Tinju
Kisah Mike Tyson Legenda Tinju Dunia: Hidup Itu Rumit, Jadi Saya Tak Pernah Takut Hadapi Kematian
Kisah Mike Tyson Legenda Tinju Dunia: Hidup Itu Rumit, Jadi Saya Tak Pernah Takut Hadapi Kematian
Kisah Mike Tyson Legenda Tinju Dunia: Hidup Itu Rumit, Jadi Saya Tak Pernah Takut Hadapi Kematian
TRIBUNBANYUMAS.COM - Nama Mike Tyson tak bisa dilepaskan dari sejarah tinju dunia. Ia adalah legenda dalam dunia tinju.
Mike Tyson masih memegang rekor sebagai petarung termuda yang meraih sabuk juara dunia kelas berat. Pria dengan julukan Si Lehar Beton ini menjadi juara dalam usia 20 tahun.
Itu diraihnya pada 1986 setelah mengalahkan Trevor Berbick. Selepas tahun itu, Mike Tyson mengalami lika-liku kehidupan, mulai dari merasakan masa jayanya sebagai petinju hingga jatuh di titik terendah dalam kariernya.
Tyson, bercerita bahwa hidup yang dianggapnya rumit membuatnya siap menghadapi kematian dalam setiap pertarungannya.
Demi mengenang masa-masa tersebut, Mike Tyson bersedia menceritakannya kepada publik.
• Update Pesepak Bola Dunia yang Terinfeksi Virus Corona. Dari Liga Inggris Italia Spanyol Jerman
• 7 Arahan Presiden Jokowi untuk Penanganan Virus Corona. Libatkan Agamawan hingga Setop Ekspor Alkes
• Misteri Seminar di Bogor yang Jadi Penyebaran Virus Corona, Panitia Tidak Bisa Dihubungi
• Sebar Video Hoaks Virus Corona Kuli Bangunan Ini Mendekam di Penjara
Melalui wawancara lewat podcast dilansir The Sun, Mike Tyson menceritakan awal mula sebagai petarung tangguh di atas ring tinju.
Mike Tyson menceritakan bahwa dirinya mengenal dunia tinju, pemikiran untuk membunuh lawan jadi sugesti yang tertanam di dalam kepalanya.
Hal ini membuat Mike Tyson, yang dikatakan selalu dihantui rasa takut, namun kemudian menjadi lebih berani menghadapi musuh.
"Saya tahu ada kemungkinan bahwa saya bisa mati selama pelatihan, selama perkelahian. Saya tahu itu,” ujar Mike Tyson.
"Namun saya tidak takut karena kupikir kalau ada orang yang akan mati, saya yang akan membunuhnya."
• Viral Video Anggota DPRD Murka Tolak Diperiksa Kesehatannya Setelah Kunker ke Lombok: SOP-nya Mana?
“Kepercayaan diri itu adalah mekanisme bertahan hidup,” imbuhnya.
Seiring berjalannya waktu, pengalaman yang ia dapatkan juga membuat Mike Tyson semakin rela untuk meninggalkan dunia.
Alasannya, Mike Tyson menyebut bahwa menjalani hidup jauh lebih sulit daripada meninggal dunia.
"Namun sekarang, dari pengalamanku, dari apa yang saya percaya, semakin saya takut tentang ketiadaan, saya lebih rela untuk mati," tutur Tyson.
"Untukku, hidup mungkin lebih rumit daripada meninggal dunia. Kepercayaan itu. Saya tidak tahu jika itu benar."
• Bima Arya Wali Kota Bogor Positif Virus Corona, Percayakan Penanganan ke RSUD Setempat
• Imam Besar Masjid Istiqlal: Sudah Cukup Alasan untuk Tidak Menggelar Salat Jumat
• Bukan TKW, Kita! Kronologi Anggota DPRD Blora Tolak Cek Kesehatan Setelah Pulang Kunker dari Lombok
• UPDATE: Tingkat Kematian Virus Corona di Indonesia Capai 8 Persen, Tercatat 25 Orang Meninggal
“Karena hidup membutuhkan banyak keberanian. Tanpa keberanian kamu tidak bisa menangani kehidupan," ungkap Tyson.
Tyson menambahkan bahwa hidup bak sebuah perjalanan yang tak mudah.
"Hidup adalah sebuah perjalanan, hidup adalah perjuangan, orang-orang memiliki segalanya dan mereka masih tidak bisa melakukannya, mereka berjuang."
"Kita terlalu serius," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hidup yang Rumit Bikin Mike Tyson Selalu Berani Menghadapi Kematian
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/mike-tyson_1.jpg)