Berita Banjarnegara
Warga Banjarnegara Lockdown Kampung, Portal Jalan Keluar - Masuk Desa: Antisipasi Virus Corona
Warga Banjarnegara Lockdown Kampung, Portal Jalan Keluar - Masuk Desa: Antisipasi Virus Corona
Penulis: khoirul muzaki | Editor: yayan isro roziki
Warga Banjarnegara Lockdown Kampung, Portal Jalan Keluar - Masuk Desa: Antisipasi Virus Corona
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Kondisi Desa Purwonegoro, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara dalam dua hari terakhir ini lain dari biasa.
Setiap jalan masuk kampung atau jalan desa diportal dan dijaga warga. Akses keluar masuk desa diperketat.
Lockdwon kampung ini dilakukan warga guna mengantisipasi penyebaran virus corona dari orang luar kampung atau yang dibawa perantau.
Virus memang tidak mempan dengan portal. Tetapi pembawanya bisa bebas keluar masuk desa jika tidak dibatasi pergerakannya.
Saat banyak desa lain yang masih kurang tanggap dalam upaya penanggulangan Covid-19, Desa Purwonegoro sangat serius menyikapi isu itu.
• Banyak Pemudik Masuk Banyumas, Bupati: Wajib Karantina Mandiri, Jangan Ngeyel
• Karso Ditemukan Tewas di Kedung Supit Cilongok, Diduga Menderes Nira Terpeleset Jatuh dan Hanyut
• Kisah Pilu Eva Kesulitan Tes Swab, Ayah-Ibu Meninggal karena Virus Corona, Adik Positif Covid-19
• Perampok Bersenjata Satroni Toko Modern Berjerjaring di Pati, Dua Karyawan Disekap
Kepala Desa Purwonegoro Rendra Sabita Noris mengatakan, setiap jalan masuk desa, kecuali jalan kabupaten, telah diportal sejak Kamis (26/3/2020).
Cara ini dilakukan pihaknya dalam rangka antisipasi potensi penyebaran virus corona yang dibawa orang luar.
Pihak desa ingin melindungi warganya agar tak terpapar virus yang dibawa masyarakat dari luar.
Ini juga sesuai arahan pemerintah agar warga menjaga jarak sosial (social distancing) untuk memutus tali pesebaran virus corona.
"Ini sesuai hasil musyawarah di tingkat desa. Berarti ini berlaku sejak kemarin," katanya.
Rendra mengatakan, pihaknya menindaklanjuti hasil musyawarah itu dengan membuat surat keputusan tentang sejumlah peraturan yang mengikat warga.
• Dana Dikembalikan kepada Calon Jamaah, Bila Tak Ada Ibadah Haji Tahun Ini. Menag: Kita Tunggu
Di antara poin kebijakan itu meliputi, Pemdes melarang warga pendatang maupun warga Purwonegoro di perantauan untuk pulang ke Desa Purwonegoro mulai tanggal 26 Maret hingga 14 hari ke depan.
Adapun warga Desa Purwonegoro yang sudah terlanjur perjalanan pulang ke desa wajib melewati Pos Tanggap Corona yang dibentuk desa serta melakukan pengecekan kesehatan.
Pemdes juga melarang warganya untuk keluar dari rumahnya masing-masing tanpa ada kepentingan mendesak sampai 14 hari ke depan.
Seluruh kegiatan keagamaan yang mengundang kerumunan, termasuk salat Jumat dan salat jamaah juga sementara ditiadakan.
• 5 Trisula Penyerang Terbaik Eropa, Trio Firmasah Bukan Terhebat, Masih Kalah dengan Trio MSN?
Pelayanan administrasi masyarakat pemerintah desa berganti tempat di posko tanggap corona di pasar induk Purwonegoro.
Bagi masyarakat dari luar yang sudah datang ke Desa Purwonegoro sebelum tanggal 26 Maret diwajibkan tidak keluar rumah hingga 14 hari dari tanggal kedatangan, dan wajib melapor jika ada gangguan kesehatan.
Masing-masing Pos Kamling wajib memasang dan mengadakan cuci tangan dan keran air untuk memfasilitasj warga agar berperilaku hidup bersih.
Rendra mengatakan, pembatasan akses ini bukan berarti warga tidak boleh beraktivitas keluar desa.
• Kuku Anda Panjang? Hati-hati Bisa Jadi Medium Penyebar Virus Corona dan Sarang Kuman
• Bikin Sendiri Cairan Disinfektan dari Pemutih Pakaian atau Pembersih Lantai. Yuk, Simak Caranya
• Penasaran Lockdown Local Full Kota Tegal, Gubernur Ganjar Tanya Jumadi, Begini Penjelasannya
• Gelombang Arus Mudik Padat, Pemudik Banjarnegara Didata dan Cek Kesehatan di Terminal Klampok
Mereka masih bisa beraktivitas dan bekerja secara normal dengan mematuhi peraturan yang berlaku.
Rendra mengaku kebijakan ini mendapatkan dukungan masyarakat.
Mereka justru merasa lebih tenang karena ada langkah untuk menekan ancaman pesebaran virus yang dibawa orang dari luar.
"Warga yang di perantauan juga sudah diberitahu agar tidak pulang dulu," katanya. (*)