Lantik 41 Pejabat Pemkab Banjarnegara, Begini Pesan Bupati Budhi Sarwono Kepada Mereka

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kembali melakukan pelantikan terhadap 41 pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, di Pendapa Dipayuda, Jumat (31/1/2020).

Dari sejumlah pejabat yang dilantik tersebut, 3 orang di antaranya sebagai pimpinan tinggi pratama (Kepala Dinas) yaitu, Dwi Suryanto sebagai Kepala BPPKAD, R Riono Rahadi Prasetyo menjadi Kepala Dinkominfo, dan Muhammad Iqbal yang promosi menjadi Kepala Dinas Perhubungan.

Dwi Suryanto semula menduduki jabatan sebagai Kepala Disparbud, sementara Riono Rahadi Prasetyo sebelumnya sebagai Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan.

Sedangkan Muhammad Iqbal sebelumnya Sekretaris BPPKAD. Jabatan lama itu kini dipegang Fajar Nida’ul Syarifah, yang semula Sekdin Dispermades.

• Bejat ! Siswa SMA Ini Ajak Belasan Teman Satu Sekolah Perkosa Pacarnya

• Polisi Sampaikan Hasil Autopsi Lina Mantan Istri Sule, Begini Tanggapan Rizky Febian dan Teddy

• Longsor Bendungan Gajah Oling Kali Sapi Banjarnegara Tertangani Sementara

• Misteri Kematian Siswi SMP di Gorong-Gorong Sekolah, Ibu Kabarkan Hilang Ayah Bilang Ada di Rumah

Adapun posisi camat yang mengalami rotasi antara lain, Barijadi Djumpaedo yang sebelumnya memjabat Camat Pandanarum dirotasi menjadi Camat Rakit.

Jabatan Camat Pandanarum kini diemban HA Supawi. Sementara Edy Supriyadi yang semula camat Rakit ditarik menjadi Sekdin Dispermades.

Sejumlah staf juga mendapat promosi antara lain, Eko Budi Rahardjo yang sebelumnya staf Dinkominfo menjadi Kasi Kesra Kecamatan Pandanarum, Galih Pramurindra, staf Satpol PP menjadi Kasi Penyelidikan Satpol PP, serta Galih Ringgo Rantausia menjadi Kasi Persandian Dinkominfo.

Bupati Budhi Sarwono meminta pejabat yang dilantik untuk meningkatkan etos kerja serta memaksimalkan perannya.

Pelantikan kali ini meliputi jabatan pimpinan tinggi pratama, pejabat adminstrasi dan fungsional.

Khusus jabatan pimpinan tinggi pratama (kepala dinas atau eselon II), telah melalui serangkaian tahapan uji kompetensi.

Ujian ini dilaksanakan oleh tim panitia seleksi jabatan, dan telah mendapat rekomendasi dari Komisi Aparatur Negara.

“Ini telah mempertimbangkan kemampuan dan kapasitas yang saudara miliki, agar dapat memberikan pelayanan dan pengabdian terbaik bagi masyarakat Banjarnegara,” katanya.

Bupati mengatakan, pemerintah pusatemang berencana memangkas jabatan eselon III dan IV yang masih dibahas di tingkat pusat.

Tetapi, sambil menunggu ketentuan lebih lanjut dari pemerintah pusat, pelantikan eselon III dan IV tetap dilaksanakan karena kebutuhan organisasi.

“Pada prinsipnya Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mendukung kebijakan penyederhanaan organisasi tersebut, karena bertujuan memperoleh birokrasi yang lebih dinamis, bisa bergerak cepat dan profesional,” katanya.

• Saling Ejek di Facebook Berujung Maut. Korban Tewas Dikeroyok Bapak dan Anak

• Menlu: Pesawat untuk Evakuasi WNI di Hubei China Segera Berangkat, Kurang dari 24 Jam dari Sekarang

• Chord Kunci Gitar Lagu Balungan Kere Ndarboy Genk

• Menlu RI: Evakuasi WNI dari Hubei Sudah Mendapat Izin dari Pemerintah China

Di hari yang sama juga dilaksanakan penyerahan SK tentang habis masa tugas (HMT), mutasi dan promosi kepala sekolah, mutasi guru, serta staf PTT.

Rinciannya meliputi, HMT Kepala TK 7 orang, HMT Kepala SD 5 orang, HMT Kepala SMP 8 orang, promosi kepala TK 4 orang, promosi kepala SD 66 orang, mutasi kepala SD 85 orang, promosi kepala SMP 17 orang, mutasi kepala SMP 20 orang, mutasi guru TK 1 orang, mutasi guru SD 47 orang, mutasi guru SMP 25 orang, mutasi pengawas 11 orang dan mutasi Pegawai Tidak Tetap (PTT) 12 orang.

Sehingga total ada 308 Surat Keputusan (SK) yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Budhi Sarwono pada kesempatan itu.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Banjarnegara, Yusuf Agung Prabowo menjelaskan, saat ini jumlah guru yang pensiun terus bertambah, sementara formasi guru tahun 2019 hanya 136 formasi.

"Tahun 2019 kemarin Banjarnegara hanya mendapatkan 400 formasi, dan untuk tenaga guru hanya 136 formasi.

Padahal yang mendaftar 5.218 orang, yang bisa ikut ujian SKD 4.612 orang. Semoga di tahun-tahun mendatang ada penambahan formasi,” harapnya.