Kenapa Banyak Orang Terobsesi Jadi PNS? Ini kata Psikolog Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Polres Kebumen membekuk tiga tersangka yang mengaku wartawan untuk memuluskan aksinya menipu korban

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Rifki Gozali
Peserta seleksi CPNS di UNS sebelum tes SKD dimulai, Sabtu (1/2/2020). 

Masyatakat enggan susah payah berproses untuk mencapai tujuan tertentu, termasuk menjadi PNS.

Sehingga, ketika ada oknum yang menawarkan jalan pintas, mereka akan mudah terbujuk rayu.

Selain itu, masyarakat juga masih menilai segala sesuatu dengan ukuran finansial. Jabatan maupun profesi pun dianggap bisa dibeli dengan uang.

Mereka tak segan mengeluarkan uang besar asal ada yang menjanjikan jabatan impiannya.

Ugung menilai, tidak ada korelasi antara tingkat pendidikan dengan mudahnya seorang tertipu.

Nyatanya, korban yang dijanjikan PNS tentu punya pendidikan cukup sehingga mendambakan jabatan CPNS.

"Pendidikan tinggi, tapi literasi rendah. Juga kurang kedewasaan dalam menyikapi segala informaai yang diterima,"katanya

Agar kasus serupa bisa ditekan, Ugung menilai paradigma masyarakat dalam memandang keberhasilan atau karir harusnya mulai digeser.

Terlebih di era digital sekarang, masyarakat terutama generasi milenial mestinya lebih realistis dalam memandang masa depan.

Banyak lapangan kerja baru yang lebih menuntut keahlian dan kreativitas.

Orang tua juga seharusnya tidak memaksakan anaknya menjadi PNS agar tidak berubah menjadi mimpi atau obsesi.

Biarkan anak terlibat menentukan masa depannya sesuai minat dan keahlian yang dimiliki.

"Obsesi itu karena sesuatu yang terulang terus (repitisi), dari kecil orang tua, dan lingkungan sekitar memaksakan paradigma itu dan terus menguat,"katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved