Teror Virus Corona

Bill Gates Punya Ramalan Mengerikan Soal Munculnya Virus Corona sejak 2018

pendiri microsoft, bill gates, pernah meramalkan akan munculnya virus mematikan yang menyita perhatian dunia, dengan masa inkubasi 1-14 hari.

Business Insider
Pendiri Microsoft, Bill Gates, sudah meramalkan akan munculnya virus mematikan pada 2018 silam. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, NEW YORK - Jauh sebelum serangan corona menghebohkan dunia internasional, jajaran orang terkaya asal Amerika Seriakt (AS), Bill Gates, sudah memprediksi virus mematikan tersebut.

Pada 2018, Bill Gates memprediksi akan ada ancaman virus mematikan yang akan menyita perhatian dunia.

Menurutnya, pendiri Microsoft ini, wabah virus mematikan jadi ancaman ketiga terbesar di dunia.

Dua ancaman lainnya yakni perubahan iklim dan perang nuklir. "Dunia perlu mempersiapkan diri terkait wabah yang harus kita persiapkan sebagaimana kita mengantisipasi perang," ucap Bill Gates seperti dikutip dari Business Insider, Senin (27/1/2020).

Pasien Suspect Corona Dirujuk ke RSUD Margono Purwokerto, Dinkes Cilacap: Dia Warga Negara China

RIP Kobe Bryant. Sederet Kesedihan atas Kematian Sang Legenda, Leo Messi Turut Ucapkan Belasungkawa

Soal Begal Payudara di Kesugihan, Kasat Reskrim Polres Cilacap: Silakan Lapor, Kami akan Ungkap

Kisah Maryati yang Kehilangan Motor saat CFD Kali Pertama Digelar di Purbalingga

Pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China, virus corona saat ini sudah merebak ke belasan negara di berbagai belahan dunia. Virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) ini telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 56 orang di China.

Ia menyamakan wabah corona saat ini dengan wabah flu yang terjadi di tahun 1918 yang menewaskan jutaan penduduk bumi. Masa inkubasi virus tersebut antara 1 hingga 14 hari.

Kemungkinan jumlah kasusnya akan terus meningkat. Coronavirus baru, imbuhnya juga menular selama inkubasi yang berbeda dari SARS.

Sebelum ramai ditemukannya virus corona ini, China pernah digegerkan oleh SARS pada 2003-2004. Saat itu epidemi SARS disebabkan oleh kebiasaan orang China memakan musang.

Sekeluarga Keracunan Setelah Santap Daging Anjing Rebus, Satu Bocah Meninggal Dunia

Kasus pertama SARS di dunia tercatat di Guangdong pada November 2002. Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), SARS membunuh hampir 800 orang di dunia.

Tidak hanya itu saja, virus H5N1, flu burung juga muncul di China pada 1997. Pertama kali terdeteksi pada angsa di Cina dan bermutasi ke manusia dari unggas yang terinfeksi.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah melakukan sidang apakah penyebaran virus corona ini bisa dikategorikan masuk sebagai situasi darurat yang perlu jadi perhatian dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

Kasus pertama virus corona terjadi pada 8 Desember 2019 lalu. Virus tersebut dengan cepat menyebar dan menyebabkan banyak orang terkena pneumonia akut.

Saksi Ungkap Detik-detik Maryati Kehilangan Motor saat CFD Kali Pertama Digelar di Purbalingga

Pemerintah China menduga, virus tersebut bermula dari konsumsi hewan liar yang ada di pasar hewan di Kota Wuhan. Berbagai negara meningkatkan kewaspadaannya.

Orang-orang yang baru saja pergi dari Wuhan dan China diperiksa secara intensif, bahkan saat ini ditingkatkan menjadi tindakan isolasi. Virus corona diketahui telah menyebar ke 13 negara.

Negara-negara tersebut adalah Kanada, China, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia. Corona adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia.

Gejala awalnya mirip seperti flu biasa yang diawali dengan demam, pusing, batuk, pilek, radang tenggorokan dan badan lemas. Namun seiring berjalannya waktu virus ini menyebabkan pneumonia ganas yang mematikan.

Kisah Korban Begal Payudara di Kesugihan Cilacap, Ungkap Kronologinya, Kini Masih Trauma

Bill Gates sendiri dikenal sebagai miliader yang sangat mengkhawatirkan ancaman virus pada populasi manusia. Lewat Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan Bill Gates itu sudah menyumbangkan dana triliunan rupiah untuk Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

Dana hibah tersebut digunakan untuk riset pengembangan vaksin jenis baru untuk virus corona yang berasal dari Wuhan, 2019-nCoV.

Sebagai informasi, hibah tersebut merupakan bentuk kemitraan antara Inovio dengan CEPI, dimana perusahaan vaksin tersebut diberikan dana hingga 56 juta dollar AS untuk pengembangan beberapa vaksin lain seperti vaksin MERS hingga demam Lassa.

Dana dari CEPI salah satunya digunakan untuk mempercepat penyelesaian vaksin corona agar bisa diujicobakan ke manusia.

Terekam Kamera, Detik-detik Pengendara Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Kutowinangun Kebumen

Maryati Kehilangan Motor di Arena CFD Purbalingga, Anggota DPRD: Penataan Parkir Harus Diperhatikan

Video Detik-detik Pawang Ular Digigit Kobra, Awalnya Tertawa Kemudian Makin Melemah hingga Meninggal

5 Alasan Ikan Mujair Kurang Baik Bagi Kesehatan, Makan Kotoran Sendiri hingga Memicu Kanker

Sebelumnya, masih dengan sokongan dana dari CEPI, perusahaan juga mempercepat uji coba vaksin virus zika ke manusia hanya dalam waktu tujuh bulan, yang diklaim Inovio sebagai pengembangan vaksin tercepat yang pernah dilakukan.

Selain menggelontorkan dana ke Inovio, CEPI juga menghibahkan uang untuk pengembangan vaksin virus baru untuk University of Queensland dan perusahaan vaksin Moderna.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ramalan Mengerikan Bill Gates soal Wabah Virus Corona 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved