Berhadiah! TNI dan Warga Gelar Gropoyokan Bareng untuk Membasmi Hama Tikus di Desa Bojong Cilacap
Mengantisipasi serangan hama tikus di area pertanian, warga Desa Bojong, Kecamatan Kawungaten, Cilacap dan TNI, menggelar gropoyokan tikus berhadiah
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: yayan isro roziki
Laporan Reporter Tribun Banyumas, Muhammad Yunan Setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP – Tiap kali musim tanam tiba dan musim panen menjelang, hama tikus kerap menghantui para petani. Tak terkecuali para petani di Kabupaten Cilacap.
Untuk mengantisipasi serangan hama tikus, warga Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, menyelenggarkaan acara ”Gropyok Tikus Serentak”, Minggu, (12/1/2020).
Kegiatan ini diikuti perangkat Desa Bojong, ketua kelompok tani se-Bojong, dan lima Babinsa Koramil 09/Kawungnganten.
• Warga Ponjen Purbalingga Temukan Situs Diduga Candi, Pernah Ditinjau Balai Arkeologi
• Satu Keluarga Dibantai Secara Keji di Banyumas, Terbongkar 5 Tahun Kemudian, Ini Pengakuan Pelaku
• Kesaksian Rekan Wahyu Setiawan Semasa di KPU Provinsi Jateng: Dia Punya Segudang Prestasi
• Foto-foto Megahnya Rumah Berarsitektur Jawa Mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan di Banjarnegara
Kepala Desa Bojong, Achmad Masruri, mengatakan kegiatan gropyok tikus dilaksanan oleh delapan dusun. Kegiatan di masing-masing wilayah dipimpin oleh kepala dusun masing-masing.
"Dengan dilaksanakan secara serentak, harapannya akan mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga penyebaran hama tikus di persawahan dapat dibendung," katanya
Achmad Masruri juga menyampaikan terima kasih kepada Babinsa dan Babinkantibmas serta semua pihak yang terlibat dalam acara tersebut.
• Link Live Streaming dan Prediksi Real Madrid vs Atletico Madrid di Final Piala Super Spanyol
• Kakek Pejual Cendol Ini Tewas Setelah Digigit Ular Segede Jempol Tangan di Sawah
Sementara itu Babinsa Bojong, Serka Maksudi, dalam laporannya juga menjelaskan, bahwa berbagai upaya guna membasmi hama tikus sebenarnya sudah di lakukan oleh pemerintah desa setempat. Satu di antaranya dengan memberikan hadiah kepada masyarakat yang mendapatkan tikus.
"Siapa pun yang dapat menangkap serta membawa tikus, akan diberi upah Rp1.000 per ekor," katanya.
Dia juga menambahkan upaya meminimalisir hama tikus terus dilakukan. Seperti pembuatan kandang burung hantu.
• Polisi Menduga Senjata KKB di Papua Ada yang Berasal dari Lumajang Jawa Timur. Kok Bisa?
• Ingin Buka Usaha, Pak Harno Si Badut Ultah Jual Akun Twitternya. Segini Penawaran Tertinggi
Namun, karena jumlahnya masih sedikit, dampak dari pembuatan kandang burung hantu masih belum terlihat.
Di samping pembangunan kandang burung hantu, acara gropyok tikus serentak menjadi upaya pemaksimalan mencegah tikus emakin banyak menyerang sawah.
"Semoga dengan kegiatan ini, pertumbuhan hama tikus dapat dikurangi sehingga di masa tanam satu, para petani mendapatkan hasil panen yang melimpah," tambahnya. (yun)