Teror Virus Corona

Kehabisan APD Hazmat, Pemkot Tasikmalaya Gunakan Jas Hujan untuk Tangani Pasien Suspect Corona

Alat Pelindung Diri (APD) Hazmat untuk perawat pasien corona di daerah jumlahnya masih sedikit, untuk mengakalinya pemda menggunakan jas hujan

Editor: Rival Almanaf
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Jas hujan plastik dan sepatu bot digunakan tim medis corona karena persediaan APD khusus habis saat akan mengantar 3 OPD Corona di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Sabtu (7/3/2020) lalu. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TASIKMALAYA - Alat Pelindung Diri (APD) Hazmat untuk perawat pasien corona di daerah jumlahnya masih sedikit. Oleh karena itu pemerintah Kota Tasikmalaya mengakalinya dengan menggunakan jas hujan.

Pemerintah Kota Tasikmalaya memborong 100 jas hujan plastik untuk stok tim medis penanganan Covid-19 akibat virus corona.

Beda dengan tenaga medis di luar negeri yang menggunakan APD Hazmat untuk menangani pasien Corona.

Jas hujan plastik seharga Rp 10.000 dipakai untuk alat pelindung diri (APD) tim yang mengantar pasien rujukan.

Viral di Twitter Orang Tua antar Tas Anak Sekolah yang Tertinggal Menggunakan Helikopter

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Hujan Deras di Kebumen, Pencari Rumput Tewas Tersambar Petir

Penggunaan jas hujan dan sepatu bot oleh tim medis terlihat saat petugas RSUD Soekardjo memindahkan tiga pasien terduga suspect corona ke dalam ambulans.

Pasien tersebut akan dirujuk ke RSU Gunung Jati untuk ditangani pada Sabtu (7/3/2020).

"Ya, kemarin memang itu yang dipakai petugas kita jas hujan biasa. Itu dipakai untuk mengantarkan orang dalam pemantauan (ODP) yang dikirim ke Cirebon."

"Kita borong jas hujan plastik di toko yang harganya Rp 10.000 per buah. Kita beli kemarin satu juta untuk 100 jas hujan plastik itu," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat kepada wartawan, Rabu (11/3/2020).

Ia mengatakan secara SOP medis, pemakaian jas hujan untuk APD tidak diperbolehkan.

Pasien Positif Corona yang Meninggal Itu Dirawat di RSUP Sanglah Bali. Begini Respon Sekda Bali

Pembeli Rumah Baru Ini Harus Bongkar Kembali Rumahnya Karena Bawah Lantai Jadi Sarang Ular Berbisa

Namun mereka terpaksa karena persediaan APD terbatas dan diprioritaskan jika ada pasien dalam perawatan (PDP).

"Karena kan APD sekali pakai, kegiatan kita terbatas, jadi beli jas hujan kemarin. Tapi, memang kalau secara SOP medis pemakaian jas hujan memang tak boleh," ujarnya.

Selain jas hujan plastik, tim medis juga memakai sepatu bot yang biasa digunakan di kebun.

"Yang pasti APD itu akan dipakai jika ada PDP. Alhamdulillah, hingga hari ini di kita tak ada PDP. Awalnya ada 9 ODP, tapi sekarang yang tersisa hanya 7 ODP di Kota Tasikmalaya," jelasnya.

Pemilih Perantau Jadi Persoalan Rutin Tiap Pilkada di Purbalingga, KPU: Pengaruhi Angka Partisipasi

Sidang Pembunuhan Satu Keluarga di Banyumas, Sania Dituntut 1,5 Penjara, Terlibat Jual Motor Korban

Hanya ada 10 APD di seluruh RS di Tasikmalaya

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat menjelaskan pihaknya telah mendapatkan 10 buah APD dari Dinas Ksehatan Provinsi Jawa Barat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved