Berita Internasional

Arab Saudi Longgarkan Aturan Lockdown, Bersiap Sambut Pelaksanaan Ibadah Haji?

Arab Saudi Longgarkan Aturan lockdown, Raja Salman juga telah perintahkan untuk mencabut sebagian jam malam, Bersiap Sambut Pelaksanaan Ibadah Haji?

AFP/ABDEL GHANI BASHIR
Suasana di Masjidil Haram dan sekitar Kabah, beberapa waktu lalu yang tampak sepi, karena disterilkan pemerintah Arab Saudi guna mengantisipasi penyebaran virus corona - Kini pemerintah Arab Saudi mulai melonggarkan aturan soal lockdown. Namun, belum ada kabar mengenai apakah ibadah haji tahun ini bisa dilaksanakan atau ditiadakan. 

Arab Saudi melonggarkan aturan terkait lockdown. Raja Salman juga telah mengeluarkan perintah untuk mencabut sebagian jam malam di wilayah kerajaan, kecuali di Mekah dan lingkungan-lingkungan yang diisolasi sebelumnya.

TRIBUNBANYUMAS.COM - Penambahan kasus baru positif virus corona (Cvid-19) masih terus terjadi di wilayah pemerintahan Kerajaan Arab Saudi.

Meski demikian, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk melonggarkan pembatasan penguncian atau aturan lockdown di wilayahnya.

Pelonggaran ini diharapkan dapat memulihkan kondisi ekonomi yang mati.

Namun demikian tak disebutkan, apakah pelonggaran pengetatan aturan lockdwon ini terkait kesiapan Arab Saudi dalam pelaksanaan ibadah haji.

Mengingat, sampai saat ini penangguhan penerbangan masih diberlakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Melansir Al Jazeera, 26 April 2020, Raja Salman juga telah mengeluarkan perintah untuk mencabut sebagian jam malam di wilayah kerajaan, kecuali di Mekah dan lingkungan-lingkungan yang diisolasi sebelumnya.

Dua Kota Suci Mekkah dan Madinah Ditutup 24 Jam. Kasus Positif Virus Corona di Arab Saudi Meningkat

Perintah Raja Salman, Arab Saudi Mulai Perlonggar Aturan Jam Malam

Negaranya Dilanda Krisis Karena Virus Corona, Putra Mahkota Arab Saudi Beli Klub Liga Inggris

Disurati Arab Saudi Agar Bersabar, Kemenag Pastikan Persiapan Pelaksanaan Ibadah Haji Terus Jalan

Adapun jam malam tersebut dicabut antara pukul 09.00-17.00.

Toko-toko dan tempat perbelanjaan diizinkan buka dari hari ke-6 hingga hari ke-20 Ramadhan.

Pelonggaran ini disebut dapat dilakukan karena telah dijalankannya berbagai teknik pemeriksaan Covid-19 yang membantu Kementerian Kesehatan untuk melacak dan mengobati pasien.

Menurut Juru Bicara Kementerian Dr Mohammed Al-Abd Al-Aly, evaluasi wilayah dan wabah virus terus dilakukan secara berkelanjutan.

"Kapan pun kami merasa perlu meningkatkan tindakan pencegahan pada area tertentu atau pun menguranginya, semuanya bergantung pada evaluasi ini," kata Al-Aly seperti dikutip dari Arab News, Jumat (1/5/2020).

Terlepas dari pelonggaran pembatasan, para penduduk tetap diingatkan untuk menjaga jarak dengan orang lain, mengenakan masker, mencuci tangan atau memastikan disinfeksi ketika berada di luar.

Penyebaran virus masih terjadi

Hingga kini, penyebaran virus corona di Arab Saudi masih terjadi, dengan ribuan kasus baru dilaporkan dalam beberapa hari terakhir.

Adapun jumlah total kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di negara ini hingga dikutip pada Sabtu (2/5/2020) adalah sebanyak 24.097 kasus.

Dari jumlah itu, 169 orang meninggal dunia, dan 3.555 pasien telah dinyatakan sembuh.

Di Arab Saudi, kasus Covid-19 pertama kali dikonfirmasi pada 2 Maret 2020.

Melansir Reuters, 2 Maret 2020, orang yang dikonfirmasi positif Covid-19 itu belum melaporkan kunjungannya ke Iran saat memasuki wilayah Arab Saudi.

Dana Dikembalikan kepada Calon Jamaah, Bila Tak Ada Ibadah Haji Tahun Ini. Menag: Kita Tunggu

Kematian pertama

Setelah tiga minggu sejak kasus pertama dikonfirmasi, kematian pertama akibat Covid-19 dilaporkan di Arab Saudi pada 24 Maret 2020.

Melansir Al Jazeera, 24 Maret 2020, seorang penduduk Afghanistan berusia 51 tahun meninggal dunia setelah dinyatakan terinfeksi virus corona.

Kasus kematian kedua dilaporkan keesokan harinya, 25 Maret 2020, yaitu pada seorang laki-laki berusia 46 tahun asal Mekah.

Setelah itu, jumlah kasus virus corona terus bertambah setiap harinya.

Penangguhan penerbangan

Dengan terus bertambahnya kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, Pemerintah Arab Saudi pun menangguhkan seluruh penerbangan internasional selama dua minggu mulai 15 Maret 2020.

Namun, penangguhan tersebut kembali diperpanjang melalui pengumuman pada 29 Maret 2020 tanpa batas yang ditetapkan.

Perpanjangan tanpa batas ini ditetapkan sebagai upaya untuk menahan penyebaran virus corona lebih luas.

Selain itu, penerbangan domestik, kereta api, bus, dan taksi juga tetap ditangguhkan.

Penutupan tempat ibadah di Mekkah dan Madinah

Pemerintah Arab Saudi juga telah menutup dua tempat suci umat Islam di Mekkah dan Madinah bagi orang asing atau pun wisatawan yang berasal dari 25 negara untuk mencegah penyebaran virus.

Sementara, bagi penduduk Arab yang baru kembali dari luar wilayah harus menunggu selama 14 hari untuk dapat masuk ke dua tempat tersebut.

Mengutip Reuters, 6 Maret 2020, menurut laporan dari stasiun TV negara Al-Ekhbariya, pemerintah Arab Saudi membuka kembali dua tempat suci bagi umat islam, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, setelah ditutup untuk disterilkan.

Namun, terus bertambahnya kasus baru membuat pemerintah memberlakukan kebijakan yang lebih ketat.

Pada Selasa (17/3/2020), Pemerintah Arab Saudi menghentikan pelaksanaan shalat di masjid-masjid lain kecuali Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Saat itu, otoritas telah memberlakukan pembatasan untuk beribadah di dalam masjid di Mekah.

Kemudian, mengutip Al Jazeera, 20 Maret 2020, penghentian pelaksanaan shalat lima waktu dan shalat Jumat juga diberlakukan di dalam dan luar dinding kedua masjid tersebut.

Pemberlakuan jam malam

Untuk menahan penyebaran virus corona, Pemerintah Arab Saudi memberlakukan jam malam nasional.

Jam malam tersebut dimulai pada pukul 19.00 hingga 06.00 waktu setempat sejak 23 Maret 2020.

Melansir Arab News, 23 Maret 2020, aturan ini mengharuskan semua orang untuk tinggal di rumahnya selama jam malam demi keselamatan.

Dalam perkembangannya, jam malam 24 jam diberlakukan di Ibu Kota Riyadh dan sejumlah kota lainnya hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Adapun kota-kota itu adalah Tabuk, Dammam, Dhahran, Al-Hofuf, Jeddah, Taif, Al-Qatif, Al-Khobar.

Para penduduk hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk kebutuhan penting di lingkungan mereka antara pukul 6 pagi hingga 3 sore.

Kebijakan ini juga diberlakukan di Mekah dan Madinah Jam malam ini kemudian terus diperpanjang dengan peningkatan kasus yang terus masih terjadi.

Anggota kerajaan terinfeksi

Hingga 7 April 2020, kasus masih terus bertambah dan telah menunjukkan angka 2.795 kasus dengan 41 kematian.

Mengutip New York Times, 8 April 2020, setelah lebih dari 6 minggu sejak kasus pertama dikonfirmasi, virus corona dikonfirmasi menginfeksi sebagian anggota kerajaaan Arab Saudi.

Sebanyak 150 anggota kerajaan diyakini telah terpapar virus.

Raja Salman pun mengasingkan diri demi keselamatannya di sebuah istana, di dekat kota Jeddah, Laut Merah. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Longgarkan Lockdown, Ini Catatan Kasus Virus Corona di Arab Saudi

Belum Ada Kejelasan soal Pelaksanaan Ibadah Haji, Menag: Harus Lunasi, Bisa Diambil jika Dibatalkan

150 Anggota Kerajaan Arab Positif Corona, Raja Salman Diungsikan, Ibadah Haji Ditiadakan?

Pemerintah Pastikan Dana Calon Jemaah Haji Aman dan Tidak Digunakan untuk Penanganan Virus Corona

Ibadah Haji Terancam Tidak Digelar, Kemenag Jateng Tetap Lakukan Tahapan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved