Teror Virus Corona
Libur Karena Corona, Pria Ini Bersepeda Keliling Jogja Sosialisasikan Hidup Sehat Lawan Covid-19
Banyak cara untuk bisa mencegah virus corona, dari berdiam di rumah hingga mensosialisasikannya kepada masyarakat.
TRIBUNBANYUMAS.COM, YOGYAKARTA - Banyak cara untuk bisa mencegah virus corona, dari berdiam di rumah hingga mensosialisasikannya kepada masyarakat.
Namun hal yang dilakukang Ngadiran pria asal Kampung Tegalmojo, Padukuhan Jongkang, Kecamatan Ngaglik, Sleman ini berkeliling DIY cukup butuh kerja keras.
Sudah satu bulan ia menggunakan sepeda Onthel berkeliling Yogyakarta.
Mungkin sebagian masyarakat yang kebetulan melintas di jalan-jalan mulai Kabupaten Sleman hingga Yogyakarta tak sengaja melihat.
Ia termasuk unik, nyleneh dan sangat nyentrik.
• Tidak Dibelikan Sepeda Motor, Seorang Anak Bakar Rumah Orangtua
• Jangan Salah Fokus! Begini Penampilan Selena Gomez Saat Keluar Tanpa Make Up
• Simak Prakiraan Cuaca Cilacap dan Sekitarnya Jumat 3 April 2020
• Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Depan Pasar Surakarta Roboh, Evakuasi Butuh 12 Jam Lebih
Berpuluh Kilometer jalan di DIY ditempuh hanya dengan menggunakan sepeda onthel.
Saat ditemui di Jalan Poncowinatan, Kecamatan Jetis, Kamis (2/4/2020) kemarin, Ngadiran terlihat bersemangat mengayuh sepedanya.
Ada sekitar 20 boneka menempel di setang sepeda dan bagian belakang.
Dua drum ukuran kecil juga menempel kiri-kanan sepedanya.
Drum-drum itu digunakan untuk menaruh sampah, sewaktu-waktu ia melihat sampah berserakan di jalan.
Sementara kostum yang ia kenakan saat bersepeda terbilang kocak.
Ia mengenakan kaus berwarna biru gelap dan bertuliskan Comunitas Rondo Merana, ejaan itu merupakan akronim dari "Corona" alias virus yang saat ini meresahkan masyarakat.
Agar tetap safety, Ngadiran mengenakan topeng tokoh pahlawan di film-film kartun.
Tas yang ia kenakan juga tak biasa.
Ia memakai tempat sampah berbentuk kotak untuk dijadikan sebagai tas.
Boneka besar juga ia gendong selama melakukan perjalanan.
Anehnya, pria yang berprofesi sebagai guide olahraga tennis ini justru mengenakan celana parasit potongan setelan jas hujan.
"Virus Corona itu bisa dilawan dengan hidup sehat. Pikiran wajib bahagia dan penuh optimisme," kata dia sembari tersenyum saat membuka topeng yang ia kenakan.
Misi yang ia lakukan sederhana namun penuh optimisme.
Ngadiran ingin masyarakat supaya tidak perlu takut yang berlebihan.
"Karena kalau pikiran was-was, virusnya nambah senang. Justru kita yang harus bikin virus itu was-was, dengan hidup sehat. Ya bersepeda begini contohnya," ujarnya dengan tetap santai.
Ngadiran termasuk satu dari beberapa pekerja yang ikut libur akibat dampak Covid-19.
Sudah satu bulan kemarin, pria yang juga melatih tennis untuk anak-anak ini harus dirumahkan.
"Biasanya saya jadi guide olahraga tennis. Adanya Virus Corona ini semua GOR libur, ya kerjanya hanya bersepeda saja. Sembari memantau kampung-kampung," ungkapnya.
Ngadiran memang belum punya anak, istrinya juga tak keberatan jika ia harus berkeliling DIY menggunakan sepeda yang nyentrik.
Tingkahnya yang nyeleneh itu pun menjadi pusat perhatian masyarakat.
Sesekali dirinya menyapa warga yang melihatnya keheranan.
Maklum, sepeda yang ia gunakan memang penuh sesak dengan aneka boneka.
"Hari ini sudah ke Timur. Besok mungkin keliling ke Gunungkidul," ujarnya.
Selain bersepeda, Ngadiran juga memantau kampung-kampung yang sudah berlakukan pembatasan sosial.
Ia tak canggung memberi masukan kepada warga masyarakat supaya tetap hidup sehat.
Dari kampung ke kampung, Ngadiran mengkampanyekan agar warga tetap tenang dan selalu menjaga kebersihan lingkungan.
"Kunci untuk terbebas dari Virus Corona itu ya hidup sehat. Dan olahraga setiap hari. Boleh akses jalan kampung ditutup, tapi harus diimbangi hidup bersih," celetuknya.
Di tengah sebagian masyarakat yang menolak jenazah positif Covid-19 untuk dimakamkan, pria berusia 53 tahun ini justru menganggap itu sebagai keputusan yang keliru.
"Ya keliru, biar bagaimana pun ada tata kramanya memperlakukan jenazah. Bayangkan kalau yang meninggal itu diri kita sendiri?" Imbuhnya.
• Keluarga Pasien Positif Corona Dijauhi Tetangga, Nekat Ancam Bakar Rumah Sendiri
• Striker PSIS Semarang Asal Brasil Bruno Silva Ingin Jadi WNI dan Bela Timnas Indonesia
• Baru Dirilis Hari Ini, Lagu Girl Agnez Mo x Steve Aoki Puncaki iTunes
• BIN: Juli 2020 Penyebaran Corona di Tanah Air akan Mencapai 106.287 Kasus Positif, Begini Imbauannya
Rute selanjutnya, Ngadiran ingin menempuh perjalanan ke Gunungkidul dan Kulon Progo.
Belum terpikirkan, jika sudah berkeliling ke lima Kabupaten/Kota di DIY, apakah dirinya akan berkeliling ke kota lain.
"Sementara belum. Saya pantau di DIY dulu saja selama satu bulan ke depan," ungkapnya.
Tak lupa, Ngadiran juga sedikit menyentil Pemda DIY selama ini.
Ia berharap, supaya Pemda DIY memberikan edukasi hingga ke masyarakat bawah.
Karena, lanjut dia, masih banyak beberapa kampung yang kekurangan disinfektan di pos masuk perkampungan.
"Itu yang jadi perhatian pemerintan. Termasuk kesejahteraan di tengah Virus Corona. Intinya ya harus sama-sama positif dan sama-sama optimis bisa melewati," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Tempuh Puluhan Kilometer, Pria Asal Sleman ini Bersepeda Keliling DIY Edukasi tentang Virus Corona,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/kampanyekan-hidup-sehat-dengan-berkeliling-jogjakarta.jpg)