kepada siapapun panjenengan yang kemarin ikut ke Gowa, tolong bantu kami dengan lapor dan mengkarantina diri."
"Sebab kalau tidak, ini bisa menjadi outbreaks baru di Jawa Tengah," tegasnya.
Ganjar mengatakan, akan bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk menyelesaikan ini.
Pihaknya juga akan membentuk tim khusus untuk mencari mereka yang mengikuti Ijtima Ulama Dunia di Gowa. (Mamduh Adi)
• Tujuh Penumpang Travel Positif Covid-19, Satu Kontrakan di Jakarta, Pemudik Asal Cimanggu Cilacap
• Dinsos Cilacap Memang Berencana Piloks Rumah Warga Penerima PKH
• Bupati Banyumas: Silakan WhatsApp Saya Bila Ada Bansos Salah Sasaran, Ini Nomornya
• Pemudik Masuk Banyumas Terus Bertambah, Diduga Masuk Lewat Jalur Tikus