Teror Virus Corona
Update : 13 Orang di Indonesia Suspect Corona, 11 Negatif Dua Masih Menunggu dari Jambi dan Bandung
Pasien dengan suspect corona bermunculan di Indonesia beberapa rumah sakit di berbagai kota
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Pasien dengan suspect corona bermunculan di Indonesia beberapa rumah sakit di berbagai kota mulai menduga beberapa pasien dengan keluhan demam dan flu terinfeksi virus mematikan tersebut.
Banyak dugaan kasus virus corona di Indonesia seperti yang terjadi di Jakarta, Bandung, Bali hingga Jambi.
Kementerian Kesehatan menyebutkan ada 13 people under obeservation atau 13 kasus dalam pengawasan karena memiliki gejala seperti pneumonia akibat virus corona di Wuhan, China.
Hasil pemeriksan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Badan Litbangkes 11 diantaranya dinyatakan negatif.
Dua lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan yang diharapkan selesai dalam beberapa hari ini.
• Video Warga Wuhan Berjatuhan di Jalan Diduga Terjangkit Virus Corona
• Corona SARS Flu Burung, Hampir Semua Virus Mematikan Berasal dari China, Peneliti Ungkap Penyebabnya
• Pasien Suspect Corona Dirujuk ke RSUD Margono Purwokerto, Dinkes Cilacap: Dia Warga Negara China
• Kondisi Pasar Makanan Ekstrem Wuhan Titik Mula Penyebaran Virus Corona, Apa Bedanya dengan Tomohon?
“Hasil observasi ada 13 dan 11 negatif untuk beberapa kasus yang beberapa di Jakarta dan di Bali,” ucap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihartono di Kemenkes, Senin (28/1/2020).
Dua yang masih menunggu hasil pemeriksaan yakni satu pasien di Bandung dan satu pasien di Jambi.
“Seperti yang dikatakan tadi yang di Rumah Sakit Hasan Sadikit (RSHS), satu lagi Jambi ya,” ungkap Direktur Surveilans dan Karantina Kementerian Kesehatan, drg. Vensya Sitohang, M. Epid di kesempatan yang sama.
Sesuai dengan mekanisme WHO dalam menangani kasus virus yang diterapkan Kemenkes, pasien yang menunjukkan gejala-gejala dan menurut keyakinan dokter mengarah ke corona disebut dengan people under observation.
Kemudian jika ada riwayat ke Wuhan, riwayat kontak yang lama dengan yang sakit di negara lain baru masuk ke tahapan status suspect.
Setelah disebut suspect dan hasil laboratorium ditemukan adanya virus corona itu disebut dengan probable, dan kalau lebih spesifik ditemukan novel corona virus baru pasien dinyatakan confirm corona virus.
Terkait wabah pneumonia akibat virus corona yang terjadi di Wuhan menyerang bagian saluran pernapasan sehingga gejalanya bisa berupa batuk kering hingga berat, demam kemudian sesak.
Langkah antisipasi paling tepat saat ini pun adalah menjaga imunitas tubuh dengan menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
Gejala
Virus corona memiliki gejala yang mirip dengan penyakit-penyakit terkait sistem pernapasan lainnya.
Jadi jika mengalami gangguan pernapasan seperti influenza atau pilek mungkin sebagian orang akan merasa panik.
Lantaran flu biasa pun sangat mirip dengan gejala virus corona.
Meski demikian masih tetap bisa dibedakan antara virus corona atau flu biasa.
Masa inkubasi (selang waktu dari terjangkit hingga gejala pertama) untuk virus corona rata-rata sekitar tujuh hari.
Tetapi gejalanya dapat muncul kapan saja dari dua hingga tiga hari atau bahkan hingga 12 hari setelah infeksi.
Berikut adalah beberapa gejala yang harus Anda ketahui:
• Kisah Mbah Kartasun Berjualan Meja di Usia 89 Tahun, Sering Dikira Pengemis dan Selalu Bawa UUD 45
• Terekam Kamera, Detik-detik Pengendara Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Kutowinangun Kebumen
• 6 Film Indonesia Tayang Februari 2020 di Bioskop, Film Genre Horor hingga Romantis
• Berenang di Pantai Sadranan Gunung Kidul, Wisatawan Justru Temukan Orok Bayi Laki-laki
Pilek biasa :
Pilek biasa terjadi ketika Anda terkena infeksi virus pada hidung dan tenggorokan (saluran pernapasan atas) yang biasanya tidak berbahaya.
Anda biasanya akan mengalami pilek atau tersumbat, sakit tenggorokan, batuk, sedikit sakit tubuh atau sakit kepala ringan, bersin dan demam ringan.
Setelah dua atau tiga hari ingus Anda mungkin menjadi lebih tebal dan berwarna kuning atau hijau.
Pilek biasanya sembuh dalam lima hingga tujuh hari.
Influenza :
Influenza menyerang Anda secara tiba-tiba dan berbeda dari flu.
Ini lebih berbahaya dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Beberapa gejala termasuk demam tinggi hingga 40° C, menggigil, batuk, kelelahan, sakit tenggorokan, mual, muntah dan diare, kesulitan bernapas, sakit kepala, mata kering dan ruam.
Jika tidak diobati, situasinya dapat memburuk menjadi pneumonia (radang paru-paru).
Virus Corona
Gejala infeksi virus corona memiliki kesamaan dengan gejala pernapasan umum yakni demam, batuk kering, sesak napas dan kesulitan bernafas.
Namun, terkadang tidak ada demam.
Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat memburuk menjadi pneumonia, sindrom pernafasan akut yang parah, gagal ginjal dan bahkan kematian.
Anda harus waspada terutama jika Anda baru saja kembali dari Wuhan atau bagian lain China, atau melakukan kontak dengan siapa saja yang baru saja bepergian ke China.
Pantau kesehatan Anda selama 14 hari untuk melihat apakah gejalanya masih ada dan segera pergi ke rumah sakit jika ada.
Jika tidak, pergilah ke dokter jika Anda tidak yakin karena mereka memiliki tes yang lebih akurat untuk mendiagnosis penyakit Anda.
Pencegahan
Untuk melindungi diri dari virus apa pun, pastikan untuk mempraktikkan kebersihan yang baik.
Selalu cuci tangan Anda dengan sabun dan air hangat dan ingatlah untuk menggosok tangan setidaknya selama 20 detik.
Gunakan sanitizer berbasis alkohol jika air tidak tersedia dan tutupi mulut dan hidung Anda ketika batuk atau bersin dengan tisu.
Buang tisu itu ke tempat sampah.
Simpan makanan setidaknya enam kaki dari siapa pun yang sakit atau batuk dan selalu memasak makanan Anda hingga benar-benar matang.
Dikutip dari Strait News, para ahli menyarankan bahwa masker bedah lebih efektif dalam mencegah penyebaran virus Wuhan dibandingkan dengan masker N95.
Laporan tersebut menyatakan bahwa masker bedah lebih praktis karena membantu untuk memblokir tetesan partikel besar dan memerciki mencapai mulut dan hidung pemakai dan sebaliknya.
Masker N95 sebelumnya digunakan dalam kondisi lingkungan berkabut.
Jika digunakan dengan benar, masker ini akan membuat Anda kesulitan bernapas.
Jika Anda bernapas dengan nyaman saat mengenakan masker N95, Anda salah mengenakannya dan tidak mendapat perlindungan.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE VIRUS CORONA, Pasien di Indonesia : 11 Negatif, 2 Masih Tunggu Hasil