Berita Internasional
Kisah Pilu 'Si Anak Emas' Jennifer, Tertekan Terus Dituntut Berprestasi, Tembak Kedua Orangtuanya
Kisah Pilu 'Si Anak Emas' Jennifer, Tertekan Terus Dituntut Berprestasi, Tembak Kedua Orangtuanya
Tak ingin mengecewakan orangtuanya, perempuan berkacamata itu berpura-pura kuliah.
Ia mengaku akan belajar sains selama 2 tahun di Ryerson University, sebelum melanjutkan kuliah di jurusan farmasi di University of Toronto yang terkemuka.
Jennifer mengumpulkan buku-buku bekas, berbohong bahwa ia mendapatkan beasiswa sehingga orangtuanya tak curiga mengapa mereka tak pernah dimintai uang untuk membayar kuliah.
Tiap pagi Jennifer pamit kuliah pada orangtuanya. Namun, bukannya menuju kampus, ia pergi ke sebuah perpustakaan.
Tiba saat wisuda, gadis berambut hitam itu kembali berbohong dengan mengatakan, undangan yang dibagikan pada pihak orangtua terbatas.
• Haris Sebut Buronan KPK Sembunyi di Apartemen Mewah, MAKI Gelar Sayembara Berhadiah Besar
Gara-gara ketahuan berbohong, orang tua Jennifer semakin bersikap keras.
Kebohongan itu berjalan lancar, hingga suatu ketika Bich dan Hann curiga dengan perilaku putri mereka.
Keduanya pun menguntit Jennifer yang mengaku bekerja di sebuah rumah sakit.
Saat dusta itu terungkap, tak hanya hati orangtuanya yang hancur.
Jennifer pun makin tertekan, Bich dan Hann makin keras pada putrinya yang kala itu berusia dewasa.
Telepon genggam dilarang, komputer menjadi barang haram, Jennifer pun tak boleh berkencan dengan kekasihnya Daniel Wong.
• Curahan Kesedihan Bunga Citra Lestari, Ucapkan Terima Kasih hingga Minta Doa untuk Ashraf dan Noah
Bahkan, odometer atau penunjuk jarak pada mobil selalu dipantau.
Jennifer diperintahkan melanjutkan pendidikannya.
Pengawasan ketat pun diberlakukan pada perempuan dewasa itu.
Daniel kemudian memutuskan hubungan. Itu menjadi titik krisis baginya.
• Kisah Kegigihan Mbah Marjo demi Berhaji ke Tanah Suci di Usia 84 Tahun, Jualan Kelor Saban Hari
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/jennifer-anak-emas-tembak-kepala-kedua-orangtuanya_1.jpg)