Berita Regional
Kisah Pekerja Lepas di Tengah Pandemi Corona, Dapat Rp 17 Ribu Per Hari Harus Hidupi 4 Anak 1 Istri
“Alhamdulillah tadi habis bapak telepon saya, saya langung dapat oder pertama. Rp 17.000 lumayan. Dari rumah saya ke daerah ITC Depok,” ucapnya
Selama dua minggu terakhir, Didi sudah cukup dibuat pusing dengan pandemi Covid-19.
Penumpang yang tadinya bisa dia angkut 5 sampai 7 orang sehari kini sirna.
Dia harus menunggu berjam-jam di pinggir jalan menanti penumpang.
Dalam sunyi di bibir jalan, banyak hal yang sedang dipikirkan.
Apalagi kalau bukan makan anak dan istri di rumah.
Ada lima orang di rumah Didi yang urusan perutnya jadi tanggung jawab Didi.
Sang istri di rumah sudah pasti menanti lembaran rupiah dari kantong jaket Didi.
Putra pertamanya yang juga sebagai ojek online pun memutuskan tidak narik karena kondisi pandemi.
Putra kedua Dedi pun tidak bekerja lagi semenjak perusahaanya meliburkan pegawai, putri ketiga yang duduk di bangku SMA dan putra bungsunya yang masih di Sekolah Dasar pun tidak bisa berbuat banyak.
Dengan kondisi itu, maka Didi lah satu-satunya tulang punggung keluarga Selama tidak mendapatkan pelanggan, Didi hanya jadi pesuruh orang untuk mengantarkan barang-barang.
Bayarannya pun tidak banyak.
“Kadang-kadang suka ada orang minta tolong kirimi barang."
"Paling dapat Rp 30.000 sampai Rp 40.000. Tapi enggak setiap hari, paling dua hari sekali,” tutur dia.
Selain membuat dapur “ngebul”, Didi juga harus dipusingkan dengan bayar kontrakan.
Pembayaran yang jatuh tempo pada tangga 2 Mei mendatang pun mau tak mau harus dihadapi dengan kantong kosong.