Super League

PERCUMA DOMINAN, Tumpulnya Lini Serang Jadi Dosa Terbesar PSIM Hingga Rekornya Ambyar di Kandang

Menguasai jalannya laga tak berarti apa-apa saat deretan peluang emas gagal dikonversi menjadi gol.

|
Penulis: daniel a | Editor: Daniel Ari Purnomo
INSTAGRAM @BORNEOFC.ID
DUEL SENGIT LINI TENGAH, Pemain Borneo FC, berduel sengit memperebutkan bola dengan pemain PSIM dalam laga pekan kelima Super League 2025-2026 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (14/9/2025). Perjuangan para pemain di lini tengah menjadi kunci keberhasilan Borneo FC meredam dominasi PSIM dan meraih kemenangan 3-1. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANTUL - Ada penyesalan besar yang membayangi kekalahan perdana PSIM Yogyakarta saat menjamu Borneo FC di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (14/9/2025).

Laskar Mataram sejatinya tampil sangat dominan, namun semua itu menjadi sia-sia karena dosa terbesar mereka di laga ini: tumpulnya lini serang.

Skor akhir 1-3 memang membuat Borneo FC berhak berpesta dan merebut puncak klasemen.

lihat fotoGELANDANG SERANG BORNEO FC, Pemain Borneo FC, Juan Villa (kiri), saat berhadapan dengan pemain PSIM dalam laga pekan kelima Super League 2025-2026 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (14/9/2025). Juan Villa turut menyumbang satu gol dalam kemenangan 3-1 Borneo FC yang membawa timnya ke puncak klasemen.
GELANDANG SERANG BORNEO FC, Pemain Borneo FC, Juan Villa (kiri), saat berhadapan dengan pemain PSIM dalam laga pekan kelima Super League 2025-2026 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (14/9/2025). Juan Villa turut menyumbang satu gol dalam kemenangan 3-1 Borneo FC yang membawa timnya ke puncak klasemen.

Baca juga: STRATEGI JITU Fabio Lefundes, Biarkan PSIM Dominan Lalu Libas dengan Serangan Balik Mematikan

Namun, bagi PSIM, kekalahan ini lebih terasa seperti mengalahkan diri sendiri, di mana rekor tak terkalahkan mereka harus ambyar justru karena kelemahan internal.

Dominasi yang Sia-sia

Sejak menit awal, PSIM memegang kendali penuh atas permainan.

Di bawah komando sang maestro lini tengah, Ze Valente, Laskar Mataram dengan nyaman mengalirkan bola dan menekan pertahanan Borneo FC.

Secara kasat mata, tuan rumah terlihat akan memenangkan laga dengan mudah.

Mereka mengurung pertahanan Pesut Etam dan menciptakan gelombang serangan yang memaksa lawan hanya bisa mengandalkan serangan balik.

Namun, dominasi ini terbukti semu.

Deretan Peluang Emas Terbuang

Efektivitas menjadi pembeda utama kedua tim. PSIM menciptakan sederet peluang emas yang seharusnya bisa mengubah jalannya cerita.

Pada menit ke-24, tendangan bebas Ze Valente dan bola muntah dari Rakhmatzoda masih mampu dimentahkan kiper Nadeo Argawinata.

Menjelang akhir babak pertama, sepakan Fahreza bahkan sudah hampir melewati garis gawang sebelum diselamatkan.

Di babak kedua, Anton Fase juga mendapat peluang matang, namun eksekusinya terlalu lemah.

Sebaliknya, Borneo FC tampil sangat klinis. Mereka tidak butuh banyak peluang untuk menghukum setiap jengkal kelengahan PSIM.

Kegagalan PSIM memanfaatkan dominasi mereka akhirnya harus dibayar sangat mahal dengan tiga gol dari tim tamu, yang sekaligus mengakhiri catatan impresif mereka di awal musim.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved