Teror Virus Corona

Nasib 5000 TKI Asal Cilacap Tidak Kebagian Masker Karena Tidak Disisakan Majikan di Hongkong

Sekira 160 ribu TKI di Hongkong dan 5000 ribu di antaranya dari Kabupaten Cilacap mengalami dampak langsung penyebaran virus Corona.

Editor: Rival Almanaf

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Sekira 160 ribu TKI di Hongkong dan 5000 ribu di antaranya dari Kabupaten Cilacap mengalami dampak langsung penyebaran virus Corona.

Rata-rata mereka bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di sana.

Sampai saat ini, semua warga Hongkong diwajibkan memakai masker ketika beraktivitas.

Bahkan, pemerintah Hongkong mengimbau setiap satu masker hanya digunakan selama empat jam.

109 Tentara AS Cedera Otak Akibat Serangan Rudal Iran, Donald Trump Menyebutnya Sakit Kepala Ringan

Informasi Beasiswa Sekolah Kedinasan Unhan, Pendidikan Gratis Lulus Langsung Punya Jabatan

Turis Kehabisan Uang Ditemukan di Bali, Tidak Bisa Bayar Tagihan Spa Pura-pura Gila

Amunisi Baru Gabung, PSCS Cilacap Selanjutnya Bersiap Hadapi Laga Uji Coba Lawan Persib Bandung

Pada jam berikutnya, harus ganti masker sebagai cara perlindungan diri dari wabah virus Corona.

Fatalnya, stok masker di Hongkong terbatas. TKI di Hongkong tidak bisa menggunakan masker sesuai dengan imbauan dari pemerintah Hongkong.

Koordinator Forum Komunitas Warga Cilacap di Hongkong, Sri Martuti menceritakan kondisi tersebut kepada Tribun Banyumas, Selasa, (11/2/2020).

Sri menambahkan, saat ini pihak KJRI di Hongkong sudah menyalurkan bantuan masker ke TKI.

Namun, jumlah TKI yang banyak dan anjuran pemakaian yang setiap empat jam ganti, membuat bantuan masker dari pemerintah tidak mencukupi.

"TKI asal Cilacap sangat mengharapkan bantuan dari Pemkab Cilacap untuk mengatasi kondisi ini," katanya kepada Tribun Banyumas, Selasa, (11/2/2020).

Sampai saat ini, kata Sri, terpantau masih banyak TKI asal Cilacap yang belum mendapatkan masker.

Sedangkan di sisi lain, kondisi sudah darurat, pemerintah Hongkong mengimbau warganya mengurangi aktivitas di luar rumah dan menjauhi keramaian.

"Di Hongkong sendiri stok masker terbatas. Sehingga majikan tidak memberi masker kepada asisten rumah tangga (ART).

Serta melarang asisten rumah tangganya melakukan aktivitas di luar rumah. Sehingga banyak TKI yang belum mendapat masker," tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi sudah menerima laporan terkait kondisi TKI asal Cilacap di Hongkong.

Kisah Prianggono Bertransformasi Dari Preman ke Pemilik Panti Asuhan, Hal Ini yang Membuatnya Insyaf

Jadwal Bulutangkis Kejuaraan Beregu Asia 2020: Tim Putra Indonesia Ketemu Korea Selatan di Fase Grup

Penyelenggara Optimis Laga Uji Coba Persis vs Persib Pasti Digelar di Manahan

Update Temuan Candi Baru di Dieng, Ada yang Menarik, BPCB Segera Lakukan Eskavasi

Pramesti meminta warga Cilacap untuk membuat surat permohonan kepada Pemkab Cilacap, agar Pemkab Cilacap segera memproses pengiriman bantuan masker ke Hongkong.

"Saat ini sedang koordinasi antara Pemkab Cilalcap, Dinkes, PMI dan Baznas untuk segera mengupayakan pengiriman bantuan masker," ujarnya kepada Tribun Banyumas, Selasa, (11/2/2020).

Sesuai arahan Pemkab Cilacap, Sri Mastuti langsung membuat surat permohonan bantuan kepada Pemkab.

"Kami tidak pernah minta apa-apa kepada pemkab. Baru kali ini kami minta ke pemkab. Kirim masker ke sini," pungkas Sri.(yun)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved