Berita Yogyakarta

Darah Mengering, Bantal Berlubang, Begini Kondisi Kamar Tempat Farhan Tersambar Petir saat Main Hp

Darah Mengering, Bantal Berlubang, Begini Kondisi Kamar Tempat Farhan Tersambar Petir saat Main Hp

Editor: muslimah
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Zamari, kakek korban, menunjukkan bercak darah dan kasur berlubang yang diduga akibat sambaran petir saat cucunya bermain gawai. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANTUL - Rumah Sariyem dan Zamari di Padukuhan Singosaren, Kecamatan Imogiri Bantul mendadak ramai dikunjungi warga.

Mereka penasaran dan ingin melihat kondisi kamar yang ditinggali oleh sang cucu, M Farhan Al Halwani.

Di mana sehari sebelumnya, sang cucu tersebut mengalami luka bakar diduga tersambar petir saat sedang bermain handphone di kamar sambil di-charger. 

Foto Ruang Pengendali Nuklir Sunda Empire Terungkap, Ada 4 Ruangan, Jangan Bayangkan Mesin Canggih!

Menghilang dari Dunia Hiburan, Artis asal Purwokerto Banting Setir Jualan Martabak: Kita Perlu Makan

Jadwal MotoGP 2020, Marquez Datang dengan Cedera Bahu, Rossi Makin Sulit Bersaing, Siapa yang Juara?

Warga Magelang Temukan Keris, Teko dan Buku Berbahasa Jawa dan Arab, saat Dibersihkan Muncul Tulisan

Pantauan Tribunjogja.com di lokasi, kamar yang ditempati oleh korban masih banyak ditemukan serpihan kabel sisa stop kontak dan headset yang hancur.

Handphone dalam kondisi pecah dan mati.

Bantal guling dan kasur berlubang di beberapa bagian. 

Di atas kasur ditemukan beberapa darah yang kondisinya sudah mengering.

Tiang pondasi yang berada tidak jauh dari kasur juga ditemukan sempal.

Semua dibiarkan tergeletak. 

"Memang sengaja tidak dibersihkan. Karena cucu saya pengen melihat ketika dia pulang dari rumah sakit," ucap Zamari, 59, kakek korban, ditemui di rumahnya, Jumat (21/2/2020). 

Melihat pada bagian atap tidak ditemukan adanya tanda-tanda kerusakan, namun stop kontak dalam kondisi terbakar.

Zamari menduga sambaran petir masuk melalui hantaran kabel listrik kemudian merambat ke handphone dan headset.  

Zamari sendiri mengaku tidak melihat langsung bagaimana cucunya mengalami luka bakar yang diduga tersambar petir.

Saat itu dirinya sedang berada di rumah anaknya.

Sementara neneknya, Sariyem sedang simakan Alquran di masjid.

Saat kejadian, korban di rumah seorang diri. 

Dia mendapati cucunya itu sudah mengalami luka bakar saat menjalani pengobatan pertama di rumah paman korban, bernama Aris yang letaknya tak jauh dari rumahnya.

Saat itu, kata Zamari, cucunya itu mengalami luka pada kedua tangan dan kepala. 

"Di bagian leher, pundak dan dadanya juga gosong," terang dia. 

Nenek korban, Sariyem menceritakan, saat kejadian cucunya itu sedang bermain handphone sambil di-charger melalui stop kontak.

Korban posisinya tiduran sambil mengenakan headset yang disambungkan ke HP.  

Malam itu bersamaan dengan hujan yang turun cukup deras disertai petir. 

Sariyem tidak melihat langsung bagaimana Farhan tersambar petir karena saat itu sedang mengikuti pengajian di masjid.

Saat pulang dari pengajian Sariyem kaget melihat kondisi rumah dalam kondisi gelap dan mencium bau seperti benda terbakar.

"Kulo celuk-celuk putu kulo tapi raono sautan (saya memanggil manggil cucu saya tapi tidak ada jawaban-red)," ucap dia.

Karena dipanggil tidak ada jawaban, Sariyem kemudian mencari cucunya itu ke dalam kamar.

Didapati kondisi kamar berantakan, headset dan terminal listrik hancur, kasur berlubang dan penuh bercak darah, tiang beton rumah sempal, handphone yang biasa digunakan Farhan kondisinya juga pecah. 

Mendapati itu, Sariyem mengaku kaget bercampur panik.

Ia kembali ke keluar rumah untuk mencari cucunya.

Farhan kemudian ditemukan di rumah pamannya, bernama Aris, kurang dari 50 meter dari rumahnya. 

"Kulo ningali rambute kobong, matane abang (saya melihat rambutnya gosong dan matanya merah-red)," terang perempuan berusia 59 itu. 

Diketahui sebelumnya, seorang pelajar di Kabupaten Bantul bernama M Farhan Al Halwani mengalami luka bakar cukup serius di sejumlah bagian tubuhnya.

Ia diduga tersambar petir saat sedang bermain handphone sambil di-charger di dalam kamar rumah simbahnya, Zamari dan Sariyem, di padukuhan Singosaren, RT 05, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, pada Kamis (20/2/2020) malam. 

Akibatnya, pelajar kelas tiga SMA itu mengalami luka melepuh di tangan dan wajah.

Sekitar dadanya gosong dan sebagian rambutnya juga dikabarkan terbakar.

Saat ini korban tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul. (TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Begini Kondisi Kamar Dimana Pelajar di Bantul Diduga Tersambar Petir saat Sedang Main Gawai

BREAKING NEWS: Gempa Berkekuatan 3.6 SR Terjadi di Cilacap, Jumat, (21/2/2020) Pukul 16.52 WIB.

Warga Magelang Temukan Keris, Teko dan Buku Berbahasa Jawa dan Arab, saat Dibersihkan Muncul Tulisan

Menghilang dari Dunia Hiburan, Artis asal Purwokerto Banting Setir Jualan Martabak: Kita Perlu Makan

Foto Ruang Pengendali Nuklir Sunda Empire Terungkap, Ada 4 Ruangan, Jangan Bayangkan Mesin Canggih!

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved