Berita Kesehatan
Tekanan Darah Tinggi Bikin Orang Suka Marah-marah Mitos atau Fakta, Ini Penjelasan Dokter
Tekanan Darah Tinggi Bikin Orang Suka Marah-marah Mitos atau Fakta, Ini Penjelasan Dokter
Agar nantinya tekanan darah yang memang tinggi bisa cepat dikendalikan agar pasien bisa mencegah komplikasi yang berakhir dengan kematian.
Selain itu acara ini juga akan menghimbau kita untuk mulai belajar cara hidup sehat.
Sebab tak ada tanda-tanda pada fisik manusia yang bisa memperlihatkan apakah kita penderita hipertensi.
Hal tersebut juga disampaikan oleh dr. Ekawati yang mengatakan bahwa orang yang suka marah-marah adalah penderita hipertensi.
Hal itu bisa dianggap sebagai mitos hipertensi bukan hanya sekedar tekanan darah saja yang tinggi.
"Kalau orang lagi marah-marah, itu sudah otomatis tubuhkan akan mengalami peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba," tuturnya.
"Seperti orang yang maaf ya memang hobinya marah-marah, pada dasarnya mereka sudah punya tekanan darah yang tinggi," lanjut dr. Ekawati.
Jadi sangat tidak masuk akal jika orang yang suka marah-marah langsung dikategorikan sebagai orang yang hipertensi.
"Bisa juga ya saking seringnya orang tersebut marah-marah, maka tekanan darah akan tinggi, meningkat secata tiba-tiba, apa lagi kalau setiap hari, ya lama-lama mereka terbiasa dengan kondisi itu." tambahnya.
dr. Ekawati juga membandingkan dengan orang-orang yang bisa mengatur emosi, grafik tensinya mungkin akan datar saja.
"Jadi ya ketika mereka sudah terbiasa seperti itu, naik-turun, naik-turun tensinya maka pembuluh darah mereka lama kelamaan akan menyesuaikan."
"Akan tetapi perlu hati-hati, jika kejadian itu terus berulang maka bisa terjadi hipertensi di mana akhirnya pembuluh darah 'pecah' dan langsung terkena serangan hipertensi itu sendiri."
"Itu hanya secara teori ya, namun kita enggak bisa langsung nge-judge juga bahwa orang yang marah-marah merupakan penderita hipertensi,
yang sedang tidak marah belum tentu aman-aman saja atau tidak menderita hipertensi." ujar dr. Ekawati.
Jadi tahap yang paling benar adalah memeriksakan diri ke tenaga medis yang bisa mendeteksi adanya risiko hipertensi.