Berita Semarang
Ketua Persatuan Perawat: Menolak Jenazah Perawat Korban Corona Sangat Keterlaluan
Persatuan Perawat Nasional Indonsia (PPNI) menyayangkan penolakan pemakaman jenazah perawat RSUP dr Kariadi yang meninggal setelah terinfeksi virus
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Persatuan Perawat Nasional Indonsia (PPNI) menyayangkan penolakan pemakaman jenazah perawat RSUP dr Kariadi yang meninggal setelah terinfeksi virus corona.
Ketua PPNI Jawa Tengah Edi Wuryanto yang juga anggota DPR RI Komisi IX itu menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas stigma yang menimpa satu di antara pahlawan kemanusiaan di tengah pandemik ini.
"Saya atas nama Komisi IX dan PPNI Jateng menyampaikan rasa sedih dan prihatin atas adanya penolakan pemakaman terhadap salah seorang pahlawan bangsa ini."
• Bekerja Dari Rumah? Simak Jadwal Acara TV Trans TV, Trans 7 SCTV, RCTI, GTV, dan ANTV Jumat 10 April
• Cuti Bersama Hari Raya Idulfitri Digeser Akhir Tahun
• Tolak Beri Pinjaman Rp500 Ribu, Perempuan Setengah Baya Ini Tewas Dibunuh Teman Lelakinya
• Lebih dari Rp193 Miliar, Sumbangan Masyarakat untuk Penanganan Wabah Virus Corona Terus Mengalir
"Almarhum gugur sebagai tenaga medis, pahlawan bangsa namun masih saja menerima stigma. Ini keterlaluan."
"Nurani masyarakat sebagai sama-sama satu bangsa ini di mana?," ungkapnya kepada Tribun Jateng saat dihubungi, Kamis (9/4/2020) malam.
Edi menyampaikan, almarhum sebagai perawat bekerja di Ruang Griyatri tempatnya bekerja tidak menangani pasien corona.
Menurutnya, itu seperti kecolongan dalam hal screening.
"Beliau meninggal di ruang Isolasi ICU."
"Padahal perawat yang bertugas di Isolasi IGD, Isolasi ICU, dan ruang-ruang lain yang dipakai untuk pasien virus corona tidak ada yang kena," tuturnya.
Dia mengungkapkan, jasa-jasa yang dilakukan oleh almarhum selama hidup diapresiasi oleh semua orang.
• Update Virus Corona di Indonesia, 9 April 2020: 252 Sembuh, Total Positif Virus Corona 3.293 Kasus
• Pesan Mendikbud: Pelajar Bisa Belajar di Rumah Melalui TVRI, Selama Tiga Bulan Mulai 19 April
• Resmi! Pemerintah Geser Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri dari Mei ke Desember 2020
• Curhat Pedagang Bakso di Kebumen Tutup karena Virus Corona, Bersyukur Dapat Bantuan Sembako
"Sekarang, semua perawat sedang cemas apalagi ditambah stigma dari rakyat kita sendiri."
"Kita semua harus belajar dari negara lain yang memberikan semangat dan apresiasi untuk tenaga medis," ucapnya.
Dia juga mendesak pemerintah untuk segera mendistribusikan alat pelindung diri (APD) kepada semua tenaga medis, termasuk perawat di semua-semua pos-pos kesehatan dari mulai puskesmas hingga rumah sakit.
"Tidak hanya perawat yang ada di Isolasi, IGD, maupun ICU semua perawat," tandasnya. (kan)