Berita Purbalingga
Tragedi Tenggelamnya Siswa SDN 03 Makam, Polisi Segera Tetapkan Tersangka
Willy menuturkan hasil pemeriksaan saksi, guru tersebut kurang pengawasan terhadap siswanya saat berada di kolam renang
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: muslimah
Pihaknya hanya menunjukkan peruntukan kolam tersebut.
"Saya menunjukkan kalau dewasa disana, kalau anak di sini.
Tidak ada pengawasan dari kami.
Pengawasan diserahkan kepada mereka-mereka yang menggunakan," jelas pemilik kolam renang yang juga sebagai Angota DPRD Kabupaten Purbalingga dari Fraksi Gerindra.
Karsono mengatakan awal membangun kolam renang untuk memfasilitasi sekolah yang terdapat kurikulum renang.
Terlebih di daerah sekitar kecamatan Rembang tidak terdapat kolam renang.
"Jadi kalau mau renang ke Owabong. Karcisnya Rp 25 ribu belum ongkos transportasi, harus dikawal orang tua.
Ongkosnya juga besar.
Saya membangun kolam renang untuk meringankan beban orang tua yang ada di wilayah sini, "terangnya.
Saat kejadian, kata dia, ada dua rombongan siswa Sekolah Dasar yang datang ke kolamnya.
Dua rombongan tersebut berasal dari SDN Pekiringan, SDN Makam
"Saya juga dapat informasi yang datang itu SDN Pekiringan dan SDN Makam.
Kalau SDN Makam bawa 20 murid kelas 2 SD, ada enam wali murid, dan satu guru, " tutur dia.
Dikatakannya, guru mengajak siswanya ke kolam tersebut karena terdapat pelajaran renang di dalam kurikulum.
Guru tersebut ingin mengajari siswanya di kolam itu.