Berita Kesehatan
Yuk Pakai Masker Kain Biar Nggak Dianggap Sumber Penularan Virus
Tes penyebaran pada Diamond Princess juga menunjukkan setengah kasus positif di kapal tersebut tidak menunjukkan gejala.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan, masker kain dapat menjadi pilihan ketimbang tak menggunakan masker sama sekali.
Awalnya beberapa otoritas kesehatan memberikan pernyataan selain tenaga kesehatan yang berinteraksi dengan pasien virus corona, pemakaian masker diperlukan bagi individu yang sakit.
Disebutkan bahwa masyarakat yang sehat tidak perlu menggunakannya ketika beraktivitas sehari-hari, namun cukup menjaga kebersihan diri.
• Jenazah Terlantar 7 Jam di Depan Puskesmas Tamansari, Dinkes Tasikmalaya: Status ODP Asal Jakarta
• WNA Dilarang Masuk Indonesia Mulai Besok Kamis, Terkecuali Enam Kriteria Ini
• BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Musim Pancaroba di Jateng, Berpotensi Muncul Hujan Es
Tenaga kesehatan perlu mengenakan masker karena berinteraksi secara rutin dengan pasien-pasien yang sakit.
Seringkali perlu berinteraksi dalam jarak dekat untuk prosedur medis penting.
Kondisi ini membuat mereka berisiko tinggi terpapar partikel virus.
Namun, angka infeksi virus terus meluas.
Di saat yang sama, ada sejumlah masyarakat yang masih bekerja di luar rumah dan tidak bisa menghindari transportasi publik atau interaksi dengan orang lain.
Bagi orang-orang tersebut, karenanya penggunaan masker secara rutin mungkin perlu dilakukan.
Meski begitu, individu yang sehat diimbau untuk tidak menimbun masker bedah dan N95 karena stok di pasaran yang semakin menipis.
Masker-masker tersebut lebih dibutuhkan oleh para pekerja kesehatan.
Para peneliti menemukan semakin banyak kasus asimptomatik muncul dibandingkan pada periode awal pandemi.
Data yang dikumpulkan oleh Pemerintah China mengindikasikan, sepertiga orang yang teridentifikasi positif virus corona bisa menjadi silent carrier.
Tes penyebaran pada Diamond Princess juga menunjukkan setengah kasus positif di kapal tersebut tidak menunjukkan gejala.
Sebuah laporan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga menunjukkan beberapa penghuni fasilitas perawatan di King County, Washington, tidak memiliki gejala.
Atau memiliki gejala yang sangat ringan setelah mereka dipastikan terinfeksi virus corona.
Karena identifikasi dan isolasi orang dengan infeksi virus punya peran penting dalam memutus rantai penularan.
Orang yang tidak memiliki gejala atau mengembangkan gejala berpotensi terus menyebarkan penyakit secara tidak sengaja.
• Kalau Tak Bisa Ditunda Apalagi Ngebet Nikah, Kemenag Buka Pendaftaran Secara Online, Begini Caranya
• Bisa Kumpulkan dan Bantu 15.450 Baju Hazmat ke Pemkab Cilacap, Begini Cerita Irvan Rahmat
• Waktu Pengisian Diperpanjang, Sensus Penduduk Online Hingga 29 Mei 2020
"Masih sulit untuk mengatakan berapa persen orang yang benar-benar tidak menunjukkan gejala."
"Karena banyak yang mengalami gejala beberapa hari kemudian," kata kepala petugas medis dari RS Universitas Pennsylvania, Dr Neil Fishman.
"Yang kami tahu adalah individu dapat menyebarkan virus sekira 48 jam sebelum mereka mengalami pengembangan gejala."
"Memakai masker dapat mencegah penularan dari orang-orang itu," katanya seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (1/4/2020).
Selain itu, mengenakan masker juga dapat mengurangi kemungkinan orang menyentuh wajah.
Adapun menyentuh wajah merupakan cara penularan lain dari virus dari permukaan-permukaan yang terkontaminasi.
"Oleh karena itu, untuk individu yang bekerja di industri penting tertentu."
"Dimana mereka masih harus keluar setiap hari, saya pikir mengenakan masker masuk akal," kata Dr. Fishman.
Di beberapa negara di Asia, orang-orang diimbau untuk memakai masker dengan pendekatan psikologis dari beraktivitas di keramaian dan perlindungan.
Jika semua orang memakai masker, individu akan melindungi satu sama lain dan dapat mengurangi penularan komunitas secara keseluruhan.
Namun, penggunaan masker tentunya harus tetap disertai praktik penting lainnya.
Seperti menjaga higienitas dengan rajin mencuci tangan dan menerapkan pembatasan sosial.
• Ini Tiga Fenomena Langit Sepanjang April, Jangan Sampai Kelewatan Menyaksikannya
• Sekda Purbalingga Protes, Minta Pemprov Jateng Proposional Bagikan Rapid Test Virus Corona
• Swab Keluar Kemarin Hasilnya Positif, Warga Tegal Berstatus PDP Meninggal Pekan Lalu
Masker kain sebagai alternatif
Untuk masyarakat yang sehat, masker kain bisa menjadi alternatif untuk digunakan sebagai bentuk perlindungan diri.
Menggunakan masker kain bisa membantu mengurangi risiko kelangkaan masker bedah dan N95 yang lebih dibutuhkan oleh para tenaga kesehatan.
Pihak pemerintah pun menyampaikan hal serupa.
Bahkan Achmad Yurianto mempertegas masker kain dapat menjadi pilihan daripada tidak sama sekali.
"(Penggunaan masker berbahan dasar kain) ini lebih baik dibanding tanpa pakai masker," kata Yurianto.
Droplet merupakan sumber terjadinya penularan virus karena dapat berpindah dari orang yang sakit ke orang sehat.
Menurut Yurianto, masker kain juga punya fungsi yang sama sebagai penahan droplet, baik droplet pemakai maupun orang lain.
Pengguna masker kain yang tidak sedang batuk dianjurkan mengganti masker tiap tiga jam sekali.
Sedangkan yang tengah flu disarankan mengganti masker lebih sering lagi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakai Masker Kain Bisa Bantu Cegah Virus Corona"
• Cerita Betty Tan di Purwokerto, Galeri Gaun Pengantin Disulap Jadi Tempat Produksi APD Tenaga Medis
• Pasien Positif Corona Meninggal di Purwokerto Sempat Membaik, Rekan Saat Outbound Sembuh di Solo
• Innalillahi, Pemuda Meninggal di RSUD Cilacap, Diskominfo: Berstatus PDP Sejak 21 Maret