Berita Viral
Kisah Gadis Bibir Sumbing Dibuang Orang Tua Kandung, Setelah Dewasa Justru Cantik dan Sukses
Seorang gadis kecil dibuang orang tuanya karena terlahir dengan bibir yang sumbing. Namun siapa sangka setelah tumbuh dewasa ia justru meraih sukses.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Seorang gadis kecil dibuang orang tuanya karena terlahir dengan bibir yang sumbing.
Namun siapa sangka setelah tumbuh dewasa ia justru meraih kesuksesan dan bertransformasi menjadi wanita cantik.
Gadis tersebut bernama Li Lan asal Tiongkok ia diasingkan oleh pasangan suami istri Zhang, asal Tingongkok.
Sebelumnya pasangan suami istri Zhang yang sudah mempunyai seorang anak laki-laki ingin menambah satu anak lagi agar menjadi sepasang.
Namun, tak disangka, anak keduanya perempuan, dan terlahir cacat.
• Kodok dan Wedhus Ditangkap Polisi, Pesan Narkoba Via Online, Ngakunya Mau Dipakai Sendiri
• Ponpes di Kebumen Terendam Banjir, Santriwati Justru Asyik Selfie
Namanya Li Lan, dia adalah anak kandung pasangan suami istri Zhang.
Zhang dan istrinya pun membayangkan dewasa nanti, anak perempuannya ini juga tidak ada yang mau menikahinya.
Li Lan justru mungkin akan berdampak buruk pada anak laki-lakinya nanti tidak mendapatkan isteri.
Lalu mereka pun membuang anak perempuannya yang berbibir sumbing itu di pinggir jalan.
Beruntung bayi malang itu ditemukan pasangan baik hati Li Jian dan istrinya, kemudian membawanya pulang.
• Bijaklah Saat Berwisata, Berikut Lima Destinasi Rusak Setelah Fotonya Viral di Media Sosial
• Polisi Jual 72.000 Masker Sitaan Langsung ke Masyarakat. Dihargai Rp400 Per Lembar
Pasangan Li Jian dan istrinya sudah menikah tujuh atau delapan tahun lamanya, tapi mereka belum juga memiliki anak.
Pasangan ini pun sangat suka ketika melihat bayi mungil yang dipungutnya itu, meski sedikit cacat.
Sekarang ditambah dengan satu anak perempuan, dan mereka masih sanggup merawatnya kalau hanya sekadar untuk makan sehari-hari.
Namun, terkait bibir sumbingnya itu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk operasinya.
Tetangganya menyarankan lebih baik anak angkatnya itu diserahkan ke yayasan kesejahteraan sosial anak, tapi mereka menolaknya.
• Petani Purbalingga Khawatir Lahannya Tergerus Pertambangan Serayu, Pemilik Enggan Menjawab Soal Izin
• Dilarang Bersandar karena Corona di Kota Semarang, Kapal Pesiar Tetap Merapat Ini yang Dilakukan
Dan sejak itu, suami-istri ini pun mulai hidup hemat, berencana membawa anak perempuannya ke rumah sakit di kota untuk operasi bibr sumbingnya.
Saat Li Lan berusia 5 atau 6 tahun, suami istri ini membawanya ke rumah sakit di kota, dan menurut dokter setempat, bibir sumbing putrinya harus dioperasi sekitar lima atau enam kali, dan secara bertahap baru bisa pulih.
Pasutri ini sangat gembira mendengar kabar baik ini, meski biaya operasinya mahal, tapi mereka telah melihat harapannya di depan mata.
Waktu bergulir dengan cepat, sekejap mata Li Lan pun sudah berusia 20 tahun, ia tumbuh dengan paras yang cantik, bibirnya juga nyaris sempurna setelah beberapa kali operasi.
Setelah lulus, Li Lan bekerja di sebuah perusahaan produk makanan, karena kemampuan kerjanya yang mengesankan, sehingga dengan cepat ia dipromosikan sebagai manajer.
Sebagai bentuk balas budi atas perawatan orangtuanya selama ini, Li Lan membangun sebuah rumah baru dua lantai, dan mobil untuk orangtua angkatnya.
Berkat karirnya yang cemerlang, Li Lan mendirikan sebuah pabrik pengolahan kedelai di desanya.
• Konsultasi Soal Virus Corona? Hubungi Dokter RSUD Margono Purwokerto, Ini Nomor Teleponnya
• Miliarder Ini Tinggal Bersama Empat Istri Dalam Satu Rumah, Sebulan 40 Kali Berhubungan Badan
Ia pun sempat bertemu dengan kedua orangtua kandungnya.
Bukan mengusirnya, justru Li Lian melakukan hal ini.
Ia mengambil sebuah amplop besar kemudian diserahkan ke orangtua kandungnya.
Setelah itu, Li Lan dan orangtuanya angkatnya meninggalkan mereka.
Sementara itu, orangtua kandung Li Lan membuka amplop dari Li Lan, putri kandungnya, di dalam amplop terselip uang sebesar 50 juta rupiah dan secarik kertas berisi satu kalimat singkat:
"Terima kasih telah melahirkan saya ke dunia, dan jangan pernah bertemu lagi." (Nia Lara Sari)