Berita Regional

Remaja Diduga Diperkosa Oknum PNS Minta Perlindungan LPSK

A (18), remaja yang diduga menjadi korban pemerkosaan oknum PNS Papua meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Editor: Rival Almanaf
Tribun Medan
Ilustrasi pencabulan 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PAPUA - A (18), remaja yang diduga menjadi korban pemerkosaan oknum PNS Papua meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

A dan keluarga merasa kerap mendapatkan teror setelah melaporkan kasus ini ke Kepolisian.

"Misscall dari nomor telepon yang berganti-ganti itu bagian dari dugaan kita diintimidasi. Telepon-telepon itu kan mengganggu dan korban sudah dilindungi LPSK," kata kuasa hukum korban, Pieter Ell, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Pieter mengatakan, beberapa orang yang mengaku keluarga AG juga kerap menghubungi keluarga korban.

Catatkan Rekor Fantastis, Pemain Dortmund, Haaland Ingi Ikuti Jejak Cristiano Ronaldo

AS Cabut Status Negara Berkembang Indonesia. Apa Implikasinya Bagi Perekonomian Indonesia?

Kisah Pemadam Kebakaran di Purbalingga, Berjibaku Lawan Api Selama Empat Jam Dua Petugas Pingsan

Polemik Penghentian Penyelidikan 36 Perkara di KPK, Firli: Bukan Tindak Pidana

Mereka meminta permasalahan tersebut diselesaikan secara damai.

Namun, permintaan itu ditolak.

Pihaknya tetap meminta Polres Metro Jakarta Selatan mengusut tuntas perkara tersebut.

Kronologi kasus A sebelumnya diduga jadi korban pemerkosaan oknum PNS yang kini menjadi salah satu pejabat di lingkungan Pemprov Papua.

Pejabat itu diduga memerkosa korban di hotel di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.

A yang masih duduk di bangku SMA kelas XI dilecehkan pada 28 Januari 2020 pukul 17.00 WIB.

Hal tersebut dibenarkan ibunda dari A, yakni An.

AS menjelaskan, awalnya AG meminta nomor telepon A kepada An.

An tidak menaruh curiga kepada pelaku lantaran AG ini merupakan teman baik dari ayahanda A.

Setelah nomor A didapat, pelaku lalu mengajak korban untuk makan di hotel tersebut.

"Biasa kan kalau orang Papua kalau ada teman datang ke Jakarta pasti bilang 'kita ada di sini' lalu ngajak makan. Biasa itu," kata AN selaku ibu korban.

Usai makan, AG langsung berusaha melancarkan niat bejatnya.

AG mengajak A ke kamar yang ada di lantai lima dengan alasan ingin membicarakan sesuatu.

A yang saat itu masih menggunakan seragam sekolah pun masuk ke kamar.

Korban ditawari segelas minuman yang diduga sudah dicampur dengan obat tertentu.

"Dikasih minuman seperti teh leci. Pas diminum hilang kesadaran. Tahu-tahu pakaiannya sudah dibukain," kata AN.

AG melampiaskan nafsunya ke remaja tersebut.

Selang beberapa jam, A pun sadar dan mengetahui jika pakainya sudah terbuka.

Dia langsung memutuskan pulang sendirian dari hotel.

Telat Jemput Anak Sekolah, Orang Tua Ini Menyesal Anaknya Tewas Diculik

Video Pertokoan di Bobotsari Terbakar

Panjat Tiang Listrik, Seorang Anak di Semarang Tewas Tersetrum

Bupati Sleman : Tewasnya 6 Siswa SMPN 1 Turi Saat Susur Sungai Karena Kecerobohan Sekolah

Takut untuk mengadu langsung ke orangtua, A lebih memilih mengadukan hal tersebut kepada guru pembimbingnya di sekolah.

"Gurunya lalu hubungi bapaknya dan saya langsung dikabari," ujar dia. Mendapati kabar tersebut, An berang.

Tidak pernah dia sangka pria yang akrab dengan suaminya itu tega memerkosa putrinya.

"Dia pikir anak saya pelacur? Saya benar-benar tidak terima. Sangat tidak terima.

Dia ini anak satu-satunya saya," tambah AN. Dia langsung melaporkan kejadian ini pihak Polres Metro Jakarta Selatan guna ditangani lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Remaja yang Diduga Diperkosa Oknum PNS Papua Minta Perlindungan LPSK", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved