Saat Pelajar Lain Terlelap, Didi Jualan Angkringan di Banjarnegara, Hingga Guru di Sekolah Tahu. .

Ia menjadi relawan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu mencukupi kebutuhan hidupnya

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Istimewa
Didi Khomsa Prasetyana saat terima bantuan dari Yayasan Jumat Barokah Banjarnegara. 

Kisah perjuangan pelajar SMA Didi Khomsa Prasetyana yang pantang menyerah

Tekad dan semangatnya menjadi inspirasi, terutama bagi remaja seusianya

Perjuangan Didi mulai membuahkan hasil

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Hidup tanpa orangtua lengkap tentu berat. Siapapun tak menginginkan kondisi itu terjadi. 

Tetapi kondisi itu harus dijalani Didi Khomsa Prasetyana. 

Ketika beranjak remaja, ibundanya meninggal dunia. Jadi piatulah dia.

Di perantauan, Kalimatan Selatan, Didi tinggal bersama ayahnya. 

Tanpa kasih sayang ibu tak membuat Didi putus asa menjalani kehidupan.

Ia nyatanya tetap tumbuh menjadi siswa berprestasi. 

Saat SMP ia pernah dia didapuk sebagai kontingen Jambore Nasional Kalimantan Selatan. 

Hingga menginjak SMA, ia memutuskan pulang ke Jawa, Desa Sijenggung Kecamatan Banjarmangu Banjarnegara untuk melanjutkan pendidikannya di SMAN 1 Sigaluh. 

Sementara sang ayah, memilih bertahan di Kalimantan Selatan untuk mencari nafkah.  

Dia tinggal bersama kakak laki-lakinya yang telah menikah. 

Meski mendapatkan kiriman uang dari sang ayah di Kalimantan, Didi tetap berusaha untuk mandiri.

Ia menjadi relawan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu mencukupi kebutuhan hidupnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved