Berita Jateng

DPRD Jateng Setujui Anggaran Rp2,2 Triliun untuk Penanganan Virus Corona. Begini Rinciannya

DPRD Jateng Setujui Anggaran Rp2,2 Triliun untuk Penanganan Virus Corona. Begini Rinciannya. termasuk untuk bansos seperti kata ganjar pranowo

Istimewa
Ketua DPRD Jateng, Bambang 'Krebo' Kusriyanto, mengatakan legislatif terlah menyetujui anggaran Rp2,2 triliun untuk penanganan pandemi virus corona di Jateng. Termasuk untuk pos kesehatan, dampak ekonomi dan bantuan sosial untuk warga terdampak. 

"Anggaran sebesar Rp2,2 triliun itu digunakan untuk kesehatan sekaligus dampak sosial ekonomi bagi masyarakat, imbas wabah virus corona."

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, telah berkomuninasi dengan DPRD Jateng terkait realokasi anggaran untuk penanganan virus corona (Covid-19).

Hitungan awal dari hasil realokasi dan pergeseran anggaran untuk penanganan virus corona di Jateng mencapai sekitar Rp 2,2 triliun.

Besaran anggaran itu untuk upaya pencegahan, perawatan, hingga pemulihan dampak pandemi virus corona.

Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto, menuturkan angka tersebut bisa saja bertambah dari hasil pergeseran pos anggaran lain.

"Anggaran sebesar Rp2,2 triliun itu digunakan untuk kesehatan sekaligus dampak sosial ekonomi bagi masyarakat, imbas wabah virus corona," kata Bambang, Senin (20/4/2020).

Paling Lambat 23 April, Begini Cara Agar Warga Jateng di Jabodetabek yang Tidak Mudik Dapat Bantuan

Perlu Anda Ketahui, Berikut 12 Aturan yang Diterapkan Selama PSBB di Kota Tegal

Kenakan APD, Bupati Banjarnegara Kunjungi 29 Pasien Rektif Corona, Dikarantina di Rumah Singgah

Cerita Nenek Berusia 72 Tahun, Pasien Sembuh dari Virus Corona: Kuncinya Tenang, Ikhlas dan Tawakal

Rincian anggaran itu, kata dia, paling banyak untuk jaring pengaman sosial yang mencapai Rp1,3 triliun.

Sedangkan untuk fasilitas kesehatan penanganan Covid-19 yakni Rp425 miliar.

Sementara, untuk pos anggaran yang lain yakni ada jaring pengaman ekonomi sekitar Rp153 miliar. Kemudian pos anggaran untuk bantuan keuangan pembangunan desa, pengendalian pekerja migran ke Jateng, dan sebagainya.

Pria yang akrab disapa Krebo itu juga meminta agar pemprov menyediakan data penerima manfaat agar jelas mana yang dikover pemerintah pusat, provinsi, atau kabupaten/kota.

Krebo yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jateng menambahkan pemerintah provinsi juga telah menjabarkan anggaran yang mereka punya hasil realokasi dan pergeseran APBD.

Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, anggaran penanganan corona total ada sekitar Rp1,8 triliun.

"Seluruh Jateng ada segitu, jika digabungkan dengan anggaran provinsi, seluruh Jateng ada sekitar Rp4 triliun."

"Namun, angka itu cuma bisa dipastikan hingga hari ini, kemungkinan bisa bertambah lagi," jelasnya, kepada TribunBanyumas.com.

Untuk anggaran DPRD Jateng yang berhasil dialokasikan sebesar Rp20 miliar.

Napi di Lapas Ini Produksi Ribuan Face Shield untuk Tenaga Medis, Belajar dari Tutorial Youtube

Jumlah itu juga bisa bertambah mengingat masih ada pos anggaran yang belum dilakukan pergeseran.

"Sekretariat DPRD melakukan pergeseran Rp20 miliar, itu untuk sampai akhir Mei perhitungannya. Misalnya diperpanjang, anggaran DPRD bisa berkurang lagi," imbuh politikus PDIP itu.

Rencananya, anggota DPRD Jateng juga akan membagikan sembako bantuan sosial kepada masyarakat menjelang Lebaran.

Ia menambahkan, Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto, telah menginstruksikan kadernya se-Jateng untuk turun ke masyarakat dan memberikan bantuan sosial.

DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah juga menggelar rapid test Covid-19 bagi keluarga besar kader dan simpatisan partai.

Upaya tersebut dilakukan untuk membantu pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran.

Bansos untuk Warga Tidak Mudik

Pemprov Jateng juga bakal memberikan bantuan sosial kepada warganya yang berada di Jabodetabek dan tidak mudik di tengah pandemi virus corona ini.

Karena itu, guna pendataan Gubernur Jateng, Ganjar Pranomow, meminta warga Jateng di Jabodetabek untuk segera melapor ke masing-masing Ketua RW tempat mereka berdomisili.

Hal ini ini disampaikan Ganjar melalui video yang diunggah di akun instagram resmi @ganjar_pranowo.

"Khusus bagi warga Jateng yang tinggal di DKI Jakarta jika termasuk yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dirumahkan, usahanya bangkrut, ekonominya susah hingga mohon maaf tidak bisa makan silakan melapor dan mengisi formulir pendaftaran di Ketua RW di mana Bapak/Ibu tinggal sekarang," kata Ganjar seperti yang dikutip dalam videonya, Minggu (19/4/2020).

Ganjar mengatakan jika mengalami kesulitan, warga Jateng dapat menghubungi hotline khusus Badan Penghubung Jawa Tengah yang berada di DKI Jakarta di nomor 081295880747 paling lambat sampai 23 April 2020.

"Sekali lagi, batas akhir pendaftaran hingga 23 April 2020."

"Ini adalah ikhtiar kita agar panjenengan mendapatkan hak perlindungan dan bantuan dari pemerintah," jelas Ganjar.

Ganjar berharap warga Jateng di Jabodetabek senantiasa sehat, dan mampu melalui masa pagebluk corona ini tanpa kurang suatu apa pun. (mam)

Pura-pura Menolong saat Ada Kecelakaan, Polisi Gadungan Larikan Sepeda Motor Korban

Kabar Baik! 2 Orang Pasien Positif Corona Sembuh, Total 4 Pasien Covid-19 di Banyumas Pulih

Simpan Televisi Hasil Curian di Atap Rumah Korban, Anak Ini Dilaporkan Polisi Orangtuanya

Kisah Anak Putus Sekolah Jadi Kuli Bangunan di Demak, Rawat Kedua Orangtua yang Alami Gangguan Jiwa

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved