Semarang

Antisipasi Keracunan, Petugas Makan Bergizi Gratis di Semarang Dilatih Keamanan Pangan

Dishanpan panggil belasan petugas SPPG. Hasil uji lab temukan residu pestisida pada bawang putih.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Daniel Ari Purnomo
ISTIMEWA
PELATIHAN KEAMANAN PANGAN. Petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengikuti bimbingan teknis di Kantor Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang, Selasa (30/9/2025). Pelatihan ini digelar sebagai langkah antisipasi potensi keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang memanggil belasan petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kegiatan yang digelar di Kantor Dishanpan, Jalan Ki Mangunsarkoro, Selasa (30/9/2025), ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi keracunan massal.

Langkah ini menyusul maraknya kasus serupa yang terjadi di sejumlah daerah dalam penyelenggaraan program makan gratis.

Baca juga: Kisah Pilu Orang Tua di Ungaran, Anaknya Muntah 3 Kali Usai Santap MBG di Sekolah

Bimbingan Teknis Petugas 

Kepala Dishanpan Kota Semarang, Endang Sarwiningsih mengatakan, sebanyak 14 SPPG dilatih untuk mendapatkan bimbingan teknis terkait menjaga keamanan pangan.

Peserta yang dipanggil terdiri dari kepala SPPG dan ahli gizi dari masing-masing dapur MBG.

"Ini sebagai antisipasi, jangan sampai terjadi keracunan di Kota Semarang dalam penyelenggaraan makan bergizi gratis ini," kata Endang saat dihubungi.

Endang menyebutkan, pemanggilan ini bukan karena adanya pelanggaran, melainkan murni sebagai langkah preventif dari Pemerintah Kota Semarang.

Hasil Uji Laboratorium 

Endang memaparkan, dalam pelatihan tersebut juga dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap masakan dan bahan baku dari dapur MBG.

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah bahan seperti bawang putih masih mengandung residu pestisida, namun dalam kadar rendah dan tidak membahayakan.

"Bumbu seperti bawang putih itu ada pestisidanya, tapi dalam batas yang low. Nah, pestisida ini bisa dinetralisir dengan cara mencuci yang bersih dengan air mengalir, kemudian juga direbus," terangnya.

Sementara itu, ia memastikan tidak ditemukan adanya zat berbahaya lain seperti formalin maupun rhodamin.

"Untuk tadi bahan-bahan yang dibawa sebagai sampel ini kebetulan nggih, belum ada yang sampai tingkat yang membahayakan," ucapnya.

Pelatihan Terus Berlanjut 

Endang menyebutkan, sampai saat ini, Dishanpan telah melatih total 39 dari 54 SPPG yang sudah beroperasi di Kota Semarang.

Sebelumnya, 25 SPPG telah dikunjungi secara langsung oleh tim Dishanpan.

Karena pertumbuhan jumlah SPPG yang semakin cepat, pelatihan kini dilakukan dengan sistem pemanggilan untuk efisiensi waktu dan tenaga.

"Nah, kali ini yang baru kita panggil ada 14, sehingga per hari ini kita sudah melatih kepala SPPG dan juga ahli gizi dari SPPG ini sebanyak 39 SPPG," imbuhnya.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved