Dugaan Penyiksaan Terhadap Lutfi Si Pembawa Bendera, IPW Samakan dengan Kekejian Nazi
Presidium IPW, Neta S Pane, megecam aksi dugaan penyiksaan terhadap Lutfi Alfiandi, oleh penyidik kepolisian. Menurut Neta, itu sama dengan Nazi
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) megecam adanya aksi dugaan penyiksaan terhadap Lutfi Alfiandi, oleh oknum penyidik kepolisian.
Bahkan, Presidium IPW Neta S Pane, mengatakan dugaan tindak penyiksaan oknum penyidik tersebut hampir sama dengan kekejian yang dilakukan oleh tentara Nazi.
Menurut dia, Nazi juga menggunakan metode-metode penyiksaan untuk mendapatkan pengakuan dari pihak tertentu.
• Lutfi Si Pembawa Bendera Mengaku Disiksa Oknum Penyidik Polisi, Dipaksa Akui Lempar Batu
• Kakek Samirin yang Pungut Getah Karet di Tanah Seharga RP 17.000 Akhirnya Bebas, Disambut Haru
• Mobil Patroli Polisi di Malang Tabrak Beberapa Pengendara, 4 Orang Dilaporkan Luka-luka
• Bentrok Brimob dan Warga Akibat Oknum Polisi Tidak Mau Bayar Tiket? Begini Kata Kapolda
"Tindak penyetruman terhadap tersangka adalah tindakan yang sangat keji yang mencontoh cara-cara Nazi," kata Presidium IPW Neta S Pane dalam pesan tertulis saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/1/2020).
Untuk itu, Neta mendesak Komisi III DPR-RI agar memanggil Kapolda Metro Jaya untuk mengklarifikasi kasus dugaan penyetruman dan pemukulan serta penyiksaan terhadap demonstran Lutfi Alfiandi yang ditangkap polisi.
"Tujuannya agar Propam mengusut semua polisi yang terlibat," ujar Neta.
• Berpura-pura Jadi Pembeli, Sekelompok Orang Todong Pengunjung Warteg dan Rampas Barang Berharga
Neta menilai, dengan adanya kasus tersebut dan jika apa dikatakan Lufti benar, harus ada tindakan tegas dari Polri kepada oknum polisi tersebut.
Neta juga mengatakan, majelis hakim persidangan seyogianya harus memperdalam keterangan Lutfi.
"Apabila keterangan tersebut benar, yang bersangkutan berhak untuk dibebaskan dari segala tuntutan," kata dia.
• Gibran Tidak Merasa Disindir Megawati Soal Masuk dari Pintu Belakang
Adapun sebelumnya Lutfi Alfiandi, pemuda yang fotonya viral karena membawa bendera di tengah aksi demo pelajar STM, mengaku dianiya oknum penyidik saat ia dimintai keterangan di Polres Jakarta Barat.
Lutfi membeberkan bahwa dirinya terus menerus diminta mengaku telah melempar batu ke arah polisi.
"Saya disuruh duduk, terus disetrum, ada setengah jam lah. Saya disuruh ngaku kalau lempar batu ke petugas, padahal saya tidak melempar," ujar Lutfi di hadapan Hakim Pengedilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (20/1/2020).
• Bagaimana Nasib Pegawai Honorer Saat Pemerintah dan DPR Sepakat Akan Menghapuskannya?
• Meninggal di Atas Kapal, Jenazah ABK Indonesia Ini Dibuang ke Tengah Lautan. Terungkap Alasannya
• Dalami Dugaan Keterlibatan Eks Menang Lukman Hakim, KPK Pelajari Putusan Sidang Romahurmuziy
• Saldo Rekening KAS Purworejo Hanya Rp20 Juta, Polisi Temukan Jejak Penarikan Miliaran Rupiah
Lutfi saat itu merasa tertekan dengan perlakukan penyidik terhadapnya. Sebab, ia disuruh mengaku apa yang tidak diperbuatnya. Desakan itu membuat dia akhirnya menyatakan apa yang tidak dilakukannya.
"Karena saya saat itu tertekan makanya saya bilang akhirnya saya lempar batu. Saat itu kuping saya dijepit, disetrum, disuruh jongkok juga," kata Lutfi.
Namun, dugaan penyiksaan itu terhenti saat polisi mengetahui foto Lutfi viral di media sosial. "Waktu itu polisi nanya, apakah benar saya yang fotonya viral. Terus pas saya jawab benar, lalu mereka berhenti menyiksa saya," ujar dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dugaan Penyiksaan Lutfi, IPW Sebut Oknum Polisi Lakukan Cara Nazi