Virus Corona Banyumas
Peserta Ijtima Ulama di Gowa Asal Banyumas Positif Corona, 192 Lainnya Jalani Rapid Tes, 30 Positif
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan jika sudah melakukan rapid tes sebanyak 192 orang dari klaster Ijtima Ulama di Gowa.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan jika sudah melakukan rapid tes sebanyak 192 orang dari klaster Ijtima Ulama di Gowa.
Berdasarkan pendataan jumlah peserta yang mengikuti ke ijtima Ulama di Gowa itu ada sekitar 61 orang.
Bahwa dari 61 orang tersebut juga sudah dilakukan rapid tes pada semua keluarga atau yang punya kontak dekat sebanyak 131 orang.
"Sehingga total semua yang di rapid adalah 192 yang berasal dari kluster Ijtima ini.
Dari 192 yang di rapid tes yang positif hasilnya ada 30 orang," ujar Bupati Achmad Husein dalam siaran video kepada TribunBanyumas.com, Minggu (19/4/2020).
• Pendaftaran Gelombang 2 Kartu Prakerja di Mulai Senin 20 April, Simak Langkah yang Harus Disiapkan
• Cacing-cacing Dalam Jumlah Banyak Keluar dari Tanah di Berbagai Tempat, Begini Kata Ahli
• Ada Lebih Dari 1000 Kematian Baru Akibat Corona di Wuhan China, Pertanda Gelombang ke Dua?
• Dampak Corona KA Joglosemarkerto dan Kamandaka Dibatalkan, Ini yang Masih Operasional di Purwokerto
Namun demikian menurut bupati dalam segi keilmuan mereka (para peserta ijtima ulama) sudah keluar dari masa inkubasi.
Karena mereka pulang sekitar pertengahan Maret sekitar tanggal 15.
Sehingga semestinya masa inkubasi selesai pada 30 Maret 2020.
"Kalau di swab kemungkinan besar adalah negatif.
Tetapi karena ini pakai rapid tes sisa virus sudah tidak ada, namun sisa imunoglobinnya masih ada dan antibodi masih ada selama 40 hari.
Inilah kemudian yang menjadikan rapid tes positif," paparnya.
Oleh karena itu, bupati meminta masyarakat jangan panik karena ini masih dalam koridor yang dapat ditangani dengan baik oleh gugus tugas covid-19 Banyumas.
Bupati menjelaskan jika ketika mereka datang sudah dicek semuanya melalui protokol yang ada yaitu biasanya memakai termometer gun.
Namun mereka tidak menunjukan gejala yang dominan covid-19.
Kala itu grup ijtima sudah masuk dalam ODP dan sampai dengan tanggal 31 Maret 202 sudah dianggap selesai.
"Baru pada tanggal 8 April 2020 salah satu peserta ijtima menujukan covid-19, yaitu pasien yang di Kober dan satu pasien yang ada di Patikraja, sehingga kemudian di lacak kembali," paparnya.
Sementara pasien dari Kober baru mulai muncul gejala pada 8 April 2020.
Namun demikian rapid tes adalah hanya sebagai indikator.
Biasanya kalau hasil rapid tes nya positif hampir bisa dipastikan swab nya positif.
Tetapi kalau masa inkubasinya sudah lewat, maka swabnya nanti akan menjadi negatif.
• 12 Jam Setelah Dinyatakan Sembuh Dari Virus Corona, Pemudik Asal Jakarta Meninggal Dunia
• Tidak Ada Nama Bruno Silva Dalam Daftar Striker Berbahaya Versi Penjaga Gawang Madura United
• Cuma 4 Kasus Kematian Akibat Corona di Hongkong Meski Tidak Terapkan Lockdown, Bagini Cara Mereka
• Dampak Virus Corona 1,9 Juta Pekerja Sudah di-PHK dan Dirumahkan, Begini Imbauan Menaker
Masyarakat juga supaya jangan menjadi salah persepsi.
Sampai dengan saat ini pasien positif covid-19 di Banyumas yang berasal dari Kluster Ijtima Ulama ada 5 orang.
"Swabnya positif yang di Kober itu ada 4 orang yaitu ayah ibu anak dan cucu.
Sementara yang berasal dari Patikraja ada 1 sehingga total ada 5," tandasnya.
Pasien yang ada di Patikraja juga sudah di lakukan rapid tes sebanyak 17 orang kontak terdekat dan hasilnya adalah negatif. (TribunBanyumas/jti)