Teror Virus Corona

Virus Corona Wuhan, SARS, dan MERS, Mana yang Paling Ganas? Data Ini Buktinya

"Wabah ini adalah kondisi darurat di China. Namun, belum menjadi darurat kesehatan global," katanya

Editor: muslimah
AFP/HECTOR RETAMAL
Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan. 

Menurut Kepala Petugas Medis di Healix International, Adrian Hyzler, satu orang yang terinfeksi virus corona dapat tiba-tiba menginfeksi 10,20, hingga 30 orang lainnya.

"Jadi, inilah mengapa ia (virus corona Wuhan) menjadi lebih mudah menular dan menjadi masalah yang lebih besar," tuturnya sebagaimana dikutip Business Insider.

Hal serupa juga disampaikan oleh mantan Komisioner FDA, Scott Gottlieb.

Menurutnya, sejauh ini, penyebaran yang cepat dari wabah virus corona di China lebih mudah menular tetapi tidak lebih mematikan daripada epidemi SARS tahun 2003.

Melansir CNBC, infeksi yang menyebar dengan cepat pun mendorong otoritas lokal untuk mengarantina beberapa kota besar dan membatalkan acara perayaan tahun baru Imlek.

Selain itu, beberapa perusahaan, termasuk Walt Disney Shanghai, juga menunda operasional hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut untuk mencegah penyebaran wabah.

Apa itu virus corona?

Melansir sciencenews.org, virus corona berbentuk bulat dan dikelilingi oleh lingkaran protein runcing, yang membuatnya mirip dengan mahkota atau korona tipis matahari.

Ada empat kategori utama dari virus corona.

Mereka dikenal dengan huruf Yunani alfa, beta, delta dan gamma.

Hanya virus corona alpha dan beta yang diketahui menginfeksi orang.

Virus ini menyebar di udara, dan hanya empat jenis (dikenal sebagai 229E, NL63, OC43 dan HKU1) yang bertanggung jawab atas sekitar 10 hingga 30 persen flu di seluruh dunia.

Sementara, susunan genetik virus corona terdiri dari RNA, sepupu kimia beruntai tunggal dari DNA.

Sedangkan protein virus baru itu antara 70 dan 99 persen identik dengan kerabat mereka dalam virus SARS, kata Karla Satchell, seorang ahli mikrobiologi dan imunologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Virus Corona Wuhan, SARS, dan MERS: Mana yang Penyebarannya Paling Pesat?

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved