Berita Purbalingga

Raih Emas di Popnas 2025, Salma Arum Nadhifah Tak Pernah Bermimpi Jadi Atlet Tembak Purbalingga

Salma Arum Nadhifah tak hanya mengharumkan Purbalingga dan Jawa Tengah di ajang Popnas 2025. Nama atlet tembak itu kini diperhitungkan.

Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DOK PRI SALMA ARUM NADHIFAH
RAIH MEDALI EMAS — Salma Arum Nadhifah (kiri) bersama kedua temannya saat mereka meraih medali emas dalam ajang Popnas 2025 untuk cabang menembak 10m Air Riffle Beregu Putri. 
Ringkasan Berita:
  • Atlet tembak Purbalingga Salma Arum Nadhifah membawa pulang medali emas dari Popnas 2025.
  • Keberhasilan ini membuat nama Salma mulai diperhitungkan di cabang olahraga menembak.
  • Salma punya harapan bisa memperkuat kontingen Jateng di PON.

 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Di balik gemerlapnya podium kemenangan ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2025, nama Salma Arum Nadhifah muncul sebagai kejutan baru dari cabang olahraga menembak. 

Siswi kelas 12 SMAN 1 Padamara, Kabupaten Purbalingga, itu berhasil mengharumkan nama Provinsi Jawa Tengah sekaligus nama sekolah dengan membawa pulang medali emas beregu putri nomor 10 meter air riffle serta medali perunggu 10 meter air riffle mix putra-putri. 

Popnas 2025 digelar 1-10 November 2025 di Jakarta.

Bagi Salma, perolehan medali di Popnas 2025 menjadi rangkuman perjalanan panjang yang tak selalu mulus sejak pertama kali menekuni cabang olahraga menembak. 

Apalagi, menjadi atlet tembak bukan bagian dari rencana hidupnya.

Gadis asal Desa Mipiran, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, itu mengaku tidak pernah membayangkan menjadi atlet tembak.

Dia mengenal dunia menembal saat diajak pamannya untuk bertemu seorang pelatih tembak. 

"Dulu, di akhir tahun 2023, awalnya saya cuma diajak paman saya. Katanya ada pelatih tembak yang mau melatih anak."

"Karena saya juga tidak ada kegiatan, akhirnya saya ikut."

"Awalnya, saya memang hanya penasaran dan ingin mencoba, tetapi lama-kelamaan saya suka, dan akhirnya berlanjut sampai saya ikut lomba-lomba," ungkapnya saat dijumpai Tribunbanyumas.com, Jumat (14/11/2025). 

Baca juga: Tembus Ajang Nasional, Belasan Atlet Muda Purbalingga Siap Berlaga di POPNAS 2025

Padahal, katanya, saat itu, dia memiliki cita-cita menjadi seorang tenaga kesehatan. 

Namun, pertemuan yang tak disengaja dengan bidang olahraga yang dianggapnya menyenangkan dan penuh hal baru itu justru membuka jalur hidup berbeda. 

Menariknya, sang paman yang mengenalkannya dengan pelatih tembak sebenarnya seorang pelatih silat. 

Salma mulai menggeluti cabang olahraga tersebut ketika ia duduk di kelas 10 SMA. 

Awalnya, ia memulai dari nomor outdoor selama setengah tahun.

Kemudian, dia berpindah ke nomor indoor pada Juni 2024. 

"Awalnya, saya di outdoor. Tapi, karena untuk persiapan Popda 2024, akhirnya saya intens latihan di indoor."

"Di Popda ini, saya mewakili Kabupaten Purbalingga," katanya. 

Meski telah melakukan latihan intens, Salma belum berhasil membawa pulang medali dari Popda 2024.

Tetapi, semangatnya tidak pernah padam. Dia terus berlatih dan mengikuti berbagai kompetisi lain untuk meningkatkan kemampuan.

"Terus, saya ikut Kejurnas Kapolri Cup, belum dapat. Perbakin Anniversary Senayan, belum dapat juga."

"Terus, Kejagung Cup dan Jo's di Banyumas, juga belum dapat."

"Tapi, akhirnya, alhamdulilah, di Danjen Kopassus Surakarta berhasil meraih peringkat lima," katanya. 

Beberapa kali mengealami kegagalan tak membuatnya berhenti. 

Salma terus mendaftar ke berbagai kejuaraan di tahun berikutnya. 

Pada Popda 2025 di Semarang, akhirnya ia berhasil keluar sebagai juara dua. 

Lalu, di Perbakin Anniversary Senayan 2025, ia juga meraih Juara 2 beregu. 

Hingga akhirnya, dia memperkuat tim Jateng berangkat ke Popnas 2025.

Baca juga: Purbalingga Perkenalkan Bethot Kodhok, Permainan Langka Asli Daerah di Festival Dolanan Tradisional

Sebelum ke Popnas 2025 Jakarta, Salma sempat mengikuti Kejagung Cup sebagai try out dan hasilnya ia keluar sebagai Juara 3 beregu. 

Salma mengatakan, berbagai kejuaraan yang diikuti dengan hasil yang tak selalu menggembirakan membuat mentalnya semakin kuat.

Sehingga, saat menuju Popnas 2025, dia menyatakan siap.

Titik Terendah saat Training Camp

Salma melanjutkan, meski telah siap secara mental dan fisik, saat menjalani progam latihan intensif selama training camp di Semarang untuk Popnas, ia sempat berada pada titik terendah. 

"Saya pernah hampir nyerah karena ternyata, saat latihan di Semarang itu target skor saya belum tercapai."

"Target skor minimal untuk menang itu 610 ke atas."

"Saat itu, saya belum mencapai sebanyak itu. Malahan, waktu beberapa kali skoring, skor saya turun, akhirnya saya sempat sedih," ungkapnya. 

Namun, di tengah kesedihan itu, dukungan orangtua, pelatih, hingga guru, membuatnya bertahan. 

Ia mulai mengevaluasi diri, bertanya pada pelatih, dan menemukan kesalahan-kesalahan kecil yang membuat skornya merosot. 

Perlahan, ia bangkit.

Saat bertanding di area perlombaan dan melihat banyak lawan luar biasa, Salma tak lagi gentar.

"Kalau lawan yang berat jelas banyak, tapi menurut saya, tantangan terberat justru bukan mereka melainkan meyakinkan diri sendiri supaya kuat dan berani," ujarnya. 

Kerja kerasnya pun terbayar manis. 

Dia berhasil meraih podium Juara 1 dan membawa pulang medali emas untuk cabang menembak 10m Air Riffle Beregu Putri, serta Juara 3 dan meraih medali perunggu untuk cabang menembak 10m Air Riffle Mix Putra-putri. 

"Ini jadi prestasi tertinggi saya."

"Saya senang dan gak nyangka bisa mendapatkannya," ucapnya. 

Baca juga: Museum Soegarda Purbalingga Gelar Festival Dolanan 2025, Asyik dan Seru

Salma berharap, pencapaian ini bukanlah yang terakhir. 

Salma ingin terus menekuni olahraga ini hingga berlanjut ke tingkat yang lebih tinggi, yakni dalam ajang PON. 

"Harapan saya, semoga ini bukan yang terakhir."

"Saya berharap, ke depannya bisa terus berlanjut bahkan bisa sampai PON," harapnya. 

Dukungan Sekolah

Sementara, Kepala SMAN 1 Padamara Widi Purnama, sangat mengapresiasi prestasi yang diraih Salma. 

Ia akan terus mendukung langkah Salma mencapai berbagai prestasi, selaras dengan visi sekolah untuk mencetak siswa yang tidak hanya berdaya saing di bidang akademik tetapi juga di bidang prestasi lain.

"Kami pastinya akan selalu mendukung dan tentunya akan kita fasilitasi juga," katanya. 

Salah satu bentuk dukungan nyata, menurutnya, adalah ketika Salma mengikuti pelatihan untuk Popnas 2025. 

Saat itu, bertepatan dengan pelaksanaan tes kemampuan akademik (TKA).

"Sehingga, kami mengupayakan agar Salma bisa difasilitasi mengikuti TKA susulan dengan mengajukan izin ke Dinas Pendidikan."

"Alhamdulillah, akhirnya diizinkan dan dia dapat mengikuti TKA susulan," katanya. 

Widi berharap, ke depan, Salma dapat terus mempertahankan prestasi dan dapat menjadi inspirasi serta motivasi siswa lain agar berani tampil dan menunjukkan bakat yang dimiliki. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved