Berita Banjarnegara

Janji Bupati Banjarnegara Kepada Perantau, Melindungi Mereka Agar Tidak Diusir Apalagi Dikucilkan

Penyebaran wabah virus corona yang masif di DKI Jakarta membuat warga di daerah ikut was-was.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/KHOIRUL MUZAKKI
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono di sela pemantauan Posko Covid-19, Rabu (1/4/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Penyebaran wabah virus corona yang masif di DKI Jakarta membuat warga di daerah ikut was-was.

Pasalnya banyak warga daerah yang merantau ke Jakarta.

Sebagian masyarakat di daerah ketar-ketir jika ada perantau pulang dari ibukota alias mudik.

Mereka dikhawatirkan pulang membawa virus karena bekerja di daerah terjangkit atau zona merah.

Alhamdulillah, Tiga PDP RSUD Cilacap Dinyatakan Negatif, Pramesti: Mereka Sudah Dipulangkan

Sedih Saksikan Insiden Pemakaman Pasien Virus Corona, Ahmad Tohari: Bukan Watak Orang Banyumas

Pasien Positif Corona Meninggal di Purwokerto Sempat Membaik, Rekan Saat Outbound Sembuh di Solo

Swab Keluar Kemarin Hasilnya Positif, Warga Tegal Berstatus PDP Meninggal Pekan Lalu

Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono ternyata ikut menaruh perhatian terhadap warganya yang merantau ke kota besar.

Ia tak ingin muncul rasa sentimen warga terhadap para perantau.

Ia bahkan tak segan akan menegur atas tindakan pengucilan bahkan pengusiran kepada pemudik yang sudah terlanjur pulang ke Banjarnegara.

“Kami mengimbau warga untuk memberikan perlakuan yang baik sesuai prosedur kepada pemudik yang sudah pulang ke rumahnya,” kata Bupati di sela pantauan Posko Covid-19, Rabu (1/4/2020).

Menurut Bupati, para perantau adalah warga Banjarnegara yang punya hak sama dengan lainnya.

Mereka pun merantau untuk menghidupi keluarga dan masa depannya.

Semisal menjadi pekerja, mahasiswa, maupun pelajar.

Terlebih situasi ekonomi di ibukota saat ini sedang tidak menentu karena wabah virus corona.

Sehingga secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi mata pencaharian mereka, para perantau.

Ketika tidak ada lagi yang dikerjakan atau nihil pendapatan, secara naluriah mereka pasti ingin pulang ke kampungnya masing-masing.

Jika pun ada pemudik yang dicurigai mengalami gejala Covid-19, warga seyogyanya menyampaikannya secara baik-baik.

Atau bertindak sesuai prosedur yang telah ditetapkan, semisal melalui pemeriksaan di Puskesmas atau rumah sakit.

“Coba renungkan, jika mereka yang sudah terlanjur mudik tiba-tiba dikucilkan, dijauhi."

"Mereka ini kan bekerja untuk mencari rejeki bagi keluarga yang ditinggalkan."

"Jadi saat-saat seperti ini sebenarnya rasa kemanusiaan sedang diuji," katanya.

Di sisi lain, penanggulangan wabah virus corona terus digiatkan di Banjarnegara.

Pemerintah bersama TNI-Polri dan elemen masyarakat telah berkomitmen dalam pencegahan penyebaran virus corona secara terpadu.

Bantuan logistik terus digelontorkan ke pusat-pusat kesehatan.

Belum lama ini Bupati Banjarnegara, Forkompimda, dan kepala OPD menggalang aksi kemanusiaan.

Lebih dari 5 ribu paket berisi susu, sari kedelai, sari buah, dan maskter telah disiapkan untuk membantu tenaga kesehatan dan pasien.

Sejumlah desa juga mengadakan penyemprotan disinfektan mandiri serta penjagaan di pintu gerbang desanya.

Adapun penyemprotan secara masif di jalan-jalan utama di pusat kota telah dilakukan beberapa kali. (Khoirul Muzakki)

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Musim Pancaroba di Jateng, Berpotensi Muncul Hujan Es

Jam Malam Diberlakukan Hari Ini, Kapolresta Banyumas: Mulai Pukul 22.00 Hingga Subuh

Lasmi Indaryani Ikut Sumbangkan Seribu Paket Kemanusiaan di Banjarnegara

Lagi, 14 Jadwal Kereta Api Dibatalkan, PT KAI Daop V Purwokerto: Total Jadi 54 Perjalanan

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved