Berita Kesehatan

Sering Bersepada Sebabkan Inveksi Organ Intim Wanita, Mitos atau Fakta? Simak Ini Penjelasan Ahli

sering bersepada Sebabkan Inveksi Organ Intim Wanita, Mitos Atau Fakta? karena itu dibutuhkan celana khusus. Simak Ini Penjelasan Ahli.

THINKSTOCK.COM
Ilustrasi wanita sedang gowes atau mengayuh sepeda. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Bersepeda atau gowes kembali menjadi tren berbagai kalangan di Indonesia belakangan ini.

Gowes dianggap sebagai olahraga yang dapat menyehatkan sekaligus menyenangkan. Di sisi lain, juga menjadi bagian dari gaya hidup.

Bersepeda, belakangan ini tak hanya digandrungi para pria, wanita pun juga menyukai olahraga mengayuh pedal ini.

Tak hanya saat khusus hendak berolahraga, namun tak sedikit yang menjadikan sepeda sebagai pengganti alat transportasi harian.

Legenda Prancis Ini Prediksi Sinar Kebintangan Messi Segera Redup. Benarkah?

Setelah Periksa 59 Sampel dari Berbagai Daerah, Kemenkes: Semua Negatif Virus Corona

Adik Zulkifli Hasan, Bupati Lampung Selatan Non-Aktif Dieskusi KPK. Jalani Hukuman 12 Tahun Penjara

Baim Wong Rela Putari Semarang demi Temui Langsung Sopir Angkot yang Bawa Bayi saat Kerja

Kendati demikian, meski mengayuh pedal efektif membakar kalori dan menyehatkan jantung, namun bagi perempuan aktivitas ini bisa berpotensi merusak organ intim.

Percaya atau tidak, sering bersepeda dapat menyebabkan gangguan infeksi di organ intim wanita, bahkan mengacaukan kehidupan seks.

Salah satu keluhan yang lazim ditemui setelah bersepeda adalah ‘sensasi terbakar’ pada vagina. Pradnya Pisal, konsultan ginekologi di London Gynecology mengatakan, semua pesepeda, pria atau pun perempuan, akan merasakan ketidaknyamanan pada organ intim mereka.

“Bagi pesepeda perempuan, masalah yang paling sering terjadi adalah iritasi dan infeksi vagina, infeksi kulit dan saluran kemih, kulit mati rasa, serta pembesaran labial,” kata Pradnya.

Berdalih Berikan Sensasi, Sabik Tega Jual Sang Istri ke Teman-temannya. Mirip Kasus Vina Garut

Setiap pengendara sepeda akan merasakan tekanan di jok ketika bersepeda dalam jangka waktu yang lama.

Menurut Cycling UK, ketika seorang perempuan duduk di atas sepeda, bagian vulva —sesuatu yang sama sekali tidak dirancang untuk menahan beban—setidaknya menahan 40 persen berat badan.

Risiko dari situasi itu bukan hanya rasa sakit. Pradnya mengatakan tekanan pada vulva dapat menyebabkan labia menjadi bengkak dan tampak lebih besar.

"Beberapa perempuan yang sudah memiliki labia asimetris atau membesar bisa memperburuk kondisinya,” kata Pradnya lagi.

Hilang Selama Dua Hari, Anggota TNI Ini Ditemukan Tewas di Pinggir Pantai

Cara menghindari risiko

Salah satu cara yang dilakukan pesepeda perempuan untuk menghindari resiko tersebut adalah memilih celana khusus yang nyaman saat bersepeda.

Phil Burt, kepala fisiologi di British Cycling, menyarankan agar pembengkakan labia dikonsultasikan ke dokter.

"Memang ini cukup pribadi untuk dibicarakan, tapi perlu ditangani sesegera mungkin,” ujar Phil. Masalah lain adalah mati rasa pada vagina.

Pada tahun 2006 ada sebuah hasil studi dari para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Yale dan dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine.

Mencekam, Satu Blok Asrama Pesantren Terbakar saat Puluhan Santri Tidur Lelap. Ini yang Terjadi

Dalam penelitian itu ditemukan,bersepeda lebih dari 160 kilometer dalam satu pekan bisa menyebabkan penurunan pada sensitivitas organ intim.

Temuan tersebut juga menunjukkan, peningkatan rasa sakit dan mati rasa akan memicu disfungsi seksual, yang artinya kemampuan orgasme menurun.

Bahaya infeksi pada organ kewanitaan yang juga ditemui adalah thrush, infeksi jamur. Gejalanya antara lain rasa terbakar saat buang air kecil atau nyeri saat bercinta.

Secara umum infeksi ini mudah diobati, tapi dalam beberapa kasus perlu dikonsultasikan dengan dokter ginekologi.

Ternyata Arsitek Rumah Sakit Khusus Corona di China Pria Kelahiran Indonesia. Seperti Apa Sosoknya?

PSCS Cilacap Bakal Hadapi Persib Bandung dalam Laga Uji Coba. Ini Persiapan Pelatih Jaya Hartono

Biaya Penanganan WNI Eks Hubei China di Natuna Capai Rp1 Triliun, Ini Respon Menkeu Sri Mulyani

Bukan Messi atau Ronaldo, Ini Pesepak Bola Idola Erling Haaland. Seperti Apa Sosoknya?

Infeksi lain yang bisa disebabkan oleh bakteri jahat adalah infeksi saluran kemih, atau sistitis.

Infeksi ini menyebabkan rasa sakit, sensasi terbakar, dan menyengat saat buang air kecil. Lalu, jika sistitis yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi ginjal yang serius.

Tapi, semua risiko itu bisa dicegah. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan gangguan organ intim. Posisi bersepeda adalah kuncinya, dengan menjaga postur tetap tegak bisa mencegah pembengkakan.

Selain itu, pilihlah sadel yang tepat jika memang ingin bersepeda rutin. Lalu, jangan segan berinvestasi untuk celana khusus untuk bersepeda. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hati-hati, Bersepeda Bisa Picu Problem Seksual pada Wanita

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved