Saat Hujan Deras Pria Ini Nekat Ajak Putrinya Jualan Roti Keliling. Begini Kisah Pilu di Baliknya
Di bawah guyuran hujan deras, Tarmuji (52) warga Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, nekat mengajak anaknya berjualan roti keliling.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KAJEN - Di bawah guyuran hujan deras, Tarmuji (52) warga RT 3 RW 2 Desa Tegaldowo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah sering mengajak anaknya, Fitri Agustina (6), untuk berjualan roti keliling.
Bukan tanpa alasan Tarmuji tetap nekat mengajak anak bungsunya itu berjualan, meski di tengah terpaan cuaca yang tak bersahabat.
"Saya berangkat berjualan roti keliling sekitar pukul 07.30, setelah anak saya yang bernama Tika Novianti (15) berangkat sekolah," kata Tarmuji kepada, Jumat (10/1/2020).
• Kini Jadi Tersangka Kasus Suap, Rekan Kerja di KPU Banjarnegara Ungkap Cerita tentang Wahyu Setiawan
• Rutan Kelas II Purbalingga Kelebihan Kapasitas
Ia menuturkan, nekat mengajak anaknya berjualan karena di rumah tidak ada orang yang menunggui putrinya di rumah.
"Saya ajak berjualan dari pagi hingga sore, karena ibunya sudah meninggal enam bulan yang lalu.
Tidak hanya itu anaknya yang bernama Fitri juga sakit lumpuh layu.
• Video Mantan Pegawai Pertamina Buron Gelapkan Rp 4 miliar
Fitri seperti anak biasa, cuma saja untuk berkomunikasi dan berjalan agak terlambat.

Mungkin karena sejak kecil ia sering didera sakit," ungkapnya.
Dirinya juga menceritakan, setiap hari aktivitas adalah juga menjadi ibu bagi anak-anakn
Saban hari, ia tak sungkan bersih-bersih rumah, menyuapkan makanan ke anaknya yang masih kecil, mencuci pakaian, dan memasak air.
• Kisah Mencekam Bus Malam-malam Terjebak di Jalan Perbatasan Banjarnegara-Kebumen, Penyebab Terungkap
"Ketika jeda istirahat, saya gunakan untuk pulang ke rumah. Karena, rumah belum ada yang membersihkan, jika menunggu anak saya yang masih sekolah pasti sampai sore," tuturnya.
Tarmuji juga menceritakan saat musim hujan ia terpaksa sering berteduh. Sebab, untuk sekadar membeli jas hujan saja, ia tak mampu.
"Kalau hujan turun kita berdua berteduh, karena tidak punya jas hujan," ungkapnya.

Ia menambahkan upah yang dirinya dapatkan hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Karena itu, ia harus berhemat dan benar-benar berhitung untuk mengeluarkan uang selain untuk menutup kebutuhan perut sehari-hari.
Saat Tribunbanyumas.com datang ke kediaman Tarmuji, kondisinya sangat memperihatinkan.
Rumahnya sangat sederhana itu menjadi langganan terendam rob. Terang saja, letak rumahnya tak lebih tinggi dari jalan raya.
• Resmi, Melalui Surat yang Disampaikan Keluarga, Komisioner KPU Asal Banjarnegara Mengundurkan Diri
Lantai rumah hanya tanah coklat, tinggi atap rumahnya hanya sedahi orang dewasa.
Pada saat Tribunbanyumas.com coba masuk ke rumahnya, kepala harus merunduk agar tak terebentur atap.
Sebelumnya, kabar seorang penjual roti keliling asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yang menajajakan dagangannya sembari menggendong anak di bawah guyuran hujan deras viral di media sosial. (dro)