Wabah Virus Corona
Setelah Prediksi Berakhirnya Virus Corona di China Akurat, Ilmuan Ini Sebut Covid-19 Segera Usai
Seorang ilmuan peraih nobel menyebut pandemi corona akan segera berakhir. Pemenang Nobel dan ahli biofisika Stanford, Michael Levitt.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Seorang ilmuan peraih nobel menyebut pandemi corona akan segera berakhir.
Pemenang Nobel dan ahli biofisika Stanford, Michael Levitt yang memperkirakan peningkatan jumlah kematian terkait kasus Covid-19 akan terus berkurang dari hari ke hari.
Levitt mulai mulai menganalisa jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia pada bulan Januari dan hitungannya dengan tepat menemukan bahwa China akan melalui wabah coronavirus terburuknya, jauh sebelum banyak pakar kesehatan memperkirakan.
Saat ini, dia memperkirakan situasi serupa akan terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia yang terdampak corona.
• Kades di Wonosobo Viral Setelah Sumbangkan Satu Bulan Gaji untuk Penanganan Corona
• Beberapa Hal yang Harus Kamu Ketahui Terkait Infeksi Corona Tanpa Gejala
• Sempat Dipulangkan, Suspect Corona di Wonogiri Kembali Dimasukan ke RS Setelah Hasil Swab Keluar
• Update Penyebaran Virus Corona di Semarang Kamis 26 Maret Pasien Positif Covid-19 Capai 14 Orang.
Jika sejumlah ahli epidemiologi memprediksi akan ada gangguan sosial besar-besaran dan berkepanjangan serta jutaan kematian, analisa Levitt justru berkebalikan dengan skenario mengerikan itu.
"Yang kita butuhkan saat ini adalah mengendalikan kepanikan. Dalam skala besar kita akan baik-baik saja," katanya, seperti dilansir dari LA Times.
Pada 31 Januari, China mencatat 46 kasus kematian baru karena Covid-19 dan 42 kematian baru sehari sebelumnya.
Meski jumlah kematian meningkat setiap harinya, tetapi tren kenaikan itu perlahan mereda.
Dalam pandangannya, fakta bahwa kasus baru yang sedang diidentifikasi berjalan lebih lambat daripada jumlah kasus baru itu sendiri adalah tanda awal bahwa lintasan wabah telah bergeser.
Levitt mengibaratkan wabah adalah mobil yang melaju di jalan raya terbuka.
Meskipun mobil itu masih memiliki kecepatan tertentu, tidak berarti mobil itu mengalami peningkatan kecepatan yang sama besar seperti sebelumnya.
"Ini menunjukkan bahwa tingkat peningkatan jumlah kematian akan melambat pada pekan-pekan mendatang," tulis Levitt dalam sebuah laporan yang dikirim kepada teman-temannya, 1 Februari lalu yang secara luas dibagikan di media sosial China.
Itulah mengapa ia memperkirakan jumlah kematian akan berkurang setiap hari.
Tiga minggu setelahnya, Levitt mengatakan kepada China Daily News bahwa tingkat pertumbuhan virus telah memuncak.
Dia memperkirakan bahwa jumlah total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di China akan mencapai sekitar 80.000, dengan sekitar 3.250 kematian.
Perkiraan ini ternyata sangat akurat.
Pada 16 Maret, total kasus Covid-19 di China tercatat sejumlah 80.298 kasus dan 3.245 kematian, dengan total penduduk negara mencapai 1,4 miliar orang dan sekitar 10 juta penduduk meninggal setiap tahunnya.
Jumlah pasien yang baru didiagnosis telah turun menjadi sekitar 25 setiap harinya, tanpa ada kasus penyebaran yang dilaporkan sejak Rabu.
Kini, ilmuwan yang menerima Hadiah Nobel 2013 untuk pengembangan model kompleks sistem kimia itu, melihat adanya titik balik yang serupa di negara-negara lain.
• Persib Rencanakan Uji Coba Lawan PSCS Kalau Wabah Virus Corona Sudah Mereda
• Viral Surat Gubernur DKI Larang Hubungan Suami Istri untuk Mencegah Corona, Begini Konfirmasinya
• Bagaimana Rasanya Terinfeksi Virus Corona? Simak Cerita Paulo Dybala dan Kekasihnya
• Ganjar : Hasil Swab Pasien Corona Jateng Kini Bisa Diketahui Dalam Hitungan Jam
Bahkan, titik balik juga diprediksi terjadi pada negara-negara yang tidak memberlakukan aturan isolasi ketat seperti China.
Untuk mendapatkan simpulan ini, Levitt menganalisa data dari 78 negara yang melaporkan lebih dari 50 kasus Covid-19 baru setiap harinya dan melihat adanya tanda-tanda pemulihan di banyak negara.
Dia tidak fokus pada jumlah total kasus di suatu negara, tetapi lebih kepada jumlah kasus baru yang diidentifikasi setiap hari, terutama pada perubahan jumlah dari satu hari ke hari berikutnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Peraih Nobel Prediksi Epidemi Covid-19 Akan Cepat Berakhir ",