Longsor Bendungan Gajah Oling Kali Sapi Banjarnegara Tertangani Sementara

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Longsor yang menimpa tanggul kantong lumpur bendungan Gajah Oling (Kali Sapi) Glempang Mandiraja Kabupaten Banjarnegara beberapa waktu lalu, kini telah tertangani.

Balai PSDA Serayu Citanduy bersama pihak-pihak terkait, termasuk warga pengguna aliran Kali Sapi bahu membahu menangani dampak longsor itu.

Mereka memasang pancang bambu untuk penguat tanah agar tidak longsor kembali.

Bangunan itu lantas dilapisi terpal agar air hujan tak masuk dan membebani tanah.

Koordinator Kelompok Pelaksana Serayu Hulu Marsid mengatakan, penanganan ini hanya bersifat sementara.

Ini mempertimbangkan nasib petani yang saat ini masih membutuhkan aliran dari bendung itu.

"Penanganan sementara sudah dilakukan dengan pancang bambu," katanya.

Marsid mengatakan, bendung Kali Sapi dimanfaatkan mengairi lahan seluas 1119 hektar di Kabupaten Banjarmnegara da Kabupaten Banyumas.

Air dari bendungan dialirkan melalui pintu pengambilan.

Aliran melewati kantong lumpur yang berfungsi menampung sedimen agar tak mengendap di saluran irigasi.

Masalahnya, bangunan tanggul kantong lumpur bendung Kali Sapi sempat longsor hingga saluran itu terancam.

Potensi longsor bangunan itu masih dimungkinkan terjadi mengingat kondisi tanah labil dan penguat tanah masih ala kadarnya.

Yang dikhawatirkan longsor lebih parah terjadi hingga materialnya menutup kantong lumpur.

Akibatnya, air tidak akan teralirkan hingga seribuan hektar sawah tidak mendapat pasokan air.

Padahal banyak petani di dua kabupaten bergantung dari kelancaran pengairan bendung Kali Sapi.

Jika terjadi bencana yang mengganggu fungsi waduk, dipastikan perekonomian warga di dua kabupaten itu ikut terganggu.

"Kalau hujan seharian bisa longsor lagi. Kalau longsor sampai menutup, air gak bisa dialirkan,"katanya

Caption tanggul kantong lumpur bendung Kali Sapi Mandiraja dipasang pancang bambu usai longsor. (aqy)