Berita Ekonomi Bisnis
Sri Terpaksa Merumahkan Karyawan, Pusat Oleh-oleh Khas Dieng Makin Sepi Pembeli
Kini, tanpa kunjungan wisatawan, ratusan kios oleh-oleh di sepanjang jalur wisata Dieng, termasuk kios milik Sri pun sepi pembeli.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Industri pariwisata Dieng nyaris lumpuh karena adanya wabah virus corona (Covid-19).
Sebagai contoh sektor terdampak virus corona adalah produsen serta pusat penjualan oleh-oleh khas Dieng, Kabupaten Wonosobo.
Sri Endarwati, pemilik usaha oleh-oleh khas Dieng dari Desa Patakbanteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo itu kini sedang pusing.
• UPDATE Covid-19 Indonesia Senin 13 April - Positif Corona Masih Bertambah, Kini Total 4.557 Kasus
• Update Cilacap Senin 13 April - 107 ODP Masih Dipantau, 29 PDP Tunggu Hasil Uji Swab
• Bentuk Seksi Pemakaman di 10 Desa, Camat Maos: Sekadar Antisipasi Hal Terburuk Covid-19 Cilacap
• Ditemukan Tas Mencurigakan di Cilacap, AKP Onkoseno: Masih Kami Proses
Pendapatannya menurun tajam karena pariwisata Dieng sepi pengunjung.
Ini imbas dari penutupan objek wisata Dieng untuk mencegah penyebaran virus corona.
Padahal, penjualan oleh-oleh khas Dieng semisal Carica sangat bergantung dari tingkat kunjungan wisatawan.
Kini, tanpa kunjungan wisatawan, ratusan kios oleh-oleh di sepanjang jalur wisata Dieng, termasuk kios milik Sri pun sepi pembeli.
"Tutup semua, karyawan dirumahkan," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (13/4/2020).
Karena penjualan sepi, usaha produksi Carica pun ikut macet.
Sri yang juga produsen Carica bukan kehilangan pendapatan dari kios penjualan.
Namun juga produksi Caricanya yang terpaksa berhenti operasi.
Padahal ia memiliki sekira 12 karyawan yang menggantungkan ekonominya dari mata pencaharian itu.
Sri pun terpaksa merumahkan karyawannya karena produksinya terhenti.
Sri sebenarnya iba terhadap buruhnya yang kini berstatus menganggur.
Mereka rata-rata kalangan tak punya yang terpaksa mencari nafkah dengan menjadi buruh.