Teror Virus Corona

Disebut Dapat Memperburuk Kondisi Pasien Positif Virus Corona, Apa Itu Infodemik?

berlimpah informasi mengenai suatau masalah (infodemik) jsutru dapat mengganggu usaha mencari solusi terhadap tersebut. perburuk kondisi pasien corona

Istimewa/Dok BPNB
Pendiri Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Harry Sufehmi, menyebut infodemik dapat memperburuk kondisi pasien Covid-19. 

Infodemik merupakan kondisi yang mengarah pada informasi berlebih akan sebuah masalah. Sehingga kemunculannya justru dapat mengganggu usaha pencarian solusi terhadap masalah tersebut.

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Oleh sebagian kalangan, infodemik disebut dapat memperparah kondisi pasien positif virus corona (Covid-19).

Lalu, apa sebenarnya infodemik itu?

Pendiri Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Harry Sufehmi, menyebutkan infodemik merupakan kondisi yang mengarah pada informasi berlebih akan sebuah masalah.

Sehingga kemunculannya justru dapat mengganggu usaha pencarian solusi terhadap masalah tersebut.

Tak ayal, infodemik menjadi tantangan tersendiri dalam upaya memutus penyebaran virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2.

900 Sopir dan Kernet Angkutan Umum di Kebumen Dapat BLT dari Polres, Rp600 Per Bulan

Rekor Singapura, Sehari Bertambah 942 Pasien Positif Virus Corona, Total 5.992 Kasus Covid-19

Hasil Rapid Test 40 Warga Banjarnegara Reaktif Corona, Didominasi Peserta Ijtima Ulama di Gowa

Dilema, Sejumlah Kades Enggan Salurkan BLT Masyarakat Terdampak Corona, Khawatir Ada Konflik Sosial

Harry Sufehmi mengatakan bahwa saat ini istilah infodemik kini sudah mengglobal karena turut memperburuk situasi dan tidak menolong sama sekali.

"Istilah Infodemik itu sudah mengglobal karena turut memperburuk situasi, kita saat ini di situasi pandemik, wabah global, bukan lokal."

"Infodemik tidak menolong situasi yang parah ini,” jelas Harry dalam keterangan resmi yang diterima TribunBanyumas.com, Sabtu (18/4).

Selain itu, infodemik juga dapat berakibat fatal hingga menyebabkan korban nyawa.

Fenomena itu yang sering muncul di tengah masyarakat, seperti misalnya informasi yang tidak benar mengenai salah satu obat penangkal Covid-19 yang membuat masyarakat justru merasa aman dengan adanya obat tersebut.

Sehingga, tak sedikit masyarakat yang mengabaikan anjuran protokol kesehatan.

"Akibat infodemik ini bisa cukup fatal, sampai menyebabkan korban nyawa."

"Misalnya informasi mengenai obat tapi hoaks, jadi lengah gak papa kalau kena, tinggal kasih bawang putih, padahal sebetulnya hoaks."

Kisah Si Cantik Ika Dewi, Satu-Satunya Perempuan Relawan yang Jadi Sopir Ambulans: Panggilan Hati

"Terus berbagai narasi yang menghasut tapi hoaks sehingga menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat yang sudah cukup susah karena wabah ini, jadi kita kasihan sekali," ujarnya.

Di sisi lain, Harry juga menjelaskan bahwa sesungguhnya para ulama jaman dahulu telah menyusun ilmu hadist untuk melawan hoaks, tatkala saat itu banyak beredar hadis palsu.

Untuk itu, perlu dipahami bahwa dasar untuk mendeteksi dan menangkal hoaks menurut Harry adalah melalui apa yang seperti diajarkan oleh hadist melalui ulama dengan dasar sanad dan matan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved