Berita Purbalingga

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Purbalingga Menurun, Pencegahan Dilakukan Sejak Sebelum Kemahilan

Angka kematian ibu dan bayi di Purbalingga terus menurun di tahun 2025. Ini yang dilakukan Dinkes Purbalingga untuk meraih hal itu.

Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/FARAH ANIS RAHMAWATI
BERI KETERANGAN - Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Purbalingga Devy Setyawati memberi keterangan kepada wartawan di kantornya, Selasa (30/9/2025). Devy mengatakan, angka kematian ibu dan anak di Purbalingga terus menurun tahun ini. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Purbalingga, Jawa Tengah, terus mengalami penurunan di tahun 2025. 

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, sepanjang 2024, tercatat 11 kasus AKI dan 153 kasus AKB. 

Sementara itu, hingga September 2025, jumlah AKI menurun menjadi 5 kasus dan AKB menjadi 71 kasus. 

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Purbalingga, Devy Setyawati, penyebab terbanyak kasus AKI adalah pendarahan dan penyakit penyerta, seperti hepatitis dan TBC. 

Sedangkan kasus AKB didominasi berat badan lahir yang rendah dan masalah pernapasan.

Untuk menekan angka AKI dan AKB, Dinkes Purbalingga menerapkan sejumlah upaya.

Baca juga: Perjuangan Sulemi, Eks Cakrabirawa asal Purbalingga Lepas dari Stigma G30S. Berakhir Disegani Warga

Mulai dari pendampingan dokter obgyn dan spesialis anak di Puskesmas, pelatihan USG, dan penguatan rumah sakit PONEK. 

"Pendampingan dokter spesialis bertujuan meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan agar mereka paham, misalnya ketika ada bumil pendarahan atau hipertensi itu harus diberi obat apa."

"Jadi, mereka lebih siap untuk menangani kasus darurat," katanya, Selasa (30/9/2025).

Semua Puskesmas di Purbalingga, saat ini, juga telah dilengkapi layanan USG. 

Melalui in house training, pihaknya berupaya melatih tenaga kesehatan agar dapat memaksimalkan deteksi dini kehamilan yang berisiko. 

"Ibu hamil minimal harus periksa sebanyak enam kali. Dua kali di trisemester pertama, dan di trisemester tiga juga harus bertemu dokter untuk USG persiapan persalinan yang aman," ujarnya. 

Di Purbalingga, menurutnya, terdapat tiga rumah sakit dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komperhensif (PONEK), yaitu RSUD R Goeteng Taroenadibrata, RS Ummu Hani, dan RS Panti Nugroho. 

"Ketiga rumah sakit tersebut siap untuk menangani kasus rujukan kehamilan."

"Selain itu, 21 puskesmas juga bisa melayani persalinan, kecuali puskesmas di Bojong karena memang lokasinya lebih dekat dengan fasilitas rumah sakit," katanya. 

Pencegahan Sejak Sebelum Kehamilan

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved