Teror Virus Corona
Bermula dari Pasien Bersin Tanpa Masker, Kisah Perjuangan Dokter di Surabaya Positif Virus Corona
Tertular dari Pasien Bersin Tanpa Masker, Kisah Perjuangan Dokter di Surabaya Positif Virus Corona
Bermula dari Pasien Bersin Tanpa Masker, Kisah Perjuangan Dokter di Surabaya Positif Virus Corona
TRIBUNBANYUMAS.COM - Siapa saja bisa tertular virus corona, dengan berbagai cara. Virus corona tak mengenal kasta, strata sosial, maupun golongan. Semu bisa terinfeksi COvid-19.
Seorang dokter di Surabaya, dinyatakan positif virus corona. Ia, diduga kuat, tertular dari pasien yang bersin tanpa mengenakan masker.
Setelah menjalani serangkaian perawatan, dokter yang bertugas di RSUD dr Soetomo itu, kini telah sembuh dari virus corona.
Ia pun berbagi kisahnya, mulai dari tertular hingga akhinya bisa sembuh. Seperti apa?
• BREAKING NEWS: Dua PDP Corona di RSUD Banyumas Positif Covid-19, Simak Riwayat Perjalanannya
• Darurat Virus Corona, PT KAI Batalkan Sejumlah Jadwal Perjalanan Kereta. Simak Daftar Berikut . . .
• Kemendagri Dorong Pemda Lakukan Relaksasi Pajak bagi Dunia Usaha di Tengah Wabah Virus Corona
• Perampok Bersenjata Satroni Toko Emas Tidak Ber CCTV, Polisi Kesulitan Melacak
Ada pemandangan yang sedikit berbeda saat jumpa pers update virus corona di Jawa Timur, yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (24/3/2020) petang.
Di sela-sela update perkembangan virus corona, ada curahatan hati (curhat) dari seorang dokter di RSUD dr Soetomo SUrabaya, yang baru saja sembuh dari corona.
Saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya petang ini, Khofifah menampilkan video testimoni dari salah satu pasien positif Covid-19 yang sudah dipastikan sembuh oleh tim dokter tempatnya dirawat, di RSUD dr Soetomo Surabaya
Dia adalah dr Markus. Seorang dokter anastesi RSUD dr Soetomo tersebut dikonfirmasi sebagai positif virus corona, setelah sempat berinteraksi dengan orang yang sebelumnya sudah positif Covid-19.
Interaksinya sangat sederhana. Ia tak sengaja lewat di hadapan pasien positif virus corona tersebut saat keluar dari kamar mandi.
Di saat yang sama, kebetulan pasien tersebut bersin-bersin dengan kondisi tanpa mengenakan masker.
• Saya Legowo Demi Keselamatan Orang Banyak, Hajatan Penikahan Berhenti Seketika di Kesugihan Cilacap
“Saya dr Markus, saya PPDS anestesi RSUD dr Soetomo. Saya merupakan salah satu pasien positif virus corona yang sudah dinyatakan sembuh."
"Untuk itu saya ingin berterima kasih pada Gubernur Jatim beserta jajaranya melalui satgas Covid-19 Jatim."
"Juga pada guru-guru saya dari departemen anestesi RSUD dr Soetomo, juga kepeda tim PINERE dan juga kepada dirut Soetomo yang telah membantu saya dan telah merawat saya dengan luar biasa sehingga saat ini saya boleh keluar rumah sakit."
"Saya dinyatakan sembuh dari virus Covid-19,” kata dr Markus dalam video yang ditayangkan di kesempatan jumpa pers tersebut.
Ia mengatakan bahwa besar harapannya agar apa yang diupayakan bersama dalam Gugus Tugas tersebut bisa terlaksana seperti mengaktifkan RS Menur sebagai rumah sakit khusus untuk menangani Covid-19 di Surabaya.
“Juga besar harapan saya segera dilakukan tes massal sehingga masyarakat boleh tahu boleh mempunyai tanggung jawab lebih jika dikatakan positif yaitu mereka akan isolasi diri di rumah dan tak menularkan ke orang lain,” tegasnya.
• Kisah Keluarga PDP Corona Meninggal Nekat Buka Plastik Pembungkus Jenazah, Sekampung Jadi ODP
Ia juga meminta agar alat alat medis segera disiapkan untuk menghadapi infeksi yang mengarah ke gejala yang berat.
Juga yang tak kalah penting ia meminta masyarakat untuk bersama sama meningkatkan kesadaran untuk melakukan social distancing, yang menjaga diri dengan tidak ikut melakukan perkumpulan.
Dan menjaga diri melalui isolasi diri di rumah sehingga tidak menyebarkan virus yang potensial berbahaya bagi orang tua atau orang memiliki banyak penyakit.
“Saya juga berharap kepada gubernur Jatim, juga satgas Covid-19 untuk tidak lupa menyediakan rumah singgah buat kami, para tenaga medis supaya kami tidak khawatir ketika bekerja pulang dan membawa virus itu kemudian menulari keluarga kami,” pungkasnya.
• Kisah Perawat Pasien Corona RSUP Persahabatan Diusir Pemilik Kos Dianggap Pembawa Virus
51 Positif Virus Corona di Jatim
Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Jawa Timur, per Selasa (24/3/2020), bertambah menjadi 51 orang, dan dua orang meninggal dunia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menyampaikan kabar baik, bahwa sebanyak 5 orang dari yang sudah terkonfirmasi positif virus corona berhasil sembuh.
“Dari 51 pasien yang sudah positif, alhamdulillah ada lima dari mereka sudah terkonversi negarif artinya sudah mereka berlima sudah sembuh. Satu di Malang, dan 4 orang di Surabaya,” kata Khofifah.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah juga menyampaikan, bahwa kasus Covid-19 di Jawa Timur kembali bertambah.
Per Selasa (24/3/2020), total ada sebanyak 10 kasus tambahan untuk Covid-19 positif.
• PDP Corona Ditolak 4 RS, Kepala Puskesmas Kejobong Purbalingga Buat Ruang Isolasi Sementara
Sehingga sampai malam ini ada sebanyak 51 kasus positif Covid-19 di Jawa Timur. Dari jumlah tersebut dua orang diantaranya meninggal.
“Sesuai dengan pengunuman pemerintah pusat, Jatim hari ini ini terkonfirmasi ada tambahan 10 positif Covid-19,” ucapnya.
“Dari tambahan sepuluh kasus positif corona tersebut tersebar di 5 Magetan, 2 di Surabaya, 2 di Sidoarjo, 1 Kota Malang. Dengan tambahan 10 positif ini total di Jatim ada sejumlah 51,” imbuh Khofifah.
Selain tambahan kasus positif Covid-19, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada tambahan menjadi 142 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah menjadi 2.003 orang.
Data tersebut merupakan data update yang dilakukan hingga sore ini pukul 16.00 WIB.
“Berikutnya saya ingin sampaikan juga dari data ini ada dua pasien yang meninggal. Satu di Malang satu di Surabaya,” kata Khofifah.
• Dampak Corona, Gaji Buruh Pabrik Dipotong Sepihak, Pemkab Kemudian Bertindak
• Kenali Perbedaan Batuk Virus Corona dan Batuk Biasa. Simak Berikut Penjelasannya . . .
• Bikin Sendiri Cairan Disinfektan dari Pemutih Pakaian atau Pembersih Lantai. Yuk, Simak Caranya
• Tak Ada Penempatan TKI di Negara Tujuan untuk Sementara, Dampak Pandemi Global Corona
Lebih lanjut disampaikan Khofifah bahwa ada peningkatan jumlah ODP dan PDP hal tersebut karena adanya penamambahan kasus dari tracing yang dilakukan secara cepat oleh Gugus Tugas Jatim.
Dikatakan Khofifah bahwa tidak semua ODP Covid-19 tidak dirawat di rumah sakit. Melainkan ada yang melakukan isolasi secara mandiri.
Sedangkan yang PDP mereka sebagian besar dirawat di rumah sakit yang tersebar di Jawa Timur.
Terkait orang terkonfirmasi positif covid-19 yang meninggal dunia, dikatakan Ketua Gugus Tugas Kuratif Jatim, Joni Wahyuhadi, bahwa semuanya di atas 50 tahun.
“Kasus orang yang positif covid-19 dan meninggal dunia biasanya cepat meninggalnya karena ada sesuatu yang mendasari,” kata Joni. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Curhat Memilukan Dokter RSUD dr Soetomo yang Sembuh dari Virus Corona: Berawal dari Tak Sengaja