Berita Regional
Pujianto Butuh Waktu 8 Tahun Selesaikan Lukisan Wayang Beber Terpanjang di Dunia. Seperti Apa?
Pujianto Butuh Waktu 8 Tahun Selesaikan Lukisan Wayang Beber Terpanjang di Dunia. Seperti Apa? Pujianto asalah seniman wayang beber asal sragen jateng
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SRAGEN - Sedari kecil, Pujianto Kasisi (62) sudah menggandrungi wayang dan juga berbabak dalam seni lukis. Ia pun kemudian terus mengasah baktanya.
Kecintaannya terhadap dunia wayang dan seni rupa, kemudian dituangkan dalam kreativitasnya dalam melukis Wayang Beber.
Bahkan, warga Sragen ini mengkuir rekor lukisan Wayang Beber terpanjang di dunia. Seperti apa?
Hobi wayang dan bakat melukis Pujianto terus diasah sejak ia kecil. Dan kini dia masih rutin melukis Wayang Beber pada kain sebagai upaya untuk melestarikan budaya adi luhung.
• Tergiur Upah Rp15 Juta, Terapis Cantik Ini Simpan Sabu di Kemaluan dan Dubur. Tahan Sakit di Bandara
• Berikut Jadwal Acara TV Rabu, 12 Februari 2020 - Ada Talkshow hingga Film Olympus Has Fallen
• Video TKI Asal Cilacap di Hongkong Minta Bantuan Masker
• Hendak Cari Pakan Ternak di Lereng Gunung, Warga Ini Temukan Mayat Wanita Tanpa Busana
Ia pun melukiskan kisah Mahabharata dan Ramayana dalam selembar kain yang dikenal sebagai Wayang Beber.
Wayang Beber sebagaimana namanya, adalah seni lukis pada media kain menggambarkan cerita pewayangan dengan tokoh-tokoh pada cerita Mahabharata maupun Ramayana.
Cara menikmati wayang itu dengan membeber atau merentangkan membuka gulungan kain yang berisi lukisan kisah wayang.
Terlahir dari keluarga sederhana, Pujianto hanya belajar hingga bangku SD tahun 1970. Setelah lulus dirinya membantu kakak ipar yang juga seorang pembuat wayang.
• Video Pujiati 6 Tahun Dipasung Akhirnya Dibebaskan
Tidak puas, Pujianto mencoba keberuntungannya ke Jakarta pada tahun 1977.
Sudah merantau di Jakarta, Pujianto pun tetap dekat dengan seni pewayangan. Di ibukota ini dia bertemu dengan banyak seniman wayang yang juga mengajarinya lebih dalam lagi tentang wayang.
Selama proses memperdalam keilmuan di bidang wayang dan lukis itulah ia diajak bergabung menjadi tim peneliti tentang Wayang Beber di Dukuh Karangtalun Desa Kedompol, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan pada 1990.
Pada proses penelitian itulah dirinya pertama kali membuat Wayang Beber. Selama satu tahun belajar dirinya bisa membuat wayang.
• Polisi Ringkus Bandar Sabu Jaringan Internasional, Edarkan Narkoba Keliling Kampung
Ia akhirnya bisa mengikuti pameran Wayang Beber di Institut Jakarta pada 1991.
Pada 1992 dirinya mulai mengembangkan secara lebih serius seni Wayang Beber, dia bereksperimen baik media lukis maupun ukuran wayang beber.
Kiprahnya menjadi seorang pelukis Wayang Beber membuatnya mendapatkan pengakuan secara regional maupun nasional.
Berbagai kunjungan mulai dari penelitian, kunjungan kementerian, dinas, berbagai pejabat mulai dirasakannya.
Wayang Beber hasil karyanya dibeli pejabat, kolektor dan pecinta wayang. Bahkan dia menyebut, menteri, pejabat nasional, gubernur dan bupati pun punya koleksi Wayang Beber buatannya.
• Zulkifli Hasan Kembali Terpilih Jadi Ketua Umum, Senja Kala Pengaruh Amien Rais di PAN?
"Dari pemerintah, swasta, perhotelan dan souvenir. Karya saya juga telah dipajang di museum kertas di Jepang hasil kolaborasi dengan ahli kertas Jepang Isamu Sakamoto," kata Pujianto kepada Tribunjateng.com.
Berbagai ukuran wayang pernah ia buat mulai dari panjang 24 meter, 33 meter, 49, 5 meter.
Dia juga pernah menyelesaikan Wayang Beber terpanjang di dunia pada tahun 2002 dengan ukuran 60×1 meter.
Karya itu juga mendapat penghargaan dari MURI sebagai lukisan Wayang Beber terpanjang kategori seni rupa. Pujianto menyelesaikan Wayang Beber itu sekitar 8 tahun lamanya.
• Raih 331 Suara di Kongres V, Zulkifli Hasan Kembali Terpilih Jadi Ketua Umum PAN
Wayang Beber karya Pujianto juga secara maraton diikutkan roadshow pameran kebudayaan di antaranya pameran yang diselenggarakan atas kerjasama Museum Dekorasi Dan Kerajinan Rakyat, Museum Kesenian Timur Teater Academy Boneka S. V Obrastov dan KBRI Moskow dan masih banyak lagi.
"Sebenarnya yang penting belajar, saya belajar, belajar belajar ditekuni dengan antusias, akhirnya menjadi profesi karir dan pengabdiannya pada kebudayaan hingga kini," kata dia.
Pujianto mencintai wayang dengan alasan utama, karena wayang merupakan seni budaya adiluhung peninggalan nenek moyang yang hampir punah.
• Ada yang Ragukan Indonesia Negatif Corona, Menkes: Silakan ke Sini, Tak Ada yang Ditutup-tutupi
"Motivasi saya sebenarnya hanya ingin melestarikan budaya peninggalan nenek moyang. Dan sekarang kita juga harus melestarikan," lanjut dia.
Dia telah berusaha menularkan seninya kepada generasi penerus dengan buka sanggar seni melukis wayang kepada anak-anak hingga pemuda di desanya.
"Saya juga terus berupaya semaksimal mungkin, anak-anak dari ISI Solo belajar juga ke sini saya ajari, warga sekitar sini datang saya ajari," kata dia.
Diakuinya jiwa seni Pujianto didapat dari ayahnya. Namun sekarang dua anak Pujianto tak ada yang menekuni seni wayang beber.
• Kisah Pilu AZ, Bocah dengan Kelamin Ganda. Terkendala Biaya hingga Minder Sering Diejek Teman
• Sepasang Tamu Hotel di Baturraden Banyumas Ditemukan Tewas Misterius di Dalam Kamar
• Kisah Nenek Sumiyatun Terancam Kehilangan Tanah 8.000-an M² Miliknya. Awalnya karena Cap Jempol
• Kronologi Kericuhan Kongres V PAN, Saling Lempar Kursi hingga Teriakan Zulkifli Hasan Dicueki
Anak pertamanya merupakan lulusan arsitek dan anak keduanya lulusan perhotelan.
Kini di kediamannya di Dukuh Gabugan RT 13 Desa Gabugan Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, ia masih rutin melukis.
Di rumahnya terdapat ratusan koleksi lukisan Wayang Beber dengan beberapa yang ia pasang. Pujianto menjual wayang bebernya dalam berbagai ukuran.
Harganya juga bervariatif tergantung kerumitan wayang, mulai dari Rp500 ribu ukuran 30 cm hingga Rp15 juta ukuran 2,5 meter. (Mahfira Putri Maulani)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Tahukan Anda? Pujianto Adalah Pelukis Wayang Beber Terpanjang di Dunia, Ini Sosoknya